Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peluang Usaha #4: Bengkel Sepeda

Alhamdulillah, saya bersyukur sekali akhir-akhir ini punya cukup banyak waktu luang untuk menulis artikel.

Sekitar sebulan terakhir ini transaksi jual beli ditoko mainan saya agak sedikit santai.

Mungkin disebabkan karena para orang tua saat ini sedang sibuk mengurus dan memikirkan biaya tahun ajaran baru anak-anaknya. 

Banyak pula orang yang bilang (heboh diberitakan) transaksi jual beli cenderung menurun karena para orang tua sedang 'menabung' alias menahan 'hasrat' belanja.

Bahasa halusnya sih gitu, kalau bahasa kasarnya ---> lagi ngirit karena kondisi ekonomi makin sulit ✓ wkwkwkwk. 😂

Tapi semuanya insya Allah akan selalu bisa saya rubah menjadi hasil akhir yang positif.

Artinya ketika transaksi sedang ramai, berarti saya sedang sibuk mengurus toko.

Kalau transaksi ditoko sedang santai?

Ya berarti saya sedang sibuk menulis artikel!

Enak 'kan kalau kita bisa selalu berfikir positif? Di enakan azalaah 😁

Baiklah teman-teman,,,,cerita diatas itu bukan lagi curhat kok, hanya sedikit intermezzo untuk kalimat pembuka artikel ini. He-he-he 😊

Oke, sekarang kita mulai fokus pada topik!

Pada dua hari yang lalu telah selesai saya tulis artikel peluang usaha bagian seri ketiga, yaitu berjudul : PELUANG USAHA BENGKEL #3: Tambal Ban Motor.

Dan artikel yang sedang saya tulis ini merupakan bagian terakhir dari seri usaha bengkel ban (seri ke-4).

Pada artikel ini ada sedikit perbedaan atau mungkin 'kelebihan' dari dua artikel 'senior'nya yang lalu, yaitu pada judul langsung saya tulis : Peluang Usaha Bengkel Sepeda. 

Apa perbedaannya?

Yup, karena tidak ada embel-embel tulisan 'ban' seperti pada bengkel tambal ban mobil dan tambal ban motor yang memberi makna keahlian dan keterampilan bengkel tersebut tersebut hanya 'terbatas' (baca : spesialis) untuk ban dan velg nya saja. 

Sedangkan pada bengkel sepeda?

Karena sepeda tidak memakai mesin, sehingga bisa dikatakan hampir semua pemilik bengkel sepeda pasti bisa menangani dan mengerjakan semua bagian dari 'kereta angin' tersebut. Jadi saya berfikir judul artikel yang paling pas adalah 'Peluang Usaha Bengkel Sepeda'.

Bengkel sepeda ini juga memiliki beberapa 'kelebihan' lain dibanding dua bengkel 'seniornya'.


Peluang Usaha #4 Bengkel Sepeda
Ilustrasi bengkel sepeda.

Di antara 'kelebihan' bengkel sepeda adalah:

Kelebihan #1 : Peralatan operasionalnya lebih sederhana.


Untuk memulai usaha bengkel sepeda hanya diperlukan peralatan seperti kunci pas, tang, obeng, palu, kunci Inggris, pompa angin, oli/pelumas, dan lain-lain.

Satu-satunya alat yang sedikit 'mahal' yaitu mesin pompa angin listrik/elektrik (kompresor).

Tapi mesin pompa angin ini sifatnya tidak wajib disediakan bagi bengkel pemula. Bagi bengkel sepeda yang baru merintis, memakai pompa manual sebenarnya juga sudah cukup. 

Terkecuali bagi bengkel sepeda yang teknik menambal bannya memakai gerinda khusus (bentuk mata gerindanya ada yang mirip seperti telur burung puyuh, ada bentuknya lonjong, dan ada juga yang bulat penuh).

Cara kerjanya : gerinda berputar cepat menggunakan tenaga dorongan tekanan angin dari mesin kompresor.

Jadi gerinda ini berfungsi untuk mem-perkasar permukaan ban dalam, sehingga karet penambalnya jadi benar-benar merekat sempurna. Metode tambal ban seperti ini, hasil pengerjaannya jadi jauh lebih cepat. Nah bagi bengkel sepeda yang metode pengerjaan tambal bannya memakai cara ini, bolehlah menyediakan pompa angin elektrik agar lebih memudahkan dan mempercepat pekerjaannya. 

Kenapa gerinda khusus itu harus pakai mesin angin? Ya karena tenaga pemutar gerinda itu memang dari tekanan angin, dan tekanan angin yang kuat tentu hanya bisa dihasilkan dari mesin angin (kompresor).

Bagi bengkel sepeda yang masih memakai pompa manual, otomatis untuk mem-perkasar permukaan ban itu harus memakai cara lama (jadul). Yaitu ban dalam dan karet penambalnya di 'sikat miring' secara bolak-balik pakai gergaji besi.

Bagi teman-teman pembaca blog bang Izal toy yang termasuk kategori orang dulu, pasti paham cara tambal ban jadul ini. 😁

Kekurangan dari cara dan metode jadul ini, ya sudah jelas pengerjaan tambal bannya jadi lebih lama.

Kelebihannya? ya apalagi kalau bukan lebih mengirit modal untuk alat operasionalnya. 😁

Nah, jadi kita mau pilih pakai metode yang mana?

Ya terserah. Hehehe.

Tapi menurut saya pilihan yang paling tepat adalah :

Ketika diawal merintis buka usaha bengkel dan modal kita masih terbatas, tidak apa-apa kita pakai cara manual dulu. Nah nanti setelah bengkelnya mulai berkembang dan makin maju serta langganan kita telah banyak, barulah tiba saatnya untuk kita beli peralatan gerindanya.

Ingat!!
Seperti yang telah berulang kali saya katakan : Pada semua usaha dibidang jasa, kepuasan pelanggan harus selalu dinomor satukan!

Jadi jangan sampai ketika pelanggan bengkel sepeda kita sudah banyak, kita masih terus 'memaksa' mereka untuk rela mengantri lama (menunggu menambal ban) hanya karena kita terlalu mengirit membeli alat gerinda itu.

Padahal sebenarnya kita telah sanggup untuk membeli alat tersebut. Ini adalah sikap yang salah! Sangat fatal sekali!

Padahal harga 1 set gerindanya juga tidak mahal-mahal amat kok, 'hanya' sekitar 300 - 500 ribu per-setnya (tergantung merek).

"Emang kayak gimana sih bentuk alat gerinda penambal ban itu bang izal?"

Oke sebentar,,, nih dia fotonya dibawah :

PELUANG USAHA BENGKEL SEPEDA
Satu set alat gerinda
Jadi saran saya bagi teman-teman yang kebetulan baru merintis membuka usaha bengkel sepeda, dan ketika pelanggan bengkel Anda sudah mulai ramai maka pergunakanlah alat ini.

Harganya murah dan cukup terjangkau kok, dan alat ini sangat membantu memudahkan dan mempercepat pekerjaan kita.

Manjakanlah setiap pelanggan kita dengan pelayanan yang tercepat dan terbaik, pasti mereka akan selalu setia untuk kembali datang berlangganan servis sepedanya ke bengkel kita. 😉

Perlengkapan lainnya yang harus disediakan pada bengkel sepeda tentunya adalah peralatan untuk menambal ban dalam seperti lem Aibon, karet khusus untuk penambal (ada yang memakai karet dari ban dalam bekas, ada juga yang memakai bahan penambal khusus/tip top), kemudian gergaji besi atau gerinda khusus (bagi yang punya mesin angin).

Spare part yang perlu disediakan diantaranya dinamo, ban dalam dan ban luar, rantai sepeda, gotri (pelor sepeda), sadel, v-brake (rem konvensional berbentuk V yang mencengkram velg roda), jari- jari sepeda, nipples (baut untuk jari-jari yang dipasang pada velg), dan berbagai spare part lainnya.

Kelebihan #2 : Modal untuk membuka usaha bengkel sepeda lebih terjangkau.


Bagi pelaku usaha bengkel sepeda yang masih baru merintis, setidaknya dibutuhkan modal awal minimal 10 - 15 jutaan Rupiah.

Uang yang 10 juta itu untuk modal membuka bengkel sepeda dengan peralatan serba 'minimalis'. Artinya benar-benar uang untuk modal pokok alat operasional dan beberapa ban dalam dan luar saja. Belum termasuk modal untuk spare part lengkap.

Sisa uang yang 5 juta untuk biaya sewa tempat. Bengkel sepeda tidak membutuhkan tempat usaha dan parkir yang terlalu besar seperti bengkel ban mobil dan motor. Di awal merintis kita cukup mencari kios kecil seluas 3 x 3 meter.

Yang terpenting tempatnya usahakan dilokasi strategis dan jalanan di depan lokasi kios itu banyak kendaraan lalu lalang dengan kecepatan antara 40-50 km/jam. Biasanya ciri jalan yang seperti ini adalah jalan alternatif antar kompleks perumahan.

Modal 5 - 10 juta ini termasuk lebih murah dari pada modal awal untuk membuka bengkel ban sepeda motor  yang modal pokok awalnya saja (untuk semua alat operasional) minimal sekitar 25 jutaan.
Bila ditambah dengan biaya sewa tempat dan modal untuk beberapa spare part motor bisa kena total biaya sekitar 50 jutaan Rupiah.

Apalagi jika dibandingkan dengan modal awal untuk membuka bengkel ban besar. Wuihh jauh sekali bedanya. Bengkel ban besar dengan peralatan operasional yang komplit bisa menghabiskan total modal hingga 100 jutaan Rupiah.

100 juta itu hanya untuk modal alat operasional + sewa tempatnya saja. Harga satu set mesin angin nitrogen + mesin pembuka ban saja bisa mencapai 50 - 70 jutaan. Ditambah modal untuk alat penunjang operasional yang lainnya + biaya sewa tempat bisa menghabiskan modal 25 - 30 jutaan per tahun.

Jadi modal 100 jutaan itu benar-benar masih pas-pasan, belum termasuk untuk modal spare partnya seperti berbagai jenis ban dan velg mobil/motor. Kalau bengkel ban besar mau Full komplit dengan spare part velg dan segala jenis ban, modal 500 jutaan barulah bisa cukup. 😁 (Coba lihat bengkel pak Amaik di artikel seri 1)

Dari semua keterangan diatas,  inti kesimpulan apa yang bisa dipetik?

Artinya bengkel (ban) sepeda ini sangat cocok untuk menjadi peluang usaha bagi orang-orang yang punya modal terbatas.

"Tapi katanya bang Izal di artikel bengkel ban seri ke-1, si pak Amaik suami bibinya bang Izal itu dulunya juga bukan orang bermodal? Kok bisa tuh dia membangun bengkel ban yang besar?"

Hhhhhhh 😅
Iya betul bingits!!
Tapi butuh berapa lama sampai dia bisa sampai sebesar itu? Berapa lama waktu yang dia butuhkan hingga bisa membangun ruko dan bengkel milik sendiri??

Butuh waktu hampir 30 tahun!!
Pak Amaik itu mulai merintis usaha bengkel ban sejak saya masih kelas 6 SD, yaitu tahun 1990!

Bukan perkara mudah untuk bisa merintis dan membangun usaha benar-benar dari nol dengan waktu yang selama itu. 😂

Kalau ada diantara teman-teman yang sanggup, berarti hebat! 👍👍👍
Silahkan dicoba! He-he-he 😁

Tapi kalau rasa-rasanya belum mampu, lebih baik kita berfikir dengan cara realistis saja. Artinya untuk merintis usaha bengkel sepeda selain membutuhkan modal yang tidak terlalu besar, juga waktu yang dibutuhkan untuk belajar hingga mahir tidak terlalu lama.

Karena metode dan teknik pengerjaan pada bengkel sepeda termasuk sederhana, tidak serumit dan seberat dua 'senior'nya yaitu bengkel ban mobil dan motor.

Yang terpenting kita sudah menguasai teknik menambal yang baik, sudah bisa menyetel velg roda atau menyetel bagian sepeda lainnya yang bengkok, sudah tahu cara pasang dan servis dinamo, cara pasang jari-jari velg, cara pasang rantai dan gear, termasuk cara pasang set gigi sepeda, itu juga sudah paten, sudah termasuk mantap ilmunya tuh.

Orang yang mau bersungguh-sungguh belajar ilmu bengkel sepeda ini, dalam jangka waktu 1 tahun dia sudah bisa mampu menguasai semua ilmunya.

Cara belajarnya hampir samalah seperti dua 'senior'nya, yaitu dengan cara ikut bekerja dengan orang dulu, sambil bekerja sekaligus sambil menyerap ilmunya.

Kelebihan #3 : Walau skala usahanya relatif lebih kecil, tapi bengkel sepeda juga punya peluang untuk bisa sukses.


Ada sebagian orang yang memandang sebelah mata pada usaha bengkel sepeda ini. Penyebabnya karena usaha ini seakan terkesan remeh dan kurang berbobot.

Ini sebenarnya sebuah pandangan yang salah!

Tidak ada yang namanya jenis usaha yang tidak berbobot! Justru yang salah adalah cara berfikir kita!


Kita sama-sama tahu 'kan bagaimana usaha tukang beling atau pemulung? Betapa banyak orang yang memandang usaha itu demikian kotor dan remehnya?

Tapi sudah tahukah kita? Ketika usaha yang kita pandang kumuh dan remeh itu jika dikelola dengan baik dan sungguh-sungguh ternyata berisi emas tersembunyi didalamnya?

Di daerah dekat toko saya ada seorang mantan pemulung yang memulai usahanya sejak belasan tahun yang lalu, sekarang dia sudah kaya raya dengan menjadi agen/juragan. Punya tanah yang luas, rumah gedong yang sekaligus berfungsi sebagai gudang pulungan dan beberapa buah truk colt diesel!

Sebuah pencapaian yang 'hanya' hasil dari merintis sebagai pemulung! 'Can u see?

Nah begitu pula dengan usaha bengkel sepeda ini!

Jika dikelola dengan sungguh-sungguh dan kita bisa jeli memilih lokasi usaha yang tepat, usaha bengkel sepeda ini sebenarnya sangat menjanjikan!

Kenapa saya bilang sangat menjanjikan?

Karena,,, karena,,, sttt,,, tapi ini rahasia lho ya,,,, 😁 karena bengkel sepeda ini margin (keuntungannya) bisa sampai berkali-kali lipat!

Berapa sih paling modal dari sebuah lem Aibon atau karet bekas ban dalam yang dijadikan untuk alat penambal bannya itu? Kita dapat order dua buah servisan tambal ban, sudah bisa terbeli satu lem Aibon lagi. Sedangkan sisa lem aibon sebelumnya masih bisa dipakai untuk menambal puluhan ban sepeda sampai sebulan kedepannya!

Belum lagi jika si pemilik bengkel sepedanya pandai berbisnis dan melobi para komunitas penggemar sepeda dengan pelayanan dan servisnya yang terbaik. Jika sang pemilik bengkel sepeda pandai mengambil hati para anggota komunitas tersebut, maka tambang uanglah yang akan segera dipetik oleh sang pemilik bengkel tersebut!

Kenapa?

Karena selain menjual jasa, dia juga bisa juga sekaligus berbisnis (baca : dagang) berbagai sparepart sepeda di bengkelnya itu. Dan untuk sekedar teman-teman ketahui, margin (keuntungan) dari masing-masing spare part sepeda itu guri-guri enyyoooy!

Paling tidak (umumnya) keuntungannya bisa mencapai angka 80-100%
Enak dan gurih kan? 😁

Saya bisa tahu karena salah satu teman saya ada yang berbisnis spare part sepeda.

Dan saya sering melihat dan memperhatikan sebuah bengkel sepeda yang berada di daerah Kalisari (lokasi bagian sebelah dalam dari area toko mainan saya) yang setiap harinya tidak henti-henti orang datang untuk menyetel, servis dan menambal sepedanya ke bengkel yang sederhana tersebut.

Si pemilik bengkel memang pintar dan jeli dalam memilih lokasi yang dekat dengan komplek Kopassus Cijantung. Dikomplek pasukan elit ini setiap hari Minggu pagi selalu ada jalur car free day. Di dekat situ juga ada taman yang selalu bejibun penggemar sepeda sering berkumpul setiap hari Minggu.

Nah, bengkel sepeda di Kalisari ini termasuk dekat jaraknya dengan area komplek koppasus tersebut. Sehingga sangat strategis dan pas sekali.
Pinter kan si Abang bengkel itu cari lokasi? 😁

Jadi kesimpulan terakhir dari seri peluang usaha Bengkel ban ini adalah :

Jangan pernah kita meremehkan suatu jenis profesi atau pekerjaan. Karena setiap profesi itu punya peluang yang sama untuk bisa meraih sukses!


Jangan pernah salahkan jenis usahanya!
Tapi rubahlah kesalahan kita dalam memandang dan berfikir!

Baiklah teman-teman,,,, saya rasa semua tulisan ini telah komplit dan lengkap. Dijelaskan secara runut dan sangat detail di setiap artikel tentang peluang usaha bengkel ban dari seri ke-1 hingga ke-4 ini.

Tulisan ini ditulis berdasarkan pengalaman yang pernah saya dapatkan sewaktu bekerja dibengkel ban selama 3 tahun Dikota Padang dulu (telah saya ceritakan di seri artikel pertama).

Sangat besar harapan saya semoga semua isi dari seri artikel ini dapat bermanfaat untuk teman-teman semua.

Jika teman-teman merasa artikel ini bermanfaat, silahkan di share ulang agar supaya dapat bermanfaat pula untuk teman-teman yang lainnya.

Akhir kata, semoga sukses selalu untuk teman-teman semua.

Salam.

Penulis by : Bang Izal.
Bang izal
Bang izal Saya Seorang Praktisi Bisnis Mainan. Sangat hobi menulis dan suka berdiskusi. Saya ingin sekali saling berbagi ilmu, dan pengalaman, dengan teman-teman semua melalui blog ini.

5 comments for "Peluang Usaha #4: Bengkel Sepeda"

  1. Bang mau tanya.
    Saya ingin membangun bisnis perbaikan sepeda,karena disitu saya merasa bersemangat dan bisa konsisten,bisa di katakan itu passion saya.
    Namun,untuk peluang buka bisnis tersebut, pasarnya atau target marketnya kurang di dalam kota saya,atau bisa di katakan musiman.
    Lha yang menjadi masalah disitu passion saya,namun tidak ada marketnya.

    Menurut bang izal bagaimana,mohon tanggapannya.

    Terimakasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang berdomisili di daerah mana mas?

      Delete
    2. Jadi begini om Altoti,,, sebenarnya di daerah manapun bengkel sepeda ini tetap punya potensi kok,,, asalkan usaha bengkel sepeda kita itu punya ciri khas yang kuat dan tidak dimiliki oleh pesaing yang lain. Diantara ciri khas itu antara lain kerapihan, ketepatan dan daya tahan hasil kerja kita. Misalnya kalau ada orang yang minta jasa pasangin plat dan ban sepeda, maka pasangan itu bisa tahan lama. Demikian juga kalau ada yang menambal ban dalamnya yang bocor, maka hasil tambal itu tidak mudah terlepas kembali.

      Kalau soal trend mode sepeda sebenarnya tidak terlalu berpengaruh terhadap potensi bengkel sepeda. Pengaruhnya lebih ke toko yang jualan sepeda. Artinya secara umum pasti semua orang memakai sepeda, dan mereka itulah target market bengkel sepeda ini om.

      Demikian semoga dapat membantu.

      Delete
  2. Bang ijin bertanya juga sya udah maen sepeda cukup lama,temen2x nongkrong bawa motor saya mah bawa sepeda,hahaha eh skrg smua nya pada bawa sepeda,seneng skarang antuisias masyarakat bersepeda makin tinggi...kbtulan saya abis kena dampak covid 19,jadi pengangguran dah..hahha sya meliat ada peluang usaha di dunia persepedaan,sya iseng bikin stand sepeda bareng temen trus di jual di market place,dan sya pen jual acsesoris sepeda itu blanja nya dmna ya bang..pen jualan di pinggir2x jalan gtu bang...klo buka toko kga ada modal nya mahal bet daerah sini mah,mkasih bang share nya smoga di jawab..hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berarti om lagi nyari tempat grosir aksesoris sepeda ya,,, Hmmm,,, pertanyaan menarik nih, bisa buat ide bikin artikel. 😊

      Oke om, nanti saya usahain nyari informasinya dulu ya,,, nanti kalau data dan materi tulisannya udah cukup, maka insya Allah akan saya tuangkan dalam bentuk sebuah artikel.

      Delete