Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dilema Mainan Musiman : Antara Spekulasi, Bahan Berbahaya dan Masalah Hukum

Hallo teman-teman semua 
Ketemu lagi sama bang izal ☺

Kemarin saya telah mengulas beberapa artikel dengan topik bisnis online, sekarang kita ganti topik, akan coba diskusikan beberapa masalah yang sering terjadi dalam dunia bisnis offline, khususnya bisnis mainan.

Dalam semua dunia bisnis, pasti ada yang namanya produk sedang trend alias sedang musim, nah,,,, produk musiman ini ada berisi 'madu'. Madunya yaitu produk sangat laku keras dan kita bisa panen besar. Tapi jangan lupa, juga ada 'racunnya' lho.

Di antara racunnya yaitu :
  • Salah spekulasi.
  • Mengandung bahan berbahaya.
  • Tersangkut masalah hukum.
Kita bahas bagian racunnya saja, kalau bagian madunya tidak usahlah dibahas, tinggal dinikmati saja ☺

Dimulai dari 'racun' pertama, 

1. Salah spekulasi.

Kalau ada di antara pengunjung setia blog bang izal toy ini juga adalah teman Facebook saya, pastilah masih ingat dengan beberapa status Fb saya, sekitar rentang waktu 4 sampai 2 bulan yang lalu saya sering posting status tentang fenomena musim mainan sepatu roda. Ya, Saat itu memang sedang heboh-hebohnya musim sepatu roda.

Awal mula mulai melonjaknya penjualan sepatu roda ini kira-kira sekitar setahun atau 10 bulan yang lalu. Nah mulai makin booming saat masuk dipertengahan musim. Tapi ada kejadian aneh, pada saat-saat puncak tingginya permintaan dari konsumen, tiba-tiba stok sepatu roda di pusat grosir asemka 'menghilang', kalaupun ada harganya sudah loncat setinggi langit.

Karena sangat sulitnya mendapatkan barang dan harga modalnya tiba-tiba jadi melonjak naik, saat itu ada sebagian pedagang toko mainan yang menjadi sangat bernafsu sekali. Bahkan ada yang nekat membeli stok sepatu roda itu sampai 100 karton! (satu karton isi 6 pcs), jadi total semuanya 600 pasang sepatu roda!.

Saya dan istri tahu persis karena melihat dan menyaksikan sendiri saat sama-sama berbelanja di asemka. Sebagian dari pedagang itu sangat berani berbelanja sepatu roda sampai penuh satu truk colt diesel, padahal rata-rata mereka hanyalah pedagang eceran. Tindakan membabi buta ini malah makin memperparah keadaan, semakin semua orang berebut barang, hargapun semakin melonjak naik tidak karuan!

Eh,,, tidak disangka-sangka oleh semua pedagang yang 'kalap' memborong itu, kira-kira sebulan kemudian tiba-tiba penjualan sepatu roda mendadak anjlok dan pasaran harga jualnya pun pelan-pelan jatuh terjun bebas, karena sudah tidak laku dan penjualan hampir berhenti sama sekali.

Nah, apakah penyebab tiba-tiba penjualan berhenti dan hampir tidak laku lagi? Penyebab utamanya adalah karena anak-anak sudah pada punya sepatu roda semua, dan kaki mereka cuma ada sepasang, jadi buat apa beli sepatu roda lagi?! 😢😢😢😢

Dua hari yang lalu,,,, waktu saya belanja stok mainan ke asemka, saya sempat bertemu dengan beberapa pedagang yang dulu sangat bernafsu membabi buta memborong sepatu roda itu. Sekarang rata-rata mereka jadi galau dan bingung, sisa stok sepatu rodanya masih terlalu banyak sekali, modal jadi menumpuk semua disitu dan jadi barang mati.

Mereka sempat menawarkan oper lelang kepada saya sebagian sisa sepatu rodanya, dengan harga yang jauh lebih murah, alias jual rugi! Tapi saya menolaknya dengan cara halus. Apa boleh buat, mudah-mudahan jadi pelajaran dimasa yang akan datang bagi mereka.

Jadi, dalam berbelanja produk barang musiman, kita jangan terlalu terbawa nafsu. Selalu gunakan analisa, lakukan penelitian dan lakukan survey, yaitu sudah berapa lamakah musim suatu produk itu telah berlangsung? Hal ini kita harus benar-benar tahu, karena suatu musim itu pasti ada limitnya.

Mainkan felling (spekulasi) yang kuat, kalau mainan itu benar-benar baru saja booming, tidak mengapa kita stok barang dalam jumlah yang banyak. Tapi selama proses penjualan, jangan lupa supaya terus diamati perkembangan daya belinya, sudah mulai menurunkah?. Kalau daya beli ada kecenderungan mulai menurun, ya kita mulai agak sedikit kurangi tiap belanja stok produk musiman tersebut.

Kesalahan fatal yang sering terjadi adalah, kadang-kadang sebagian kita tidak pernah melihat, mengamati dan memperhatikan kecenderungan menurunnya daya beli, dalam alam bawah sadar kita (seolah-olah) musim produk itu tetap akan berlangsung terus. Kadang tanpa sadar kita 'dikompori' oleh permainan dari pihak pusat grosir/distributor itu sendiri. Disaat mereka (grosiran) mengamati telah masuk dipuncak-puncak masa penjualan, justru disitulah pertanda bahwa kecenderungan permintaan pasar mulai menurun.

Kenapa akan segera menurun?

Ya itu tadi,,,, 
  • Mereka para bos grosiran sepatu roda itu sudah bisa 'membaca' bahwa anak-anak akan segera punya produk itu semuanya. 
  • Apalagi sepatu roda termasuk mainan yang cukup sekali beli dan sifat barangnya tahan lama. Kalau anak-anak sudah pada punya semua, lantas siapa yang mau beli lagi? masa orang dewasa? ya gak masuk!
Mereka bisa 'membaca' seperti itu karena sudah makan asam garam dan berpengalaman selama bertahun-tahun. Pada saat puncak penjualan, disaat itulah 'mulai mereka semua mainkan', yaitu menahan barang. Dibuat skenario seolah-olah barang musiman itu sedang langka, sehingga bisa dijadikan alasan untuk menaikkan harga.

Untuk sekedar teman-teman ketahui, khusus untuk produk sepatu roda ini tidaklah semua toko grosir mainan menjualnya. Yang menjual sepatu roda ini justru hanya di toko-toko grosir alat olah raga. Di asemka, toko grosir olah raga jumlahnya bisa di hitung pakai jari. Sehingga amat mudah bagi mereka menjadi spekulan.

Karena mereka memonopoli. Dan mudah sekali bagi mereka untuk ngomporin semua pedagang toko mainan eceran bahwa stok sedang langka lah, stok lagi susah masuk dipelabuhan lah dan segala macam trik lainnya. Nanti setelah kita semua berebut berbelanja dan stok barang digudang mereka sampai habis, untung besar di mereka, kitalah yang kebagian ampasnya, kehabisan musim, sedihnya 😕😕😕😢😢😢😢.

Saya bisa dapat ilmu dan informasi ini karena dikasi tahu oleh salah satu langganan setia saya berbelanja stok mainan juga sekaligus sahabat dan guru saya, yaitu ngkoh Kevin. "Hati-hatilah belanja stok barang musiman, selalu lihat dan perhatikan kecenderungan pasar", demikian nasehatnya.

Oleh karena itulah saat terakhir belanja stok sepatu roda sekitar 2 bulan yg lalu, saya cuma berani ambil 50 karton saja (25 lusin). Itu adalah total jumlah belanja gabungan antara toko saya 15 lusin, toko ibu saya 5 lusin, dan toko adik-adik saya sekitar 5 lusin. Di bagikan ke toko-toko cabang milik masing-masing.

Dan ternyata perkiraan saya tidak meleset! Pas banget! ☺
MAINAN MUSIMAN : ANTARA SPEKULASI, BAHAN BERBAHAYA DAN MASALAH HUKUM
Sekarang ditoko saya hanya tersisa 2 pasang sepatu roda saja. Ditoko ibu dan adik saya masing-masing tersisa sekitar 1 lusinan. Dan musimnya pun sudah berlalu alias sudah tidak laku lagi! ☺☺
Nah, yang agak kasihan adalah sebagian dari teman-teman kita yang juga sama-sama pedagang toko mainan. Mereka kurang hati-hati dan kurang tajam mengamati perkembangan menurunnya permintaan pasar. Disaat menjelang akhir musim, malah berlomba-lomba membeli stok barang sebanyak-banyaknya. Semua pada ketakutan tidak kebagian stok barang!

Padahal sebenarnya barang tidaklah langka, itu diduga kuat hanyalah permainan para distributor atau pusat grosir itu sendiri!

Fenomena berlomba lomba memborong stok tanpa kontrol itulah yang nyata-nyata saya lihat menjelang akhir musim sepatu roda ini, yaitu sekitar 2 bulan yang lalu.

Lihat foto dibawah ini :
MAINAN MUSIMAN : ANTARA SPEKULASI, BAHAN BERBAHAYA DAN MASALAH HUKUM
Yang terlihat kardus banyak ditangga toko pada foto atas adalah sebagian pesanan sepatu roda milik salah seorang pedagang. Ada satu pedagang (tokonya di daerah tangerang) yang sangat berani belanja stok hingga 100 karton (600 pcs). Sampai penuh muatan satu truk colt diesel, isinya cuma sepatu roda semua!.

Tragisnya tiba-tiba sekarang (2 bulan kemudian) sepatu roda sudah tidak laku lagi, entah bagaimana nasib pedagang mainan itu sekarang, entah kemana lagi akan dia jual sisa stok yang menumpuk itu, karena di oper lelang banting murahpun tidak ada pedagang mainan lain yang mau membeli. Kasihan juga sebenarnya.

2. Mengandung bahan berbahaya. 

Teman-teman semua masih ingatkah dengan mainan Loom band?

Itu tuh, semacam mainan aksesories berbentuk gelang, ikatan rambut dan berbagai model lainnya. Bentuknya berwarna warni dengan bahan dari plastik dan karet. Mainan aksesories ini sempat sangat booming pada 3 tahun yang lalu.

Saat itu mainan gelang aksesories ini sangat diminati sekali.
Sangat disukai oleh anak-anak perempuan karena warnanya yang sangat cerah menarik hati, baunya juga wangi. Saat itu banyak dari pedagang mainan, khususnya pedagang mainan aksesories yang berlomba-lomba membeli mainan ini.

Tapi, tiba-tiba apakah yang terjadi?
MAINAN MUSIMAN : ANTARA SPEKULASI, BAHAN BERBAHAYA DAN MASALAH HUKUM
Foto by : Google image

Tersebar heboh berita baik di dalam maupun diluar negeri bahwa mainan aksesories ini sangat berbahaya. Menurut pengujian oleh the birmingham assay office menunjukan mainan aksesories gelang tersebut mengandung 40% senyawa phthalates, jauh diambang yang di izinkan uni eropa yakni 0,1%. Senyawa ini digunakan pada aksesories tersebut supaya jadi lebih fleksibel. Dinyatakan aksesories ini dapat menyebabkan kanker!

Nah, banyak sekali saat itu pedagang aksesories menderita kerugian besar gara-gara kasus itu. Mereka sudah membeli stok sangat banyak, sedangkan anak-anak, remaja dan orang tua (ibu2) yg sebelumnya adalah penggemar dan pembeli setia produk ini tiba-tiba jadi takut dan berhenti membeli lagi sama sekali. Sebenarnya sangatlah wajar dan masuk akal, tentu saja semuanya menjadi takut memakai produk yang telah jelas-jelas dinyatakan berbahaya.

Jadi untuk produk yang berbahan dari karet, teksturnya sangat lentur, warnanya mencolok dan baunya sangat wangi, disarankan supaya berhati-hatilah. Jangan terburu nafsu membeli terlalu banyak. Karena mainan-mainan seperti itu, apalagi jenis aksesories sangat rawan memakai bahan kimia.

Sebelum menyetok dalam jumlah banyak, kita coba dengar dan cari dulu informasinya, beli stok seperlunya. Nanti setelah dinyatakan aman oleh instansi yg berwenang (SNI) barulah boleh kita belanja cukup banyak, tapi tetap jangan pakai nafsu. Amati dulu, teliti lebih dalam, setelah itu baru sikat! hehehe ☺

3. Tersangkut masalah hukum. (SNI, HAK PATEN, dan lain lain)

Sekitar 2 tahun yang lalu sempat heboh masalah SNI.
Banyak toko grosir mainan, Hp dan elektronik dikawasan pasar pagi (Asemka) dan mangga dua menutup tokonya.

Sebenarnya masalah SNI ini agak rancu juga, atau bisa juga dibilang aneh. Awalnya wajib SNI (standar nasional indonesia) dimaksudkan untuk lebih melindungi konsumen, khususnya melindungi anak-anak dari bahan-bahan berbahaya produk mainan impor tersebut.

Karena produk dari china dikabarkan ada yang terbuat dari bahan kurang baik atau kualitasnya buruk. Juga karena desain dan rancangan mainannya dianggap ada yang berbahaya bagi anak-anak (berbentuk runcing, tajam, dsb).

Saya masih ingat sekali, pada awalnya mainan yang diwajibkan harus lulus SNI itu paling banyak cuma sekitar 10 atau 12 jenis mainan (kalau tidak salah). Diantaranya yaitu : mainan lego balok, kuda karet, skuter, sepeda, aksesories, dan beberapa jenis mainan yang lain.

Entah kenapa tiba-tiba peraturan wajib SNI melebar ke semua jenis mainan. Bahkan juga Hp dan alat elektronik. Sampai ke mainan hobi mahal yang penggemarnya rata-rata orang dewasa seperti action figure, gundam, dan lain-lain pun terkena wajib SNI. Ada produksi mainan luar negeri misal seperti action figure dari jepang dan amerika, saya rasa dari segi kualitas dan keamanan bahannya jangan diragukan lagi. Mainan Itu sudah bukan standar indonesia lagi, tapi sudah standar internasional!

Tapi anehnya walau produk di atas sudah kelas standar internasional, tapi kalau belum ada 'tempelan' SNI-nya, ya tetap dinyatakan belum sah SNI (baca baik-baik : Standar National Indonesia). HHHHHHHHhhhhhhhhh,,,,,,😢😢😢😢😢😢😢😢😢

Terkadang,,,, memang masih ada hal yang sulit untuk mengerti di negeri ini.
Lebih baik aku tertawa sendiri sajalah wkwkwkwkwkwkwk ☺☺☺☺☺☺☺☺

Berapa banyak pemain/importir mainan hobi yang dipersulit bahkan ditangkapi hanya gara-gara menjual produk hobi impor yang masih berstandar internasional, belum ber-standar SNI. Pihak terkait, pihak berwenang dan yang punya peraturan maunya begitu, kita mau bilang apalagi? heheheheh ☺☺☺

Yang lebih ganjil dan lebih anehnya lagi, masih ditemukan mainan murah dari china dan berkualitas rendah seperti dipasar pasar gembrong, proyek senen dan Asemka itu yang ternyata belum Ber - SNI, tapi aman-aman aja tuh, sama sekali belum tersentuh, 
Nah, mainan hobi yang harganya mahal dengan standar mutu internasional malah kena!

Tanya kenapa? PIKIR AJA SENDIRI! hehehe 😢😢😢😢😢😢😢

Tiba-tiba saya teringat waktu chat di inbox dengan salah teman Fb saya, dia salah seorang pemain impor di bidang mainan hobi yang sedang kebingungan dengan fenomena ini. 
Sabar aja ya om Aditya hehe☺

Tentang masalah hak paten/lisensi.
Pada jenis mainan yang telah memiliki hak paten atau berlisensi, teman-teman berhati-hatilah dalam membeli stoknya, jangan beli terlalu banyak. Karena kalau kena razia, barang kita bisa di sita semuanya, bahkan bisa terkena tuntutan secara hukum!

Contohnya adalah pada mainan super hero Satri Bima Garuda.
Produk ini aslinya adalah berlisensi dari Bandai. Nah di asemka ada beredar (secara sembunyi-sembunyi) produk palsu alias produk KW dari satria bima garuda ini.

Ada sebagian pedagang karena kurang mengerti tentang hukum hak cipta/hak paten yang membeli produk ini sebanyak-banyaknya. Sampai ada yang apes terkena razia dan disita semua barangnya. Rugi sampai puluhan juta. Bahkan kabarnya ada yang terkena tuntutan hukum, membayar denda sampai 50.000.000 rupiah. Serem deh teman-teman!

Makanya hati-hati dengan mainan yang telah berlisensi dan terdaftar hak patennya.

Baiklah teman-teman semua, cukup panjang lebar diskusi kita pada kesempatan kali ini. Saya sudahi sampai disini dulu ya, nanti diwaktu berikutnya pasti saya lanjutkan dengan topik lain yang tidak kalah lebih hangat dan aktual.

Semoga sukses selalu untuk teman-teman semua.

Salam.

Penulis by : Bang izal
Bang izal
Bang izal Saya Seorang Praktisi Bisnis Mainan. Sangat hobi menulis dan suka berdiskusi. Saya ingin sekali saling berbagi ilmu, dan pengalaman, dengan teman-teman semua melalui blog ini.

Post a Comment for "Dilema Mainan Musiman : Antara Spekulasi, Bahan Berbahaya dan Masalah Hukum "