Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berkelana ke Kota Padang (My Story)

Foto waktu saya masih ganteng (dibawah) adalah zaman ketika masih nguli di bengkel Pak amaik (suami dari bibi saya). Periode tahun 2007 - 2009.

Masa-masa dibengkel ini benar-benar sulit dan amat keras!

MY STORY, DARI PADANG HINGGA JAKARTA

Untuk mendapatkan uang (upah bagi hasil) 50 ribu sehari, saya harus bekerja membongkar pasang dan menambal segala jenis ban, mulai dari ban motor sampai ban besar truk-truk fuso.
Mulai start bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 7 malam.

Kalau ingin mendapatkan uang tambahan, saya harus bekerja lembur sampai jam 10 malam.

Biasanya kalau bengkel sedang ramai, saya bisa mendapatkan uang lemburan sejumlah 50.000 rupiah. Jadi total penghasilan yang saya dapatkan sejumlah 100 ribu rupiah/hari. 
Bekerja nonstop dari jam 8 pagi sampai jam 10 malam!!

Penghasilan 100 ribu itu bisa didapat kalau pekerjaan benar-benar sedang ramai.
Kalau bengkel dalam kondisi sepi, biasanya saya hanya mendapat upah bagi hasil 30 ribu rupiah/hari.

Terkadang malah cuma 25 ribu rupiah/hari!
Ya seperti itulah kalau sistem bagi hasil, uang yang akan didapatkan ya tergantung berapa banyaknya pekerjaan yang masuk.

Pekerjaan di bengkel ban besar ini selain sangat berat juga penuh resiko. Karena ban besar seperti roda truk colt diesel bahkan fuso itu menggunakan tekanan angin yg sangat tinggi.

Jadi seorang 'montir ban' dibengkel ini harus benar-benar teliti dan hati-hati ketika mengisi angin. Harus mengetahui berapa ukuran standar tekanan angin pada berbagai jenis dan ukuran ban.

Juga harus teliti dalam memeriksa kondisi ban sebelum dipasang ke plat rodanya. Kalau bannya masih baru sih tidak apa-apa langsung dipasang. Tapi kalau bannya sudah lama dan 'botak', terkadang ada bagian serat benang/kawat di dalam ban itu yang telah putus.

Kalau seorang 'montir ban' yang belum berpengalaman memukul rata saja tekanan angin (pada ban yang sudah bekas) seperti untuk tekanan angin ban baru, wuih bisa berubah jadi 'bom ban' nanti, duarrrr,,,,! Meledak!
Serem!! 😕😕😕

Pak amaik pernah bercerita, dulu (sebelum saya bekerja dengannya) pernah punya anak buah yang sebelah matanya menjadi cacat/buta gara terkena lontaran ban dan pengaman plat roda gara-gara tidak hati-hati ketika mengisi angin ban.

Ketika itu anak buahnya tidak meneliti terlebih dulu kondisi ban yang sedang dipasangnya ke mobil truk colt diesel itu.

Ternyata kondisi ban truk itu telah 'botak', dan serat benang didalam ban itu telah banyak yang putus. Plat pengaman rodanya pun sudah 'tidak sempurna lagi alias bagian sisinya sudah keropos karena karatan.

Alhasil ketika mengisi angin, karena serat benang ban itu telah putus dan plat pengamannya pun telah lapuk, sehingga sama sekali tidak ada 'penghalang' tekanan angin yang terhembus kuat dari mesin kompressor bengkel tersebut.

Tiba-tiba, JGggerrrr,,,, ban meledak!

Dan anak buah pak amaik yang sedang mengisi angin itu terpental dengan kondisi kening dan mata sebelah kirinya penuh bermandikan darah.

Akhirnya mata sebelah kiri anak buah pak amaik itu tidak bisa tertolong lagi, sebab bola matanya telah pecah. Sejak kejadian itu, dia tidak pernah bisa bekerja di bengkel lagi.

Selain beresiko, bekerja dibengkel ban ini beratnya hampir sama dengan orang yang bekerja sebagai kuli proyek atau penggali jalan.

Parah bener ya? hehehe ☺☺

Saya tidak asal bicara.
Kalau teman-teman tidak percaya, cobalah sekali-kali lihat bagaimana berat dan kerasnya pekerjaan bengkel ban besar di jalur jalan antar provinsi.

Yang paling berat itu adalah ketika membuka dan memasang ban truk fuso.

Sifat ban itu kalau sudah terpasang, dia sudah 'melekat' ke plat rodanya.
Jadi harus 'dipantek' dulu disekeliling sisi platnya, sehingga perlekatan ban dengan plat bisa terlepas.

Nah ketika 'me-mantek' ban dan plat roda inilah yang luar biasa beratnya. Apalagi perkerjaan dilakukan ditengah panas terik menyengat. Keringat keluar bercucuran sebesar jagung dan membasahi seluruh pakaian dibadan.

Benar-benar perjuangan mencari uang seperti orang yang hidup dimasa sulit pada zaman perang heheheheheh 😢😢😢

Selama 2,5 tahun lebih kerja dibengkel ini, berapapun hasil yg didapat, selalu konsisten saya tabung setiap hari.

Pada awal tahun 2010 saya kembali pulang ke jakarta.

Setibanya di Jakarta, saya membongkar uang hasil tabungan selama bekerja dibengkel pak amaik tersebut. Ternyata isinya kurang lebih sebanyak 15 juta rupiah.

Uang itulah yang saya gunakan untuk bakal modal awal membuka toko mainan.

Nah, ketika membuka toko mainan inilah karir usaha dan rezeki saya berkembang sangat pesat. Saya menyewa sebuah ruko. Ternyata ruko yang saya dapatkan berlokasi ditempat yang strategis. Daya belinya cukup tinggi.

Hanya dalam waktu dua tahun saja uang tabungan 15 juta itu telah berkembang dan berubah menjadi mainan yang memenuhi seisi ruko saya.

Alhamdulillah. ☺
Susah Payah dahulu, senang baru didapat kemudian.
Ternyata setelah membuka toko mainan, roda kehidupan saya berubah begitu cepat.
Pintu rezeki dibukaNya bagaikan air mengalir deras,,,,sungguh perjuangan yang tidak sia-sia.

"Trus lanjutan kisah buka usaha mainan dijakartanya mana bang izal"?

Hhehehe,,, kalau sekalian diceritain semua disini bisa terlalu panjang teman-teman.

Tapi tenang saja, kisah merintis toko mainan di jakarta telah pernah saya tulis dalam artikel tersendiri, ini dia artikelnya : CATATAN PERJALANAN USAHAKU Bagian 10 (Merintis Bisnis Toko Mainan)

Kalau nanti teman-teman ada waktu luang, bolehlah dibaca kisah pada saat saya merintis mainan diatas. Kisahnya seru lho! Pokoknya rugi deh kalau sampai tidak dibaca. hehehe ☺☺☺☺

Demikianlah My Story, Dari Padang Hingga Jakarta ☺

Tambahan :

  • Pak amaik sendiri sekarang sudah sukses, punya bengkel yang besar dan ruko bertingkat milik sendiri dengan sangat lengkap. 
  • Dulu pada awal dia membuka bengkel (25 tahun yg lalu) modalnya hanya dengkul, dua tangan, satu buah mesin kompressor dan beberapa set kunci pas.
  • Proses yang lama, tapi usahanya berdiri kokoh, tahan goncangan topan badai krisis sampai sekarang. 
Semoga kisah ini dapat bermanfaat.

Diceritakan oleh : Bang izal.
Bang izal
Bang izal Saya Seorang Praktisi Bisnis Mainan. Sangat hobi menulis dan suka berdiskusi. Saya ingin sekali saling berbagi ilmu, dan pengalaman, dengan teman-teman semua melalui blog ini.

2 comments for "Berkelana ke Kota Padang (My Story)"

  1. Salut sama semangat kerja, konsistensi dalam menabung, dan kebulatan tekad mengadu nasib dengan buka bisnis mainan. Menurut saya itu hebat banget

    Beda banget dgn saya.

    Belajar aja cuma duduk, males. Lalu saat saya keliatan uang nimbun dikit aja langsung saya pakai. Hmm

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe :)

      Semoga kita sama-sama meraih sukses ya om,,, baik bisnis didunia nyata, maupun bisnis didunia maya (blogger), Aammiin.

      Ayo Semangat!! :D

      Delete