Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Aku Berat Di Nama

Nama lengkapku Amrizal.

Amrizal ini sebenarnya berasal dari 2 kata yang digabung menjadi satu, yaitu :

AMRI dan RIZAL.
  • Amri artinya pemimpin.
  • Rizal artinya diberkati/adil.
Jadi kalau di ambil arti keseluruhan, kurang lebih bermakna "pemimpin yang adil sehingga diberkati"
Menurut sahibul hikayah alias cerita si empu yang membuat nama, bahwa namaku ini telah 50.000 tahun tertulis di lauhul mahfuz sebelum ruh ditiupkan kerahim ibuku.

Bila ku renungi dalam-dalam, sungguh aku berat di nama! 

Sebenar-benarnya nama ini terlalu berat buatku.

Kenapa?

Karena untuk menjadi pemimpin itu amatlah sangat tidak mudah!

Karena pertanggung jawabannya dari dunia hingga akhirat.
Apalagi makna 'pemimpin yang diberkati', itu hanya pantas disematkan pada pemimpin yang adil.

Nah, aku akan coba membahas dua kata penting diatas, yaitu 'pemimpin' dan 'adil'.

AKU BERAT DI NAMA

Pemimpin.

Sebuah kata yang amat singkat, tapi memiliki makna yg sangat luas. Sesungguhnya setiap orang adalah pemimpin.

Di antara model pemimpin adalah :
1. Seorang raja atau presiden adalah pemimpin bagi rakyatnya. 
2. Seorang ulama adalah pemimpin bagi umatnya.
3. Seorang ayah adalah pemimpin bagi istri dan anak-anaknya.
4. Dan seorang manusia setidaknya harus bisa jadi pemimpin bagi dirinya sendiri!
Begitulah pemimpin, semua orang adalah pemimpin. Nah, bedanya terletak pada tingkat tanggung jawabnya.

Semakin tinggi tingkat kepemimpinan seseorang, maka semakin tinggi pula tingkat tanggung jawabnya. Selain itu semakin tinggi tingkat kepemimpinan seseorang, maka semakin besar pula efek yang ditimbulkan bila tidak cakap dalam semua tindakan dan keputusannya.

Oleh karena itu berhati-hatilah jika kita memilih pemimpin, karena setiap dari tindak tanduk dan keputusannya membawa pengaruh besar pada semua orang dibawah naungannya.

Berikut contoh beberapa bidang pemimpin dan efek yang akan ditimbulkan bila dia bukan pemimpin yg cakap.

Diantaranya :

# 1. Pemimpin negara (raja/presiden).

Apabila kita salah memilih pemimpin yg zalim, maka efeknya seluruh rakyat disuatu negara akan mendapatkan akibat buruknya.

Berapa banyak dalam sejarah dunia, pemimpin yang hanya memikirkan kepentingan hawa nafsunya. Banyak terjadi peperangan, pembunuhan dan kelaparan dimana-mana.
Contohnya seperti Firaun, Josef stalin, Hitler, Pol pot, dan lain-lain.

Betapa kengerian luar biasa besar yang di timbulkan akibat segala ambisinya yang dipenuhi dengan hawa nafsu.

Dalam sejarah dan kitab suci agama samawi, Firaun telah terkenal sebagai pembunuh bayi-bayi dari bani israil. Jumlah korban tidak disebutkan secara pasti, tapi kemungkinan jumlahnya bisa mencapai ribuan bahkan jutaan. Karena firaun terkenal akan kekejamannya, dan dia pasti selalu akan membunuh tiap bayi bani israil yang baru lahir dari jenis kelamin laki-laki.

Demi memenuhi ambisinya, josep stalin membunuh setidaknya 30 juta jiwa penduduk Rusia dan negara-negara disekitarnya.

Adolf hitler telah memicu perang dunia kedua setelah menyerang polandia, dan membunuh sekitar 6 juta bangsa yahudi. Dalam pandangan hitler, bangsa selain arya (indo german) adalah sama dengan kera, dan layak dibunuh.

Pol pot adalah pemimpin Khmer merah dan Perdana Menteri Kamboja dari 1976 hingga 1979. Selama pemerintahannya yang otoriter, Pol pot telah menimbulkan kematian sekitar 2 juta warga kamboja, ada sumber lain yang mengatakan jumlah kematian rakyatnya lebih besar dari itu.

Begitu mengerikannya akibat yg ditimbulkan dari seorang pemimpin besar tapi zalim. Oleh karena itu, semoga kita selalu dilindungi Allah dari kejahatan pemimpin yg zalim.

# 2. Pemimpin Agama (ulama).

Pemimpin agama adalah tempat bagi umat untuk bertanya dan sumber rujukan untuk menetapkan sebuah hukum (fiqih) dalam agama, biasa disebut dengan fatwa.

Oleh karena itu, seorang pemimpin agama/ulama harus sangat berhati-hati dalam menetapkan sebuah fatwa. Karena bila salah dalam menetapkan fatwa, maka efeknya sangat luas kepada semua umat yang dibawah naungannya.

Bila seorang ulama salah atau menyelisi hukum agama dalam fatwanya, maka semua umat menjadi akan ikut menyelisihi aturan dalam agama. Sebab, kebanyakan dari umat adalah orang yang awam, mereka mempercayakan masalah hukum kepada ulamanya.

Oleh karena itu, sangat berbahaya sekali bila seorang ulama, tapi masuk kategori ulama yang buruk (ulama su'u). Yang menetapkan suatu hukum hanya karena berdasarkan pertimbangan hawa nafsunya. Sebagaimana ulama terdahulu dari kaum bani israil, yang menjual (mengubah) ayat Taurat demi harta dunia yg sangat rendah.

Semoga kita semua terlindungi dari ulama su'u seperti diatas tersebut, Aammiin. 

# 3. Pemimpin dalam keluarga (ayah).

Tingkat selanjutnya adalah pemimpin dalam keluarga, yaitu ayah. Seorang ayah bertanggung jawab untuk mencari nafkah dan mendidik istri dan semua anak-anaknya.

Juga ayahlah yang bertanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai agama kepada istri dan anak-anaknya.

Oleh karena itu telah ditegaskan di dalam kitab suci Al quran agar sorang ayah melindungi anak dan istrinya dari siksa api neraka.

Maksudnya agar seorang ayah senantiasa menanamkan dan mengajarkan tuntunan agama kepada istri dan anak-anaknya, supaya mereka mengerti akan perintah dan larangan dalam agama. Dan agar supaya istri dan anaknya taat dalam menjalankannya.

Oleh karena, beban dan tanggung jawab seorang ayah (baca : laki-laki) sebenarnya memang berat. Maka oleh karena itu persiapkan dirimu dari sekarang wahai kaum laki-laki. ☺☺

# 4. Pemimpin bagi diri sendiri (setiap pribadi).

Tingkat yg paling bawah sekali adalah pemimpin bagi diri sendiri.
Menjadi pemimpin bagi diri sendiri ini seharusnya sudah menjadi suatu keniscayaan.

Kenapa?

Apabila sampai seseorang untuk bagi dirinya sendiripun tidak bisa menjadi pemimpinnya, lantas apakah arti dalam kehidupannya?
Apa tujuan dia hidup?
Apakah hidup hanya akan untuk makan saja?
Hidup hanya sekedar untuk mengisi perut saja?
Hidup hanya sekedar untuk hidup dan menghabiskan umur saja? 
Setelah itu mati dan tidak ada peran atau hal yang bisa dikenang pada dirinya?

Hmmh,,,, kalau sampai ada tipe orang yang seperti itu, sungguh amat merugilah dia.

Benarlah ucapan ulama besar Prof. DR. Buya Hamka :

"Jika hidup sekedar untuk hidup, maka babi dihutan juga hidup".
"Jika hidup sekedar untuk bekerja, maka kera pun juga bekerja".

Adil.

Adil, kata itu amat mudah disebut, tapi amat sulit diterapkan! 
Siapakah yg sanggup berbuat adil walau kepada musuh sekalipun? 
Tidak akan ada yang mampu kecuali hanya bagi orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang-orang yang meyakini setiap ucapan, tindakan dan perbuatannya pasti akan dimintai hisab dan pertanggung jawaban di hadapan Allah ta'ala kelak.


Ciri-ciri lain dari pemimpin yang adil itu adalah :

Lebih mendahulukan untuk memenuhi beban tanggung jawabnya atas orang yang di pimpinnya. Sebelumnya tanggung jawabnya terpenuhi, dia akan merasa bersedih dan merasa bersalah.

Banyak kisah-kisah klasik tentang pemimpin adil dan telah tercatat dalam tinta emas sejarah.

Salah satunya Umar Bin Khattab.

Betapa kulafaur rasydin yg kedua ini rela menyamar untuk menjadi rakyat biasa, demi untuk bisa mengecek langsung siapa saja dari rakyatnya yang masih hidup dibawah garis kemiskinan. 
Dan ketika ternyata benar-benar ditemui masih ada rakyatnya yang sekedar untuk makan saja susah, beliau rela memanggul dan membawa sendiri bahan makanan untuk rakyatnya itu.

Pertanyaannya :

Masih adakah pemimpin adil model umar bin khattab ini di zaman sekarang?

Kalau ada yang bilang tidak ada, itu kesimpulan yang tidak sepenuhnya benar.

Jadi jawaban yang benar adalah :

ADA!!! 

Yaitu dalam 1.000.000.000 : 1
Nah ada kan??? ☺☺☺
Dan akhirnya,,,,,,,,,,,,, aku amat sadar, diri ini masih teramat jauh dari level pemimpin yang adil dan bertaqwa sebagaimana Umar bin khattab itu.

Aku hanya mampu berusaha jadi pemimpin yang baik, minimal pemimpin bagi diriku sendiri, kemudian pemimpin bagi istri dan keluargaku.


Semoga Allah Ta'ala selalu memberikan hidayah dan petunjuk kepadaku dan kepada kita semua,

Aammiin.

Di tulis oleh : Bang izal.
Bang izal
Bang izal Saya Seorang Praktisi Bisnis Mainan. Sangat hobi menulis dan suka berdiskusi. Saya ingin sekali saling berbagi ilmu, dan pengalaman, dengan teman-teman semua melalui blog ini.

Post a Comment for "Aku Berat Di Nama"