Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sepatu Roda Story - bagian 3 (Panen Mendadak!, habis)

Panen Mendadak!

Saat sepatu roda sangat langka dan menghilang dari peredaran, disaat itulah justru toko mainan saya sedang panen besar! ☺☺☺

Yup!

Sudah seminggu belakangan ini sepatu roda mendadak menjadi sangat langka. Bahkan di Asemka Jakarta Kota hampir sama sekali tidak ada barang. Kalaupun ada, paling yang menjual adalah pedagang kaki lima dan harga jualnya melonjak naik sangat drastis.

Berkembang bermacam spekulasi diantara para pedagang tentang apa sebenarnya penyebab sepatu roda menjadi sangat langka.
  • Ada isu yang mengatakan bahwa ini adalah ulah para spekulan yang bermodal besar. Sehingga setiap ada impor sepatu roda yang datang dan baru saja akan di distribusikan, langsung dia borong semuanya. Sehingga setelah barang menjadi langka, maka dia bisa memonopoli dan menjual dengan harga yg tinggi.
  • Ada juga isu yang mengatakan bahwa kelangkaan ini justru adalah kerjaan toko grosiran itu sendiri. Mereka sengaja menahan barang dan tidak menjualnya di wilayah jabodetabek. 
Kenapa begitu?
  • Sebab di wilayah jabodetabek harga pasaran sepatu roda sudah hancur lebur. Mereka lebih suka melayani penjualan ke wilayah luar pulau jawa, karena harga penjualan disana masih bagus.

Mungkin ada diantara teman-teman yang penasaran dan bertanya :

"Tapi kok bang izal malah bisa panen?" "Katanya barang lagi langka? Lah Bang izal bisa dapet barang dari mana???"

SEPATU RODA STORY - bagian 3 (Panen Mendadak!, habis)
Jadi begini ceritanya.

Sejak dahulu, dalam berdagang saya punya prinsip dan idealisme. 
Dan prinsip itu selalu saya pegang teguh sampai sekarang. 
Yaitu saya paling tidak suka menghancurkan harga pasaran. 

Saya lebih mengutamakan pelayanan dan servis yang baik dalam berdagang. 
Jadi dari pelayanan dan servis yg baik itu, saya bisa dapat timbal balik. 
Yaitu bisa menjual produk dengan harga baik (baca : bagus).

Jadi harga yang bagus itu saya dapatkan berkat kepuasan dari pembeli atau langganan saya tersebut.
Intinya, pelanggan saya tidak mempermasalahkan harga yang saya jual berkategori 'standar', dalam arti harga tidak terlalu murah tapi pelayanannya memuaskan!

Nah,,,,Jadi sejak sepatu roda ini booming (mulai booming sejak lebaran Iedul Fitri 2016 kemaren) saya selalu menjual sepatu roda dengan harga yang standar/harga wajar.

Walau disaat lain banyak oknum pedagang yang menjual dengan harga tidak wajar, tapi saya tidak mau ikut-ikutan.

Saya biarkan saja mereka.
Biarkan saja sampai semua stok barang mereka habis.

Biarlah sepatu roda saya hanya laku beberapa pcs perhari, akibat konsekuensi karena saya menjual dengan harga wajar. Intinya yang penting stok barang tidak cepat habis.

Dan saya terus berbelanja stok sepatu roda, terus belanja dan berbelanja lagi sampai stok akhirnya jadi banyak tersimpan digudang saya.

TERNYATA prediksi saya benar! 

Dan STRATEGI SAYA BERHASIL! Hehehehe ☺☺


Sekarang sepatu roda sangat langka, sedangkan saat ini stok saya masih banyak!

Karena rata-rata pedagang lain yang sebelumya biasa menjual murah dan menjatuhkan harga barangnya sudah habis. Otomatis tidak ada lagi sepatu roda yang bisa dia jual.

Mau belanja stok lagi? Belanja kemana?
Lha wong sudah jelas dibilang barangnya langka hehehe ☺

Jadi semua orang yang mencari sepatu roda, (termasuk pelanggan toko mainan yg lain itu) mau tidak mau sekarang membeli sama saya! Hehehehe.

SEPATU RODA STORY - bagian 3 (habis)
Kebanjiran order sepatu roda. ☺
Dan saya pun otomatis bisa menjual dengan harga penjualan yang bagus! Hehehe ☺☺☺

Tinggalah sekarang para oknum pedagang yang kemarin-kemarin suka ngancurin harga itu pada melongo longo.

Karena sudah tidak ada lagi sepatu roda yang akan bisa mereka jual. Di asemka hampir tidak ada lagi barang alias sangat langka. Kalaupun ada, harga modalnya sudah naik sangat drastis.

Sekarang ini harga modalnya sudah hampir sama dengan nilai eceran sepatu roda yang mereka hancurkan harganya kemarin.

Misal kita ambil contoh :

Kemarin-kemarin saat modal sepatu roda masih 160.000/pcs, mereka nekat menjual secara hancur-hancuran 180.000/pcs.
Lah, sekarang modalnya saja sudah 200.000/pcs, mosok ente mau jual rugi?? Wkwkwkwk. Kapok!

Mau menaikan harga, mereka sudah terlanjur galau, karena pelanggannya sudah terbiasa membeli dengan harga segitu.

Sama-sama tahulah kita, kebanyakan orang di indonesia untuk menerima kenaikan harga itu rasanya beraaaaaaat sekali. ☺☺☺

Eh om,,,, iya kamu om, yang suka ngancurin harga itu lho. Gini ya om,,,,dalam berdagang itu ada ilmu, taktik dan strateginya gitu lho om. Jadi tidak bisa dagang asal berdagang saja.


By the way pernah dengar pertandingan laga tinju legendaris antara Muhammad ali vs George foreman "Rumble in The jungle" di Kinshasa zaire tahun '74 gak om,,,,,?

Dalam pertandingan itu sejak ronde pertama sampai ronde ke delapan (kalau tidak salah), Ali rela dirinya dipukul bertubi-tubi dengan penuh nafsu oleh foreman. Bahkan Ali terus 'memprovokasi' foreman supaya semakin bernafsu meninjunya.

Sepanjang ronde Ali hanya terus bertahan di pojok ring.

Tapi setelah dia lihat pada ronde ke delapan foreman telah mulai letih dan lunglai karna kelelahan, Ali memanfaatkan sebaik-baiknya situasi itu. Tiba-tiba dia bergerak cepat, dan dengan tepat meninju rahang Foreman hingga terpelanting jatuh dan terguling.

Ali pun menang KO dengan telak!

Benar-benar seorang petinju jenius!

Dengan tiba-tiba mampu membalikkan prediksi semua orang yang pada awalnya menyangka dia akan kalah. Itulah namanya taktik dan strategi, kemenangan tidak hanya bisa dicapai dengan otot, tapi harus juga pakai otak.

Jadi lain kali kalau mau ngancur-ngancurin harga, dicari ilmunya dulu ya om, biar sampeyan gak kapok lagi seperti sekarang. ☺☺☺

Sekian sampai disini dulu nasehat dari saya, semoga sabar dengan keadaan ini ya om, jadikan pelajaran saja untuk masa-masa yang akan datang.


Serial tulisan di artikel ini dipersembahan khusus untuk si om yang sedang galau disana. hehehe ☺

Sekian.

Silahkan baca juga : PELUANG BISNIS MAINAN DAN BERBAGAI KELEBIHANNYA 
Bang izal
Bang izal Saya Seorang Praktisi Bisnis Mainan. Sangat hobi menulis dan suka berdiskusi. Saya ingin sekali saling berbagi ilmu, dan pengalaman, dengan teman-teman semua melalui blog ini.

Post a Comment for "Sepatu Roda Story - bagian 3 (Panen Mendadak!, habis) "