Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Catatan Perjalanan Usahaku Bagian 10 (Merintis Bisnis Toko Mainan)

Assalamualaikum.

Teman-teman semua, akhirnya akan sampai juga kita di bagian akhir dari catatan perjalanan usaha ini.

Di mulai dari artikel catatan perjalanan usahaku bagian ke 1, hingga terakhir beberapa hari yang lalu telah saya tulis catatan bagian ke-9.

Dari keseluruhan kisah perjalanan usaha saya ini, sebenarnya tidaklah sampai semua di ceritakan sampai terperinci sekali, karena akan terlalu panjang. Bisa-bisa hingga ke seri 20 baru bisa tamat kisahnya. ☺

Jadi hanya bagian penting saja yang saya tulis, yaitu mulai sejak berprofesi sebagai tukang jahit pada umur 15 tahun, kemudian setelah itu mulai belajar bisnis kecil-kecilan (berjualan stiker saat masa SMA).

Setelah lulus sekolah, saya mulai merantau berdagang kaset VCD di pasar pandeglang dan pasar malam.

Setelah itu dilanjut dengan belajar dagang sate Padang, jualan buku sekolah, bekerja sambil belajar ilmu bengkel dikota Padang dan yang terakhir adalah kisah saya merintis toko mainan, yang akan segera ditulis ini.

Pentingnya Kebiasaan Menabung Dan Perencanaan Usaha Dimasa Depan.

CATATAN PERJALANAN USAHAKU Bagian 10 (Merintis Bisnis Toko Mainan)

Oh iya teman-teman,,,, saya baru teringat sekarang, ada bagian paling penting sekali dalam merintis dan membangun sebuah bisnis, tapi lupa saya bahas di semua catatan yang lalu.

Mumpung sedang ingat, maka dicatatan bagian terakhir ini akan saya bahas sekalian.

"Bagian penting apa itu bang Izal?"

Yaitu amat pentingnya membiasakan diri menyisihkan hasil bersih dari usaha kita setiap harinya!

Dengan kata lain : amat pentingnya memupuk kebiasaan menabung untuk persiapan modal usaha kita yang lebih besar kelak!

Kesalahan dari sebagian start up (pedagang yang baru merintis) adalah hampir tidak adanya rencana jangka panjang tersebut.

Atau kalaupun ada rencana jangka panjang, maunya langsung instan.

Dengan cara apa?
Ya apalagi,,,, (kebanyakan) kalau bukan dengan cara ngandelinngutang ke Bank.

Padahal yang namanya Bank itu ibarat pisau tajam bermata dua.

Penuh dengan iming-iming manis namun menjerumuskan di awalnya, dan amat kejam di belakang apabila kita tidak sanggup melunasi.

Ente gak sanggup bayar??
Ya Tinggal SITA! šŸ˜„šŸ˜¢šŸ˜±

Nah, yang menjadi pertanyaan :

Kenapa rata-rata sebagian dari start up itu lebih suka pinjam uang gepokan puluhan hingga ratusan juta rupiah kepada Bank, ketimbang dengan cara menyisihkan uangnya sendiri? yang jelas-jelas bebas dari hukum riba dan 100 persen bebas bunga???

Sebab,,,,,
Karena Bank menjanjikan 'kemudahan' tersedianya uang dalam jumlah besar secara cepat dan instan!

Asalkan ada rumah atau tanah yang cukup luas untuk di gadaikan, itu dana pinjaman Bank kenceng bener cairnya, Wuuzz wuuuzkayak Valentino Rossi lagi ngacir šŸ˜‚

Sedangkan kalau nyicil nabung sedikit demi sedikit dari hasil bersih dagangan kita setiap hari, itu rasanya amat sangat-sangat berat sekali.

Jarang ada orang yang sanggup menyisihkan secara konsisten uang hasil bersih usahanya setiap hari, apalagi kalau uang yang tersisa cuma senilai 50.000 atau 20.000 rupiah.

Kenapa berat?
Karena itu butuh kedisplinan.
Itu butuh pengendalian diri.
Itu butuh kesabaran yg tinggi.

Itu hanya sanggup dilakukan oleh orang yang benar-benar berniat dan bersungguh-sungguh mempersiapkan masa depannya.

Pasti ada diantara teman-teman yang balik bertanya :
"Trus bang Izal sendiri bagaimana?"

Teman-teman lain mungkin ada yang menimpali :
"Berarti sedari dulu bang izal sudah terbiasa disiplin menabung ya?? Waaah hebaaat ya" šŸ˜

Hmmmh,,,,šŸ˜…šŸ˜…šŸ˜…
Teman-teman,,,, sebenarnya,,,,
Baiklah,,,akan saya katakan yang sebenarnya : Saya membiasakan diri menabung sedari dulu adalah karena faktor 'KETERPAKSAAN' atau bahasa yang lebih lugas : 'karena saya tidak punya pilihan lain!

"Wah, maksudnya bagaimana tuh bang Izal? Bahasanya sulit di mengerti?" šŸ˜

Begini teman-teman,,,,,,
Coba kita fikir sebentar,,, Saya itu tidak punya warisan tanah yang luas, orang tua saya bukanlah orang kaya, mau gadaikan rumah? Boro-boro!!

Zaman susah dulu itu rumah siapa juga lagi yang mau di gadaikan? Lha wong rumah saja kami sekeluarga masih ngontrak!

Kami bisa beli rumah baru 3 tahun belakangan, sejak usaha bisnis toko mainan ini berkembang dengan pesat.

Jadi kalau difikir-fikir lebih mendalam,,,,..,,..,

Sebenarnya ada hikmahnya juga saya tidak punya rumah, tidak punya tanah, tidak punya warisan, dan bukan anak orang kaya.

Jadi otomatis tidak ada cara instan bagi saya untuk mendapatkan modal kecuali dengan cara menabung!

Mau tidak mau saya harus konsisten menyisihkan hasil bersih dari dagangan setiap hari walau senilai 10.000 atau 5.000 sekalipun!

Masih ingatkah teman-teman dengan kisah catatan perjalalan usaha bagian ke-2, saat saya masih berdagang kaset VCD di Pandeglang?

Saat itu saking sepinya omset, dalam satu hari cuma penglaris 5-10 keping VCD.

Harga satu keping VCD saat itu 7.000 rupiah, dalam keadaan yang sangat pahit dan sulit seperti itu, masih bisa saya sisihkan uang bersih untuk di tabung sekurang-kurangnya 5.000 rupiah/hari.

Kalau di pikir-pikir,,,,uang 5.000 itu memang kecil nilainya, tapi kalau terkumpul rutin setiap hari?

Nah,,,sebulan kemudian jadi berapa? Setahun kemudian? Tiga tahun kemudian??

Lama kelamaan kan jumlahnya jadi banyak juga,,,,, Betul apa betuuuuul? Hehehe šŸ˜

Nah, begitu jugalah saat saya bekerja bengkel ban di Padang.

Walau pendapatan saat itu cuma 50.000/hari, kadang kalau pekerjaan sedang sepi saya cuma dapat bagi hasil 30.000/hari.

Tapi karena selalu konsisten ditabung hasil bersihnya setiap hari, sehingga 3 tahun kemudian berhasil saya kumpulkan total uang senilai 15 juta rupiah!

Nah,,,,Uang 15 juta itulah yang saya pakai untuk bakal modal awal merintis bisnis mainan. šŸ˜Š

Itulah salah satu bagian terpenting kalau kita ingin sukses membangun usaha dan terbebas dari jeratan Bank.

Yaitu biasakanlah menabung setiap hari walau hanya 'duit recehan' sekalipun!

Mulai Merintis Buka Toko Mainan.

Baiklah, sekarang tiba saatnya untuk mulai saya tuturkan kisah perjuangan awal merintis/membuka toko mainan.

Hmmmh,,,,
By The Way catatan perjalanan usaha bagian terakhir ini mungkin akan agak panjang teman-teman,,,,,,.,,,....

Gak apa-apalah ya,,,,, biar kisahnya tertutup dengan sempurna. šŸ˜Š

Kurang lebih selama 3 tahun saya berjuang di tengah-tengah masa depresi saat bekerja sekaligus belajar bengkel di kota Padang, akhirnya skill ilmu bengkel ban itu berhasil juga saya pelajari sampai khatam.

Dengan uang tabungan yang telah berhasil terkumpul sejumlah 15 juta rupiah, maka telah bulat rencana saya untuk kembali pulang dan buka bengkel ban di Jakarta.

Namun,,,,manusia hanyalah bisa berencana, tetap Allah ta'ala yang paling menentukan jalan hidup dan usaha yang akan saya jalani di masa depan.

Setibanya di Jakarta, saya di hadapkan pada kondisi lapangan yang amat jauh berbeda dengan di Padang.

Di Jakarta sangat sulit sekali menemukan toko dengan lahan parkir yang luas.

Sedangkan jenis bengkel ban besar yang telah 3 tahun saya pelajari itu, syarat utamanya harus memiliki parkir yang luas.

Kalau lahan parkirnya cuma 3 x 2 meter, ya mana mungkin muat untuk parkir truk jenis colt diesel, apalagi Fuso. Terkecuali kalau saya mau buka tambal ban motor, mungkin tidak jadi masalah.

Hanya saja, kalau ujung-ujungnya cuma untuk buka tambal ban motor, ngapain juga saya mesti jauh-jauh belajar langsung ke masternya di Padang?

Kalau cuma mau belajar ilmu bengkel ban motor mah, di Jakarta juga banyak. šŸ˜

Sedangkan kalau servis ban truk Fuso itu tidak semua bengkel yang bisa memperbaikinya, kebanyakan hanya bengkel di wilayah sumatera yang ahli di bidang ban besar itu.

Artikel rekomendasi : PELUANG USAHA BENGKEL #1: Tambal Ban Besar

Akhirnya setelah di timbang masak-masak, saya putuskan untuk kembali ke basic awal saja, yaitu menempuh jalur jadi pedagang mainan.

"Laah,trus ilmu bengkelnya sayang dong? jadi gak terpakai bang Izal?"

Hmmmh,,, kenapa harus sayang? šŸ˜Š

Tidak ada ruginya menuntut ilmu.
Toh keterampilan ilmu bengkel itu juga tidak akan pernah hilang seumur hidup.

Suatu waktu kalau saya mau mengembangkan usaha bengkel, tetap akan bisa terlaksana sampai kapanpun, karena ilmunya telah saya kuasai.

Back to topik!

Setelah bulat keputusan untuk kembali buka usaha di bidang dagang, maka saya mulai lagi berkeliling untuk mencari lokasi toko.

Butuh waktu mencari sekitar 1 bulan, barulah saya menemukan lokasi toko yang sangat strategis dan biaya sewanya juga murah.

Toko itu berlokasi di daerah Kalisari Jakarta timur. Bangunannya berbentuk ruko, bagian bawah untuk berdagang, bagian diatas untuk tempat tinggal.

Teman-teman tahukah berapa sewanya saat itu pertahun?

Hanya 10 juta rupiah/tahun!

Nih dia foto tokonya dibawah :
CATATAN PERJALANAN USAHAKU Bagian 10 (Merintis Bisnis Toko Mainan)
Toko pertama saya, dengan nama: Toko Mainan Serba Murah.

Bagaimana teman-teman?
Sewanya murah banget khan? Hehehe šŸ˜

"Iiih,,Kok bisa sih bang Izal?"

Ya bisa ajah! Namanya juga rezeki hehehe ☺

Sewa ruko itu baru naik setelah memasuki tahun ke tiga, jadi 12,5 juta/tahun. šŸ˜Š

Memang,,,,,memasuki tahun 2010 ke atas itu, tiba-tiba semua terasa berjalan dengan lebih mudah.
Amat berbeda sekali dengan keadaan di tahun-tahun sebelumnya.

Saya sangat yakin, Tuhan telah mengatur dan memudahkan jalan saya pada usaha yang kesekian kalinya ini.

Mungkin karena doa-doa yang tidak henti-hentinya saya panjatkan di waktu yang paling sempit sekalipun di saat susah dulu.

Mungkin juga karena pengorbanan tiada henti yang telah saya berikan untuk ibu dan adik-adik.
Akhirnya semua Dia balas dengan sebaik-baiknya.

Sesungguhnya Allah tidak akan pernah menyia nyiakan semua doa dan perbuatan baik, Puji Syukur selalu tercurah untukNya, Aammiin.

Alhamdulillah, akhirnya jalan kemudahan dan rezeki itu terbuka lebar jua. ☺

Beberapa Kesulitan Diawal Merintis Toko Mainan.

Hmm,,,, dengan terbuka lebarnya jalan kesuksesan, lantas apakah berarti tidak ada kesulitan lagi?

Oh tentu kesulitan tetap ada teman-teman,,,,,

Yang namanya hidup itu pasti selalu ada rintangannya. Justru dengan itulah yang membuat hidup kita akan selalu dinamis.

Apa saja kesulitan yang saya alami di awal merintis mainan?

Di antara kesulitan yang ada, dan paling nyata sekali terasa adalah masalah sangat terbatasnya modal yang saya miliki.

Seperti yang telah saya ceritakan sebelumnya, uang tabungan saya selama bekerja bengkel di Padang 'hanya' terkumpul sejumlah 15 juta rupiah.

Itupun (seingat saya) akhirnya tersisa hanya sekitar 8 atau 10 jutaan.

Karena sebagian uang itu sempat terpakai untuk membeli sebuah motor second di Padang.
(Motor itu masih di pakai oleh adik sepupu di Padang sampai sekarang).

Pasti teman-teman agak bingung :
"Trus,,,duit segitu mana cukup buat buka usaha toko mainan bang Izal?"
"Buat sewa toko aja gak cukup!"

Saya jawab dengan tegas : BETUL! Hehehe šŸ˜

"Nah trus,,,bagaimana cara mengakali kekurangannya? Pinjam duit Bank ya??"

Oooww,,,oww,,,oww Tentu Tidak!!

Kalau ujung-ujungnya cuma ngandelin minjem ke Bank, ngapain saya mesti mati-matian berusaha menabung duit recehan setiap hari?

Mendingan langsung ngutang ke Bank aja, Bisa dapet deh duit gepokan!
Ya nggak?? wkwkwkwkšŸ˜¢šŸ˜¢šŸ˜¢

"Truus gimana caranya bang???"

Caranya : yaitu dengan meminjam (secara penuh amanah) uang ibu dan adik laki-laki saya.

Saat itu ibu punya simpanan uang 7 juta rupiah dan gelang emas sejumlah 30 gram.

Nah, emas itupun di jual untuk tambahan modal saya. Saat itu harga emas per gram sekitar 320.000an. Jadi setelah di jual, hasilnya kurang lebih uang senilai 10 juta rupiah.

Dan adik laki-laki saya juga meminjamkan uang tabungannya senilai 5 juta rupiah.

Dalam jangka waktu 2 tahun setelah buka toko mainan, semua uang pinjaman itu alhamdulillah bisa saya bayar lunas!


Jadi bila di total semuanya : dari uang tabungan saya sekitar 8 juta + total uang ibu 17 juta + uang adik saya 5 juta = total 30 juta semuanya.

Nah,,, uang senilai 30 juta itulah modal awal saya saat mulai buka bisnis toko mainan!

Uang itulah yang selalu saya putarkan sedikit demi sedikit. ☺

Tahukah teman-teman?
Saking sangat pas-pasan sekali modal pada saat itu, sehingga bila laku 1 buah mainan, maka langsung kosong melomponglah rak atau pajangannya!

Bagaimana modal yang amat sangat pas-pasan itu akhirnya bisa menjadi besar?

Caranya : Dengan berproses!

Mau tahu caranya?

Begini teman-teman,,,,
Setiap terkumpul penglaris toko selama satu minggu, selalu konsisten saya belanjakan lagi, terutama untuk menambah stok jenis mainan lain yang belum ada ditoko.

Berputar begitu terus sampai akhirnya seiring waktu isi toko saya penuh dan lengkap dengan berbagai jenis mainan.

Selain itu untuk mengakali agar modal yang ada itu cepat berputar dan berkembang, saya kembali terjun berdagang ke pasar malam.

Kalau tiap hari minggu saya juga dagang ke pasar pagi kagetan di taman Mall Graha Cijantung.

Selama saya kembali terjun dagang ke 'medan lapangan tempur' itu, toko mainan di jaga oleh istri.

Begitulah,,,,
Jadi kalau mau sukses, memang harus ada kerja sama team yang solid antara suami dan istri hehehe. ☺

Kisah perjuangan merintis usaha dengan modal sangat pas-pasan di toko mainan ini sebenarnya sudah pernah saya tulis lengkap di artikel tersendiri.

Supaya artikel ini tidak terlalu panjang, alangkah baiknya nanti teman-teman baca saja kisahnya ke artikel tersebut saja ya,,,,☺☺☺☺
Ini dia artikelnya : BAGAIKAN NABI DAUD MELAWAN JALUT

Kesulitan lain yang sangat terasa adalah kerasnya persaingan dengan toko mainan lain yang telah lebih dulu ada di daerah kalisari itu.

Toko yang lebih senior itu barangnya sangat lengkap dan juga manajemen sudah sangat rapi.

Benar-benar tantangan yang sangat tidak mudah buat saya.

Ibaratnya toko saya hanyalah anak kecil kemarin sore melawan jawara yang telah 'berpengalaman tempur' selama bertahun-tahun.

Perjuangan saya di awal buka toko ini seperti antara 'hidup dan mati' teman-teman,,,,

Sampai akhirnya secara tidak terduga saya menemukan jurus ampuh dan pamungkas yang dapat mengimbangi toko mainan besar dan senior itu.

Jurus ampuh dan pamungkas apakah itu?

Kisahnya juga sudah pernah saya tulis secara lengkap di artikel : 'MUSUHKU' ADALAH GURUKU YG TERBAIK

Akhirnya rival alias saingan terberat saya itu berubah menjadi 'guru terbaik' saya.
Teman-teman penasaran ya apa maksudnya?

Makanya dibaca dulu artikelnya diatas,,, tinggal klik aja kok,,,, hehehe ☺☺☺

Buka Cabang.

Alhamdulillah sejak menemukan 'jurus' rahasia dan strategi dagang yang ampuh dari toko saingan terberat saya di daerah kalisari itu, dari tahun ke tahun usaha toko mainan saya makin berkembang dengan pesat.

Pada tahun ke 4 (tahun 2014) setelah Toko Mainan Serba Murah berdiri, akhirnya saya bisa membuka toko mainan (cabang) ke 2, toko baru ini saya beri label Rc. Toys.

Toko cabang ini menyediakan mainan-mainan khusus jenis remote control. Mulai dari mobil remote, helikopter remote, drone sampai kapal boat remote.

Berikut foto-foto toko beserta koleksinya : 

CATATAN PERJALANAN USAHAKU Bagian 10 (Merintis Bisnis Toko Mainan)
Cabang ke-2, Toko mainan RC. Toys.

CATATAN PERJALANAN USAHAKU Bagian 10 (Merintis Bisnis Toko Mainan)
Koleksi Heli Remote

CATATAN PERJALANAN USAHAKU Bagian 10 (Merintis Bisnis Toko Mainan)
Koleksi Mobil Remote

Demikianlah akhirnya semua perjuangan panjang saya berbuah manis. Kini toko mainan saya makin berkembang pesat dengan pelanggan setia yang menyebar di seantero wilayah sekitar kalisari.

Pelanggan saya ada yang berasal dari daerah kelapa dua depok, cibubur, palsi gunung cimanggis, cijantung, ciracas dan area di sekitarnya.

Bisa di katakan kini keadaan saya dan keluarga secara ekonomi telah stabil.

Keluarga saya (ibu dan semua adik-adik) juga alhamdulillah telah mempunyai usaha tetap masing-masing.

Toko ibu saya dengan label Uni toys ada di daerah condet.
Adik laki-laki saya dengan 2 buah tokonya Planet Toys.
Adik perempuan saya dengan Toko Mainannya Gio Toys.
Serta satu lagi adik perempuan saya yang berada di daerah pandeglang juga punya usaha toko pakaian.

Keberhasilan kami semua melewati masa-masa yang amat sulit itu tidak terlepas atas semua karuniaNya jua.

Yaitu Allah Subhanahu wa ta'ala yang Maha kaya, Maha pengasih, Maha penyayang dan Maha Pengabul semua doa-doa yang di panjatkan tanpa lelah dan putus asa.

Puji Syukur kami semua panjatkan atas semua KaruniaMu Ya Allah,,,,, Aammiin.

Demikianlah teman-teman,,,, akhirnya sampai juga kita di akhir kisah perjalanan panjang usaha saya untuk merubah nasib dan menggapai cita-cita.

Takdir terlahir sebagai orang miskin memang tidak dapat kita tolak, karena itu sudah ketentuanNya.

Namun kita juga wajib berikhtiar untuk merubahnya, karena Dia tidak akan pernah merubah keadaan kita kalau kita tidak bersungguh-sungguh dalam berusaha.

Bukan salah kita terlahir miskin, tapi mutlak kesalahan kita sendiri kalau mati juga masih dalam keadaan miskin.

Masa depan kita ada di tangan kita sendiri.

Maka berjuanglah!!
Rubahlah nasibmu!!
Jadilah Pemenang!!!

Mulai Ditulis Ba'da Zuhur Kemarin, Selesai pukul 21.45 malam ini.

Penulis by : Bang izal.
Bang izal
Bang izal Saya Seorang Praktisi Bisnis Mainan. Sangat hobi menulis dan suka berdiskusi. Saya ingin sekali saling berbagi ilmu, dan pengalaman, dengan teman-teman semua melalui blog ini.

4 comments for "Catatan Perjalanan Usahaku Bagian 10 (Merintis Bisnis Toko Mainan)"

  1. Semoga sukses ya Pak. Sekedar usul nih ya Pak. Kalau boleh, dibuat artikel yang berupa anekdot singkat per kejadian. Kalau dibuat jadi buku motivasional, nanti akan lebih enak bacanya. Hehehe ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wokeh siap mbak! Hehehe šŸ˜
      Makasih ya atas usulannya, nanti akan saya coba buat di label tersendiri šŸ˜Š

      Delete
  2. Keren dan penuh motivasi Bang Izal

    ReplyDelete