Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sepatu Roda Story - bagian 2 (Nah Lu!)

Sepatu roda semakin langka!

Pada artikel seri sebelumnya yaitu : SEPATU RODA STORY - bagian 1 telah saya ceritakan bahwa saking begitu berebutnya para pedagang yang berbelanja stok sepatu roda ke Asemka jakarta kota, sampai-sampai harus antri mendapatkan barang.

Ada yang sudah antri dari 9 pagi, jam 3 sore barulah sepatu roda dia dapatkan. Kondisi antrian semakin parah karena stok sepatu roda grosiran itu hanya bisa ditampung terbatas ditoko grosirnya. Stok utama tersimpan digudang yang jaraknya sekitar 30 menit perjalanan dari toko grosirnya.

Sepatu roda memang benar-benar sedang booming!

SEPATU RODA STORY - bagian 2

Dimana-mana, ditiap jalanan, dilapangan bulu tangkis dan tempat terbuka lainnya pasti akan terlihat anak-anak yang berseliweran bermain sepatu roda.

Sepatu olah raga ini digandrungi mulai dari anak-anak umur 5 tahun sampai ke anak-anak remaja. Bahkan ada beberapa orang dewasa saya lihat bermain sepatu roda ini di taman graha Mall Cijantung.
Bagi anak-anak yang belum kebagian sepatu roda pasti minta dibelikan sama orang tuanya. Kalau sampai belum dibelikan maka pakai jurus merengek-rengek bahkan menangis kejer di depan orang tuanya.

SEPATU RODA STORY - bagian 2 (Nah Lu!)

Kenapa saya bisa tahu?

Karena sering saya saksikan sendiri ditoko mainan saya. ☺☺

Ada yang orang tuanya belum bisa membelikan karena uangnya belum cukup. Ada juga yang belum jadi membeli karena size/ukurannya tidak pas. Sepatu roda itu ada 4 size, yaitu S, M, L dan XL.
Kalau ukurannya tidak sesuai, tentu tidak mungkin dipaksakan tetap dibelikan. Tapi ya namanya anak-anak biasanya tidak mau mengerti dan tidak mau tahu, akhirnya menangislah sejadi-jadinya. hehe ☺

Begitulah,,,,barang (sepatu roda) kini mendadak langka, sehingga kalau saya pergi belanja stok ke kota, kadang hanya tersedia size L dan XL saja, sedangkan size S dan M sering sekali selalu habis.

Size S dan M selalu habis karena ukuran itulah yang paling laku dan laris, sebab kedua size itu adalah 'ukuran emasnya' sepatu roda. Karena mayoritas pemakai sepatu roda adalah anak-anak dari kedua ukuran itu, yaitu anak berumur 5 sampai 10 tahun. 

Hot news.

Saya kemarin dapat kabar terbaru dari Toko Uni Toys dicondet, yaitu toko mainan milik ibu saya. Toko Uni Toys ini dikelola oleh adik perempuan saya yang paling bungsu.

Adik bontot saya ini kemaren lusa kembali pergi berbelanja sepatu roda ke Asemka Jakarta Kota .
Tidak disangka-sangka, sekarang harga sepatu roda semakin melambung tinggi!
Harga modalnya semakin naik lagi mencapai 25%.

Jadi kalau kita buat contoh perbandingan, yaitu dengan harga sepatu roda sebulan yang lalu (saat harga masih normal), berikut dibawah ini :

- Modal 1 pcs sepatu roda jenis ban karet 175.000/pcs---> sekarang sudah naik harga modalnya menjadi 215.000/pcs.

- Modal sepatu roda jenis ban plastik 1 bulan yang lalu masih 160.000 per 1 pcs---> sekarang sudah naik menjadi 200.000/pcs

Bayangkan!
Luar biasa kenaikan harga modalnya!

Untuk ukuran harga grosir, kenaikan harga seperti diatas itu bukan naik lagi namanya, tapi sudah "lompat!" Tuiiing!" Wkwkwkwk.

Kenaikan harga ini dipicu oleh sangat tingginya permintaan pasar, sedangkan barang dari impor kalah cepat datangnya. Akibatnya barang menjadi langka.

Barang sering terlambat masuk karena lamanya proses izin dipelabuhan. Kalaupun akhirnya lolos di pelabuhan, tahap berikutnya harus melalui uji wajib SNI dulu. Setelah dinyatakan produk mainan itu aman, barulah izin penuh distribusinya keluar.

Menurut info yang saya dapat dari si engkoh langganan saya, waktu paling cepat untuk mengurus proses masuk barang sampai keluar izin SNI nya memakan waktu sekitar satu bulan. Itu sudah paling cepat. Kalau prosesnya molor, bisa-bisa setelah tiga bulan kemudian, barulah barang di distribusikan.

Nah, setelah akhirnya sepatu roda ini berhasil masuk dan mulai di distribusikan ke toko-toko grosiran, tahukah berapa lama stok yg ada bisa bertahan?
Kagak pake lama! Paling lama dalam waktu satu minggu kemudian juga sudah habis! ludes! hehehe.

Faktor itulah yang membuat harga sepatu roda menjadi naik gila-gilaan.
Karena hukum pasar selalu berlaku, jika permintaan melimpah sedangkan stok barang terbatas, alhasil harga sudah pasti menjadi naik.

Kalau sudah begini keadaanya, apa kabar oknum yang kemarin-kemarin getol banget jual banting harga?

Ada oknum toko mainan di dekat daerah saya yang sedari dulu doyan banget menghancurkan harga pasaran mainan.

Saat modal sepasang sepatu roda masih 160.000/pcs, dia hancurkan harganya dengan menjual eceran seharga harga 180.000/pcs.

Karena harga jualnya terlalu murah, tentu saja stok barang miliknya menjadi terlalu cepat habis.

Ya begitulah,,,sekarang kabarnya stok sepatu roda dia (oknum itu) kabarnya sudah lama habis, bahkan terlalu cepat habis.

Kini harga modal sepatu roda bertahan diangka 200.000 sampai 215.000/pcs.

Nah, kalau dia mau belanja restok barang lagi ke Asemka, ibaratnya seperti makan buah simalakama.

Mau beli stok baru harga modalnya sudah naik parah.
Sedangkan pasaran harga sudah terlanjur dia jatuhkan. Mau dinaikkan harga jualnya, dia bingung mau dinaikkan berapa harganya. Tentunya tidak mungkin dari biasanya dia jual 180.000/pcs, tiba-tiba disesuaikan harga jualnya menjadi 250.000/pcs misalnya. Ya jelas para pelanggannya pasti kabur!

Tapi di sisi lain kalau tidak dibeli lagi stoknya, atau tidak berjualan sepatu roda lagi, setiap hari masih ada saja pembeli yang datang nanyain sepatu roda ke toko mainan dia.

Bikin geregetan, maju kena, mundur kena wkwkwkwk.

Makanya jangan suka ngerusak dan ngejatohin harga om! xixixixixi. ☺☺☺

Bagi teman-teman yang belum membaca kisah lengkap si oknum yang suka merusak harga ini, silahkan baca di : PERANG HARGA TANPA PERHITUNGAN DAPAT MENGHANCURKAN MASA DEPAN BISNIS ANDA (Based True Story)

Kalau saya sendiri sih sekarang malah banyakin senyum-senyum aja.
Karena saya tidak pernah merusak harga pasaran, jadi kalau saya melakukan penyesuaian harga, para pelanggan saya tidak kaget. Karena kenaikan harganya tidak terpaut terlalu jauh dari harga jual sebelumnya.

Sebelum harga modal naik, saya selalu konsisten menjaga harga pasaran normalnya sepatu roda. Yaitu antara 220.000-230.000, kalau orang membeli 2 atau 3 pcs sepatu roda, biasanya saya beri harga khusus 210.000/pcs nya.

Jadi ketika harga modal sepatu roda melambung menjadi 200.000, bahkan 215.000/pcs seperti sekarang ini, dan saya sesuaikan harga jualnya menjadi 250.000, para pembeli/pelanggan saya tidak merasa kaget. Karena range kenaikan harganya masih wajar.

Ternyata keteguhan prinsip, keyakinan dan spekulasi saya berbuah!

Sekarang ini saya tinggal memanen, memetik dan menikmati hasil kesabaran dalam menjaga standar harga pasaran. Memang, soal perputaran barang yang laku, saya tidak secepat si oknum itu, tapi justru di situlah letak keberuntungan saya! hehehe.

Kenapa?

Karena rata-rata stok sepatu roda yang ada sekarang adalah masih stok lama.
Otomatis tentu modalnya juga masih harga lama, semuanya masih tersimpan cukup banyak digudang saya. ☺☺☺

Jadi stok sepatu roda untuk dijual masih cukup buanyaaaaaaaaak hehehe, harga penjualan juga otomatis jadi baguuuuuuus!!

Standar harga eceran rata-rata sepatu roda disaat sekarang ini di kisaran 250.000 - 240.000/pcs. Paling mentok saya jual dengan harga 235.000an.

Silahkan teman-teman hitung sendiri berapa margin yang saya dapatkan ditiap sepasang sepatu rodanya, Jangan lupa : harga modalnya masih harga lama, yaitu 160.000 Rupiah/pcs! heheheheheheh ☺

Bisnis itu 'sama dengan perang', harus pakai strategi jitu agar bisa keluar sebagai pemenang!
Biarlah kita Mengalah diawal, yang penting menang di akhir episode ☺☺☺

Bersambung ke : SEPATU RODA STORY - bagian 3 (habis)
Bang izal
Bang izal Saya Seorang Praktisi Bisnis Mainan. Sangat hobi menulis dan suka berdiskusi. Saya ingin sekali saling berbagi ilmu, dan pengalaman, dengan teman-teman semua melalui blog ini.

Post a Comment for "Sepatu Roda Story - bagian 2 (Nah Lu!)"