Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Motorku, Makin Tua Makin Sakti

Pak rete di tempat saya benar-benar sedang apes, sudah dua kali dia kemalingan motor.

Kejadian yang pertama waktu dua tahun lalu.
Dia kehilangan sebuah motor honda vario.

Motor itu hilang setelah diparkir didepan pasar cibubur.

Kejadian kedua terjadi tadi pagi.
Kali ini yang hilang adalah motor honda beat, hilangnya waktu diparkir didepan rumahnya.

"Kenapa kok bisa hilang?"

Ya kenapa lagi kalau bukan digondol orang! hehehe ☺☺

Penyebab hilang disinyalir karena motornya masih baru bin kinclong. Belum juga setahun dipakai, lha wong cicilan kreditnya saja belum lunas.

Karena motornya masih mulus halus dan bening, sehingga amat menggoda para pelaku curanmor untuk menggondolnya.

Coba kalau motornya sudah tua dan butut, insya Allah akan aman.

Alasan logisnya :
Saya pernah sebanyak dua kali lupa memasukan motor ke toko saya. Jadi setelah beres-beres dan memasukan barang mainan ke toko, biasanya motor selalu ikut dimasukan kedalam.
Nah, sekali waktu, saat itu saya baru saja selesai belanja stok dan menata semua barang mainan.

Jadi dalam beberapa hari itu, saya dan istri non stop selama 4 hari bekerja cukup keras ditoko tersebut.

Memberi banderol harga, menyeleksi dan mengecek barang yang akan dipajang, kemudian diletakan ke raknya masing-masing.

Nah karena terlalu letih dan kecapean, sehingga sehabis membereskan dan memasukan semua barang mainan ke toko, saya lupa ikut memasukan motor yg terparkir di sisi kiri toko (lihat foto atas).

Jadi sudah semalaman itu motor parkir dipinggir jalan, samping kiri toko. Ajaibnya padahal sama sekali tidak dikunci setang, tapi alhamdulillah motor itu tidak hilang.

Esok paginya pas baru saja pintu rolling toko saya buka : 
"Owh, aku terkejut! Ternyata motor masih ada diluar!
Alhamdulillah masih rezeki saya. Hehehe ☺☺☺

MOTORKU, MAKIN TUA MAKIN SAKTI

Disinyalir penyebab tidak hilang karena motornya sudah tua. 
Maling motor alias curanmor yang tadinya semangat pengen nyolong, tiba-tiba setelah melihat kondisi motornya mendadak jadi terlanjur males!
Duitnya gak seberapa kalau ketahuan resiko nyawa melayang! Ogah! Emoh! ☺☺☺

Sebenarnya soal membeli motor baru, mobil baru atau rumah mewah sekalipun itu adalah hak tiap orang.
Saya sendiri sama sekali tidak punya hak untuk mendiktenya. 
Dengan catatan :
Asalkan memang mampu, dalam arti mampu membeli, mampu pula menjaganya. Dan barang-barang itu memang benar-benar dibutuhkan.

Yang kurang tepat adalah sikap dari sebagian orang yang terlalu memaksakan diri untuk membeli suatu barang hanya demi mengejar satu kata : "Gengsi". 

Padahal hakikatnya kalau mau jujur, gengsi itu sebenarnya hanyalah untuk pemuas ego kita saja, supaya bisa dipandang sebagai orang mampu atau sukses. 

Kalau kita mau merenungi, sebenarnya orang lain tidak ada yang perduli dengan berapa "nilai gengsi" (baca : harta) kita.

Tanggapan orang-orang pada barang yang kita paksa pamerkan, biasanya terbagi atas 2 kelompok/tipe, yaitu :

Orang tipe pertama : tidak perduli (karena masih banyak orang lain yang lebih 'wow' dari kita)

Orang tipe kedua : merasa tidak suka, karena sikap kita yang suka menunjukan "eksistensi diri".
Kalau di bahasakan kira-kira begini :

''Hoooi,,,,!
Para tetangga, hooi teman-teman semua,,, ini gue lho baru beli mobil xenia baru"
"Tau gak sih lu lu pade, gue khan kemaren baru beli motor NMAX terbaru".
"Tau gak si lu pade, kemaren khan gue baru beli bla,,,bla,,,bla terbaru" ☺☺☺☺☺

Sikap kita seperti diatas hanyalah akan membuat orang tipe kedua menjadi sirik (iri).

Orang tipe yang kedua ini biasanya adalah orang yang sama-sama mendewakan nilai gengsi, hanya saja dia belum mampu menunjukan eksistensinya.

Jadi, buat apa?
Sama sekali tidak ada untungnya 'kan buat kita?

Sudah capek-capek menunjukan eksistensi diri, tapi orang lain tidak peduli, malah hanya akan menambah 'musuh'.

Memang terkadang aneh.
Sampai-sampai demi mengejar ketinggian 'derajat' gengsinya, ada sebagian orang yang memaksakan diri dengan cara mengajukan pinjaman/hutang ke bank. Sunguh terlalu dipaksakan.

Yang banyak terjadi kemudian, ujung-ujungnya malah dia sendiri yang susah.

Pinjaman dari bank 'kan pakai bunga, sedangkan kemampuan dari sisi pendapatan tidak memadai dan hanya pas-pasan untuk kehidupan sehari-hari.

Akhirnya kredit macet, sehingga barang yang dibanggakannya itu ditarik kembali oleh leasing.

Bahkan dalam kasus yang lebih parah, karena bunga bank terus membengkak, membuatnya terjebak terlilit hutang sehingga rumah yang dijaminkan akhirnya ikut tergadai.

Tinggal gigit jari deh! Lagi-lagi hanya gara-gara kata : GENGSI!

Alangkah lebih tenang kalau kita menjalani hidup apa adanya saja.
Tidak harus memaksakan diri tampil 'wow' atau mesti 'eksis'.

Kalau kita misalnya belum sanggup beli mobil baru dan sanggupnya cuma beli mobil bekas, ya kenapa tidak?

Atau kalau belum sanggup beli mobil bekas, ya belilah motor baru. Cash!

Ada yang nyeletuk :

"Bang izal, tapinya saya belum sanggup beli motor baru cash, gimana dong,,,?"

Ya sudah beli motor bekas saja dulu, yang terpenting itu kondisi mesinnya masih bagus. Kalau soal tampilan 'kan bisa dipermak pelan-pelan, ya toh? ☺

Kelebihan ketika memakai kendaraan second alias bekas adalah hati kita senantiasa merasa tenang dimanapun berada, amaaaaan ☺



Jadi kesimpulan dan pelajaran yang dapat dipetik :

Kalau ingin parkir selalu aman dimana saja berada dan hati tenang tidak pernah gelisah, maka pakailah motor tua yang sakti anti maling.

Yang penting bisa jalan!


Ibarat kata urang awak--> urang bisa tibo ditujuan awakpun bisa sampai disinan (disana), bener gak? Hhehehe ☺☺


Semoga bermanfaat.

Penulis by : Bang izal.
Bang izal
Bang izal Saya Seorang Praktisi Bisnis Mainan. Sangat hobi menulis dan suka berdiskusi. Saya ingin sekali saling berbagi ilmu, dan pengalaman, dengan teman-teman semua melalui blog ini.

2 comments for "Motorku, Makin Tua Makin Sakti"

  1. Bener banget dengan kutipannya bang izal ...."Alangkah lebih tenang kalau kita menjalani hidup apa adanya saja.
    Tidak harus memaksakan diri tampil 'wow' atau mesti 'eksis."...

    Jadi ingat uangkapan berapapun cukup untuk hidup tapi berapapun juga akan kurang untuk gaya hidup.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hidup sederhana itu lebih membuat jiwa menjadi tenang dan mendamaikan hati. 😊

      Terima kasih sudah mampir kesini om Kornelius 😊

      Delete