Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berapakah Modal Awal Bisnis Mainan?

Assalamualaikum.

Hallo teman semua, jumpa lagi kita 😊

Pada kesempatan kali ini saya merasa tergelitik untuk membuat sebuah artikel demi untuk menjawab pertanyaan dari teman-teman, di antaranya seperti ini :

"Bang izal, brapa sih idealnya modal untuk memulai bisnis mainan itu?"
Atau pertanyaan lain,

"Bang izal, kalau misal saya punya modal minim banget, cuma 5 juta misalnya, apa itu sudah bisa dan cukup dan berpeluang untuk bisa memulai bisnis mainan?

Ada juga pertanyaan lain lagi,
"bang izal, kalau punya modal pas-pasan, apakah ada solusi lain selain pinjam uang bank?"

Saya akan coba jawab satu persatu menurut persfektif dan pengalaman pribadi saya sendiri.

Menjawab pertanyaan pertama :

BERAPAKAH MODAL AWAL BISNIS MAINAN?

"Bang izal, berapa sih idealnya modal untuk memulai bisnis mainan?"

Sebenarnya susunan pertanyaan kurang tepat, yang lebih pas pertanyaannya kira-kira seperti ini : "Bang izal, berapa dan apa saja sih modal yang paling ideal untuk memulai bisnis mainan?"

Menurut saya pribadi, modal yang paling ideal dan paling utama itu urutannya :

1.Skill,
2.Pengalaman,
3.Modal.

Nah, apakah kita sudah yakin dan cukup matang tentang skill paling dasar di bidang usaha yang akan kita tempuh itu?

Oleh karena itu coba lihatlah secara jujur, obyektif dari segala sisi diri kita terutama pada 3 point di atas. Kalau sekiranya belum cukup memadai, maka teruslah belajar dan terus cari informasi dari orang atau teman-teman kita yang telah lebih dahulu sukses di usaha tersebut.

Modal uang memang penting, tapi itu cuma sebagai alat.

Maksudnya begini, ada sebagian orang yang salah pemahaman bilang begini : kalau kita punya modal banyak dan duit melimpah pasti usahanya di jamin berhasil dan sukses!

Oooou ooou oou,,,, nanti dulu, belum tentu mas, kang, uda, abang, kaka,,,😁😁😁

Duit melimpah ratusan juta dan punya modal seabrek abrek tapi kalau modal skill dan pengalaman belum ada atau belum memadai, saya mau coba tanya :

Nanti mau diapakan itu duit?
Mau mulai dari mana?
Tahap-tahapannya bagimana?

Kalau belum punya pengalaman yang memadai, ujung-ujungnya pasti malah akan bingung sendiri.

Ada yang keukeuh menjawab : "aaah gampang kok bang izal, suruh saja karyawan atau cari orang lain untuk kita gaji buat jalanin usaha, kita tinggal terima beres aja".

Situ Yakin?

Kalau kita sendiri tidak punya skill dan ilmu di bidang usaha kita itu, ya siap-siap saja pelan-pelan "dikerjain" karyawan atau anak buah sendiri. Pengalaman dan fakta di lapangan banyak kejadian yang seperti itu. 😂😂😂

Jadi modal utama yang paling ideal adalah punya kecakapan skill dan pengalaman cukup memadai tentang dasar-dasar berbisnis mainan. Setelah itu barulah modal materi sebagai alat dan fasilitasnya.

Kalau ada yang memang benar-benar ingin tahu dan bertanya :
"Jadi modal materi paling minim dan ideal buat buka usaha toko mainan itu brapa sih bang izal?"

Baiklah.

Menurut saya modal materi untuk buka toko mainan yang paling minim, sekitar 75 jutaan Rupiah.

Kita asumsikan yang 50 juta untuk modal isi barang.
20 juta untuk biaya sewa toko.
Sisanya 5 juta untuk biaya membuat rak pajangan.

Modal 75 juta ini termasuk pas-pasan sekali.
Idealnya sih kalau digenapkan modal minimalnya menjadi total 100 juta, nah itu baru sedang deh.
Itu 'kan kalau bisa ya heheheheh 😊😊😊😊

Tentang modal yang paling ideal di awal membuka bisnis mainan telah saya ulas lengkap dan terperinci di artikel sebelumnya, silahkan baca : HAL YG PERLU DI PERSIAPKAN SEBELUM MEMULAI BISNIS MAINAN

Pertanyaan kedua : "Bang izal, kalau misal saya punya modal minim banget, cuma 5 juta Rupiah misalnya, apa itu sudah bisa dan cukup dan berpeluang untuk bisnis mainan?

Jadi Modal 5 juta sudah bisakah untuk modal memulai bisnis mainan?

Saya jawab, sangat bisa!

Kalau kita punya modal kecil ya kita mulai merintis usaha dari kecil-kecilan dulu, merangkak dari bawah dulu. Bukankah manusia sebelum dewasa dan bisa berlari kencang musti belajar merangkak dulu di saat bayinya?

Teman-teman bisa memulai usaha bisnis mainan dari modal yang minim itu dengan berjualan di online store seperti bukalapak, tokopedia, lazada, olx dan lain sebagainya.

Toko online tidak perlu menyewa tempat yang membutuhkan modal besar sebagaimana toko fisik. Kita hanya perlu menyediakan produk, bahkan bisa dengan menjualkan produk orang lain (dropship) bagi yang belum punya modal sama sekali.

Atau bagi teman-teman yang mau merintis bisnis mainan dengan modal minim, tapi ingin menempuh di bidang offline, apakah bisa?

Pastinya juga bisa!!

Caranya yaitu, ikut berjualan di group-group atau rombongan pedagang di pasar malam.
Kalau di zaman saya dulu, cara ini pernah saya praktekan. Yaitu waktu masih dagang di kaki lima/pasar malam periode tahun 2003 - 2007 lalu.

Acaranya pakai hiburan komidi putar dan sistemnya dalam sekali acara memakan waktu paling sedikit selama 2 minggu, paling lama selama 1 bulan. Acaranya dilapangan kosong yang luas di suatu wilayah.

Kalau di era zaman sekarang sudah jauh bergeser konsepnya, biasanya hanya semalam acara. Besok sudah pindah ke tempat lain dan acaranya di adakan di pinggir jalan, bukan di lapangan seperti dulu.

Nah, dagang di pasar malam ini tidak membutuhkan modal besar. Kita hanya kena biaya membayar uang lapak ukuran 3 x 2 meter, biaya lampu dan kebersihan. Zaman saya dulu cuma kena biaya 10.000/malam. Kalau pasar malam sekarang kabarnya kena biaya 30.000/malam.

Jadi pasar malam ini amat cocok bagi usahawan pemula yang baru merintis tapi bermodal minim.
Fyi : ibu, semua adik-adik dan saya sendiri adalah alumni pedagang kaki lima dan acara pasar malam. Kisahnya telah saya ceritakan di artikel IBUKU PAHLAWAN KELUARGA

Pertanyaan ketiga :
"bang izal, kalau punya modal pas2an, apakah ada solusi lain selain pinjam uang bank?"

Sebelumnya saya tegaskan dulu, jawaban yang terakhir ini saya jawab menurut perspektif dan pendapat saya pribadi. Juga menurut pengalaman saya dan keluarga saya yang benar-benar memulai usaha dari NOL, tanpa sekalipun meminjam uang dari bank.

Kalau mau usaha selamat, sebaiknya jangan memulai usaha dengan meminjam uang dari bank!
Telah amat banyak contoh dan faktanya orang-orang yang terlalu bergantung pada bank akhirnya usahanya bangkrut!

Sudah jatuh tertimpa tangga pula, sudah usaha bangkrut, terlilit hutang pula!

Mulailah usaha dari nol, benar-benar merangkaklah dari bawah sebagaimana bayi musti merangkak dulu sebelumnya akhirnya bisa berdiri, berjalan bahkan akhirnya bisa berlari dan melompat sampai tinggi. 

Semuanya itu butuh proses!

Dan di balik proses itulah tersembunyi banyak hikmah, barang siapa yang telah lulus menjalani proses pasti dia telah matang dan mumpuni sebagai manusia juga mumpuni di bidang yang di tekuninya.

Nah, nanti setelah usaha rintisan dari bawah yang telah gigih kita jalani itu mulai menampakan hasilnya. Secara perlahan tapi pasti, akan mulai banyak pihak dari saudara atau teman-teman kita yang menawarkan diri untuk menanamkan saham atau modal di usaha kita dengan sistem bagi hasil.

Tentunya harus diatur dengan hitung-hitungan pembagian hasil yang adil dan profesional.
Nah, dari situlah sumber tambahan suntikan modal kita!

Jadi,,,,sudah mulai paham 'kan alur dan caranya?

Begitulah proses merintis usaha yang terbaik bagi modal yang pas-pasan, tapi tidak bergantung kepada bank.

Cara inilah yg terbaik! Percayalah!

Tapi sekali lagi ini pendapat menurut persfektif pribadi saya ya.
Saya berani mengatakannya karena saya telah membuktikan sendiri bahwa kita juga bisa sukses tanpa harus bergantung kepada bank.

Tapi kalau teman-teman punya pendapat lain, ya monggo silahkan. Toh semua konsekwensinya akan kembali ke diri kita masing-masing 😊

Saya telah menulis artikel lain yang cukup menarik dan masih terkait dengan semua pertanyaan di atas, coba simak di KALAU BERMODAL CEKAK/PAS2AN AKAN SULIT SEKALI SUKSES?

Alhamdulillah semua pertanyaannya sudah saya coba memberi jawaban yang terbaik.
Semoga bisa bermanfaat, sampai jumpa di topik bahasan dan artikel selanjutnya ya. ☺

Salam.

Penulis by : Bang izal.
Bang izal
Bang izal Saya Seorang Praktisi Bisnis Mainan. Sangat hobi menulis dan suka berdiskusi. Saya ingin sekali saling berbagi ilmu, dan pengalaman, dengan teman-teman semua melalui blog ini.

2 comments for "Berapakah Modal Awal Bisnis Mainan?"

  1. Assalamualaikum bang.

    Sebelum nya terimakasih atas kesediaan bang izal berbagi banyak hal dalam blog ini.
    Mudah-mudahan Allah limpahkan Keberkahan untuk bang Izal sekeluarga, dan ilmu yang bang izal sampaikan menjadi ilmu yabg bermanfa'at bagi si pembaca.

    Sa'at ini saya sedang belajar berdagang mainan kecil serba 1000,, 2000,, 3000,, dan 5000.
    Mohon informasi tempat gerosir yang lengkap mainan lembar/kecil yang bisa saya jual dengan harga eceran segitu.

    Sebenarnya sebelum nya saya pernah bertnya ini dalam komentar. Tpi stelah bbrapa minggu saya cari, saya tidak menemukan jawaban beserta pertanyaan yang saya tulis 😅.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aammiin,,,, terima kasih atas doanya ya gan ;-)

      Soalnya komentarnya yang gak muncul, kemungkinan penyebabnya adalah karena agan berkomentar di artikel yang komentarnya sudah sangat banyak (penuh), sehingga komentar agan tidak bisa muncul.

      Nah, soal grosiran mainan 1000, 2000, 3000 dan 5000 ini masalahnya agak sedikit rumit nih gan hehehe :-)

      Dulu waktu saya masih dagang di kaki lima dan pasar malam, saya juga pedagang mainan-mainan kecil yang harganya murah seperti itu. Dan dulu saya biasa belanja barang ke pasar gembrong. Nah,,, sejak pasar gembrong beberapa kali di relokasi, pedagang grosir yang jual mainan-mainan kecil dulu itu banyak dari mereka yang pindah. Dan masalahnya saya kurang tahu mereka itu pindahnya kemana.

      Apalagi sejak saya buka toko mainan yang notabene jual mainan-mainan besar (mobil remote, RC helikopter, drone, dll), saya sudah gak pernah lagi berbelanja ke pasar gembrong. Jadi kondisi pasar gembrong sekarang, saya kurang update infonya.

      Coba agan cek lagi ke pasar gembrong deh,,, siapa tahu pedagang grosir untuk mainan kecil sudah hadir lagi disana sekarang.

      Demikian, semoga dapat membantu.

      Delete