Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

7 Masalah yang Sering Dialami Ketika Akan Menulis Artikel dan Solusinya

Assalamualaikum.

Hallo teman-teman semua.

Berjumpa lagi sama bang izal, semoga tidak pernah bosan bertemu saya ya hehe ☺☺.
Pada artikel kali ini saya masih ingin membahas tentang topik tulis menulis.

Kenapa saya masih tertarik membahas topik ini?
Karena, saya ingin sekali berdiskusi dan saling berbagi kepada sesama teman-teman pemula dalam dunia blogging.

Kebetulan saya menerima beberapa keluhan dan masalah yang sering di alami oleh beberapa teman blogger pemula ketika akan menulis karya originalnya.

Ada beberapa masalah, yang kalau kita biarkan terus terjadi (tanpa berusaha mencari solusinya), justru akan menjadi faktor penghambat bagi kita untuk bisa menjadi seorang penulis yang baik dan handal.

Masalah ketika akan menulis diantaranya, merasa :

- 1. Sangat sulit untuk mendapatkan ide tulisan.
- 2. Sangat sulit untuk mulai menulis, karena takut salah/kurang percaya diri, atau ingin hasil tulisannya langsung sempurna.
- 3. Sangat sulit berimprovisasi/mengembangkan kerangka ide tulisan.
- 4. Kadang justru karena terlalu banyak ide, malah jadi bingung sendiri.
- 5. Tidak sempat menulis, atau tidak ada waktu luang.
- 6. Sangat berat untuk menanamkan kebiasaan membaca dan menambah referensi.
- 7. Sangat berat untuk konsisten berlatih menulis.
Sekarang marilah kita mulai untuk membahas 7 masalah di atas satu persatu, dan kita sama-sama diskusikan untuk mencari solusi dan jalan keluarnya.

7 MASALAH YG SERING DIALAMI KETIKA AKAN MENULIS ARTIKEL DAN SOLUSINYA
Foto by : Pixabay. com

Dimulai dari :

# 1. Sangat sulitnya untuk mendapatkan ide tulisan.

Sebenarnya yang membuat kita selalu menganggap bahwa mencari ide tulisan itu sangat susah, karena kita sudah keduluan di kungkung oleh pola pemikiran kita sendiri (alam bawah sadar). 
Alam bawah sadar kita itulah yang selalu membisikan 'ah kayaknya susah deh'!

Dan tanpa kita sadari, 'bisikan' itulah membuat kita menganggap bahwa untuk mendapatkan ide itu sangat sulit dan susah!

Padahal,,, sebenarnya sangat banyak sekali hal-hal di sekeliling kita yang dapat dijadikan bahan dan ide tulisan.

Bahkan dari kisah 'pengalaman sedih', dari 'pengalaman buruk' atau dari kesalahan dan kekhilafan yang pernah yg kita perbuat dimasa lalupun, itu dapat dijadikan ide tulisan lho teman-teman!

Contoh, seperti saya pernah membuat artikel otobiografi sebagai berikut :

"Dulu waktu om izal masih sekolah di SMP dan SMA termasuk anak yang bandel, sering bolos, tidak mengerjakan PR, dan lain-lain. Sehingga nilai menjadi anjlok dan tinggal kelas. 
"Sehingga sejak kejadian itu (tinggal kelas), jadi pelajaran berharga bagi om izal, dan bla,,, bal,,, bla,,, 
Buat adik-adik yang masih muda,,,,bla,,, bla,,,bla,,, gunakan dan manfaatkanlah masa mudamu dengan sebaik-baiknya. Bla,,,bla,,,bla,,,
"Jangan sampai mengalami kegagalan seperti om izal yang pernah tinggal kelas di masa sekolah dulu. 
Untungnya kegagalan dimasa sekolah dulu itu, selalu om jadikan pelajaran supaya tidak terulang lagi, dan mulai memikirkan masa depan. 
"Walaupun pernah gagal di sekolah, alhamdulillah dimasa dewasanya om izal masih bisa berhasil dan sukses menjadi pedagang mainan."
"Jadi untuk adik-adik yang masih sekolah jangan biasakan membolos ya,,,, bla,, bla ,, bla,,,,Dst."

Nah, jadi deh sebuah artikel dengan niche motivasi hehehe. ☺☺☺

Artikel motivasi berjenis pengalaman pribadi seperti diatas jauh lebih mudah untuk ditulis, karena pasti kita sudah sangat tahu apa saja yang akan kita tulis dan ceritakan. 
Ya iyalah,,, kalau kisah diri sendiri masih bingung juga menulisnya, wah itu mah udah kebangetan! hehe. 😢😢

Kalau teman-teman ingin mencari ide dan tema lain yang jauh lebih mudah, caranya yaitu :

Ambil saja ide tulisan berdasarkan kejadian yang sedang trend dan populer.

Misal seperti kejadian yang kemarin sempat heboh yaitu bentrok antara ojeg online vs angkot. 
Bisa juga mengambil ide tulisan dari masalah yang kini sedang melanda youtube, yaitu ditariknya iklan oleh para perusahaan besar yang menjadi sponsornya.

Memang benar, ide diatas adalah ide tulisan yang bersifat musiman, artinya cepat populer, cepat pula surutnya. Karena berdasarkan kejadian yang temporer. 
Dan artikel yang ditulis berdasarkan kejadian yang sedang trend ini, cenderung akan membuat blog kita menjadi ber-niche gado-gado.

Tapi ya tidak apa-apalah,,, namanya juga kita kan dalam proses belajar. ☺

Nanti kalau kita sudah terbiasa dan terlatih, dan sudah tahu semua 'selah' atau teknik dalam menulis, bolehlah kita coba menulis ide tulisan yang lebih spesifik pada satu niche.

Dan untuk bisa konsisten menulis pada satu niche, memang saya akui cukup sulit mencari variasi idenya. Karena biasanya (niche spesifik) topiknya sangat terbatas dan idenya cenderung berputar pada yang itu-itu saja.

Oleh karena itu, (menurut saya) untuk blogger pemula mulailah menulis dengan blog gado-gado dulu, karena blog gado-gado jauh lebih mudah mendapatkan idenya ketimbang blog niche.

Nah, nanti kalau kita sudah punya kemampuan yang mumpuni dalam menulis, buatlah satu lagi blog baru dengan tema khusus (niche) yang paling kita kuasai.

Jadi kita punya satu blog gado-gado, satunya lagi blog niche, begitu lho carane hehehe. ☺

Oh iya, sebelum artikel ini dibuat, saya juga telah pernah menulis sebuah artikel yang berisi rahasia cara mudah untuk mendapatkan ide-ide tulisan (berdasarkan pengalaman saya pribadi).

Bila teman-teman nanti ada waktu luang, tidak ada salahnya untuk dibaca. Insya Allah akan sangat bermanfaat.

# 2. Sangat sulit untuk memulai menulis, karena takut salah/kurang percaya diri, atau justru terlalu ingin hasil tulisannya langsung sempurna.

Ini 2 sisi yang saling bertolak belakang, dan keduanya sama-sama menjadi penghambat kita untuk mulai menulis sebuah artikel.

Terkadang, ada sebagian dari kita yang tidak mau percaya pada kemampuan dirinya sendiri. Ini sebuah gangguan, yang kalau tidak berusaha kita lawan, maka (bisa jadi) selamanya kita tidak akan pernah bisa menulis.

Yakinlah!

Tanamkanlah kedalam jiwa kita bahwa kita pasti bisa!

Pada dasarnya, sebenarnya semua orang punya kesempatan yang sama untuk dapat berprestasi. 
Memang,,, saya akui soal bakat memang cukup berpengaruh.

Tapi saya tegaskan di sini teman-teman :

Seseorang yang sudah punya bakat menulis, tapi jika dia tidak pernah mengasahnya maka hasil tulisannya tidak akan pernah bisa berisi ('kering').

Sebaliknya, jika seseorang pada dasarnya tidak punya bakat menulis, tapi dia orang yang gigih dan selalu mau terus belajar. Mau rajin membaca demi untuk menambah referensinya. Dan selalu berlatih menulis setiap hari. 

Lama kelamaan pasti dia akan mempunyai kemampuan menulis yang jauh lebih baik dari pada orang yang sudah punya bakat menulis tadi.

Contoh analogi dan logika sederhananya begini :

Sebuah baja yang bahan dasarnya sudah bagus dan kuat, tapi kalau tidak pernah diasah, ya tetap saja dia akan tumpul. 
Sebaliknya sebuah besi biasa yang mudah berkarat, tapi kalau setiap hari diasah, niscaya dia akan tajam juga dan terhindar dari karatan! ITU!

Ada pula satu lagi fenomena yang agak lain dari yang lain, yaitu ingin hasil tulisannya langsung sempurna.

Jadinya semua baginya serba salah saja. Takut kalau ditulis begini nanti salah, takut kalau ambil ide yang itu nanti hasil tulisannya jelek. Takut kalau pakai gagasan yang itu nanti hasilnya hancur.

Ujung-ujungnya apa?

Akhirnya tidak jadi-jadi menulis! wkwkwkwkwk 😢😢😢

Oleh karena itu mulailah saja menulis, jangan terlalu berfikir hasilnya harus perfeksionis/sempurna.
Tulis saja dulu, kalau soal kesalahan, kan bisa di perbaiki pelan-pelan. Semuanya pasti butuh proses.

# 3. Sangat sulit berimprovisasi/mengembangkan kerangka ide tulisan.

Bagian ini sangat erat kaitannya dengan sumber referensi dan keluasan wawasan si penulis.

Nah, bagaimana cara dan darimanakah kita bisa mendapatkan referensi dan wawasan yang luas?
Tentunya dari membaca buku dan berbagai media sumber ilmu yang lain!

Oleh karena itu, bagian ini sudah sering sekali saya singgung dan bahas pada artikel yang lain sebelumnya, bahwa sangat penting dan vital sekali bagi kita untuk memupuk kebiasaan membaca.
Karena bagi seorang penulis, tiada 'bahan bakar' untuk menulis kecuali segala sumber referensi ilmu yang pernah dibacanya.

Kalau kita tidak punya referensi dan wawasan yang luas, tentu saja akan membuat kita sangat kesulitan untuk 'berimprovisasi' alias mengembangkan dan menjabarkan sebuah ide pokok menjadi lebih luas atau lebih mendetail lagi.

Oleh karena itu sekali saya tegaskan, tiada pilihan lain bagi seorang penulis : 

Kalau ingin menjadi seorang penulis yang handal dan hebat, maka harus rajin membaca!
Bahkan kalau perlu 'gila membaca'!

Untuk sekedar diketahui, semua penulis-penulis hebat terdahulu dari bangsa kita, mereka semuanya adalah orang-orang yang sangat 'gila' membaca, seperti Almarhum Prof. DR. buya Hamka, Marah Rusli, Abdoel moeis, Sutan takdir alisyahbana. dll.

Maka tidaklah mengherankan jika referensi keilmuan mereka sangat luas sekali, dan mereka semua mampu membuat karya-karya tulis yang hebat!

 # 4.  Kadang justru karena terlalu banyak ide, malah jadi bingung sendiri.

Bagian ini adalah kebalikan dari poin nomor 1 diatas. Dan ini adalah fenomena 'aneh' lainnya dari seorang penulis pemula hehehe. ☺☺☺

Nafsu gede, tenaga (skill) kurang. xixixixi 😢😢😢

Maunya semua ide dijadikan topik dan tema tulisan, jadinya bingung sendiri.

Konsentrasinya selalu terpecah : "topik itu kayaknya bagus deh, tapi tema yang ini juga bagus, gagasan yang anu juga cakep,,, hadoooh bingung pilih yang mana" hehehe. 😢😢😢

Pasti ada di antara penulis pemula di dunia blooging yang punya sifat seperti ini hehehe. ☺

Oleh karena, boleh-boleh saja kita memilih beberapa alternatif ide untuk dijadikan bahan tulisan, tapi pada akhirnya saringlah berbagai ide itu, dan tentukanlah salah satunya yang terbaik untuk dijadikan bahan tulisan.

# 5. Tidak sempat menulis atau tidak ada waktu luang.

Hmmmh,,,, bagian ini sebenarnya sama sekali tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak menulis!
Dalam sehari itu kan waktunya ada 24 jam, masa kita tidak bisa menyisihkan waktu minimal setidaknya 1 atau 2 jam untuk menulis artikel.

Kita anggaplah untuk menulis artikel sampai selesai membutuhkan waktu sampai 4 jam.

Jadi paling tidak, dalam sehari kita harus bisa menyisihkan waktu selama 2 jam untuk mencicil menulis sebuah artikel.

Sehingga setiap 2 hari sekali kita bisa menyelesaikan satu buah artikel.

Sesibuk-sibuknya orang, kalau niatnya kuat, pasti akan ada waktu untuk menulis!
Saya tidak asal bicara teman-teman,,,, karena telah saya praktekan sendiri!

Saya sendiri bukanlah seorang full time blogger. Saya punya usaha tetap toko mainan offline yang transaksi dalam sehari-harinya sangat sibuk. Tapi toh masih bisa saya luangkan waktu minimal 2 jam sehari untuk mencicil menulis artikel.

Atau di sela-sela waktu menunggu pembeli, selalu saya cicil menulis di draft dasboard blogger.

Jadi bagaimanapun sesibuk-sibuknya saya, setidaknya 1 artikel masih bisa saya posting dalam sehari. Kalaupun sedang dalam keadaan sibuk sekali (saat berbelanja stok barang), setidaknya masih bisa saya upayakan posting artikel tiap 3 hari sekali, satu buah artikel.

Tiangnya cuma satu, yaitu : NIAT! ☺☺☺ 

# 6. Sangat berat untuk menanamkan kebiasaan membaca dan enggan menambah referensi.

Ini sifat kurang baik lainnya yang menjadi faktor penghambat seseorang untuk menjadi penulis yang handal.

Bagian ini sudah sering sekali saya kritik, karena memang inilah bagian yang sangat penting sekali bagi seorang penulis.

Apabila seorang penulis tidak mau menanamkan kebiasaan membaca, tentu sumber referensinya akan menjadi kering. Bila sumber referensinya kering, akan munginkah baginya untuk bisa menjadi seorang penulis yang hebat?

Hampir mustahil!

Oleh karena itu, lawanlah sifat malas membaca tersebut, terus gali informasi, terus tambah referensi, terus tanamkan kebiasaan membaca. Pasti kita akan berpeluang menjadi seorang penulis yang handal!


# 7. Sangat berat untuk konsisten berlatih menulis.

Kemampuan hebat mustahil akan datang tanpa ada latihan yang berkesinambungan!

Masih ingat dengan Quote paling terkenal seorang ahli bela diri kung fu Bruce Lee?

Dia pernah berucap :

"Saya tidak gentar dengan seseorang yang berlatih 10.000 kali tendangan dalam satu waktu, tetapi saya lebih gentar kepada orang yang melatih satu tendangan dalam 10.000 waktu!

Apa intinya?

Lebih baik kita fokus kepada kualitas, daripada kuantitas!

Setali tiga uang dengan quote Bruce Lee diatas, Begitu pulalah dengan dunia tulis menulis. Kita tidak perlu langsung memborong membuat 5 atau 10 artikel dalam sehari, tapi besok-besoknya kita tidak pernah menulis lagi sampai sebulan kemudian.

Bulan depan borongan lagi menulis 10 artikel, besoknya tidak menulis lagi sampai bulan berikutnya.
Cara seperti diatas itu kurang tepat teman-teman.

Dan,,,, google sama sekali tidak suka dengan cara seperti itu.

Google itu suka dengan keteraturan.

Kita posting yang rutin 1 buah artikel per hari, itu jauh lebih di sukai google daripada sekali sebulan langsung posting 30 artikel.

Cara menulis borongan seperti diatas itu juga membuat kemampuan menulis kita jadi tidak pernah terasah.

Jadi kesimpulannya :

Apabila kita konsisten menulis setiap hari,,, yakinlah,,,setahun kemudian kita telah mahir dalam menulis, 2 tahun kemudian telah ahli dalam menulis, 3 tahun kemudian,,,,,

Anda akan menjadi seorang Master Penulis!
Percayalah!

Demikianlah teman-teman, sharing dan saling berbagi ilmu pada kesempatan kali ini yang dapat saya berikan. 
Sangat besar harapan saya mudah-mudahan tulisan saya ini dapat bermanfaat untuk teman-teman semua.
Karena tiada kebahagiaan terbesar bagi saya, kecuali setiap tulisan saya dapat bermanfaat bagi sesama.

Semoga teman-teman semua dapat meraih sukses.

Salam.


Penulis by : Bang izal.
Bang izal
Bang izal Saya Seorang Praktisi Bisnis Mainan. Sangat hobi menulis dan suka berdiskusi. Saya ingin sekali saling berbagi ilmu, dan pengalaman, dengan teman-teman semua melalui blog ini.

10 comments for "7 Masalah yang Sering Dialami Ketika Akan Menulis Artikel dan Solusinya "

  1. Siip mas untuk motivasi bagi pemula seperti saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siiip, semangat ya om, semoga sukses dengan blognya 😊

      Delete
  2. Noted.. Google suka keteraturan dan sudah seharusnya yang suka menulis harus gila baca ya :)

    ReplyDelete
  3. Tetap semangat nulis bang, agar menjadi sempurna dalam menulis. saya pun masih belajar menulis, semangaaaaat.... - adipraa dot com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyesssss setuju sama kamu hehehe 😀

      Delete
  4. Bikin mood bagus tuh emang susah, nyintain feel nulis pun kadang2.
    Ide pun Kadang tiba saat lagi jagong sama temen2, kadang bangun tidur, lagi nonton tipi atau denger musik.
    Memang sudah harus ada 1 selipan (tujuan) di dalam hati yg bikin konsisten untuk tetap menulis jika ingin menjadi blogger sejati 😀

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup! Bener banget om,,, banyak cara untuk membangkitkan feel, ide dan gagasan menulis. Yang penting kuncinya ada kemauan kuat pasti kita akan bisa.

      Sukses ya om, salam blogger! :)

      Delete
  5. orgnya msh aktif kgk ya (pemilik blog)? kalo bingung mau nulis apa solusinya gmn? udh baca referensi sana sini pas mau nulis "eh gimana yak?" ngatur kata apa yang mau disusun susah bgt. alhasil gw nulis ulang tulisan orang dg harapan bisa terbiasa dengan tulisan, tp apa cara ini tepat atau harus mulainya gmn? untuk ide saya kira saya punya banyak sih. jujur skrg we msh main blog download mau pindah jadi penulis artikel sadja tp ya kendalanya gtu. gw bingung bagaimana cara membuat tulisannya.. ~~~ saiya rasa saiya relevan dg nomor 2 dan tips dari agan gmn yak? banyakin membaca? atau menyalin tulisan spt yg saya lakukan diatas atau nulis sendiri tp ini lemot bgt jadinya... krna bs dibilang we dulu disekolah murid yang paling malas nulis xD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya masih aktif kok gan :-D

      Biasanya penulis yang bagus itu adalah orang yang sangat gemar membaca sejak masa kecilnya. Sehingga kerangka artikel, susunan kalimat, struktur tulisan, hingga pemilihan kosa kata yang tepat (diksi) yang ada di setiap buku yang dibacanya itu terekam di dalam memori otaknya. Itulah sebabnya mereka bisa lebih mudah mengungkapnya isi kepala dan semua ide-idenya ke dalam sebuah tulisan. Karena mereka telah bertahun-tahun melihat "contoh isi artikel" di dalam buku-buku yang dibacanya tersebut.

      Untuk tahapan pembelajaran (latihan) sebenarnya boleh2 aja menyadur isi tulisan orang lain (re-write) sambil pelan-pelan agan coba menuangkan ide orisinal dari pemikiran agan sendiri ke dalam sebuah artikel.

      Semoga dapat membantu ;-)

      Delete