Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Menentukan Margin Keuntungan Bisnis Mainan dan Trik Menghadapi Persaingan Harga

Assalamualaikum. ☺

Hai teman-teman semua, jumpa lagi dengan bang izal. 

Pada tulisan kali ini saya tertarik untuk menulis sebuah topik yang cukup menarik, yaitu bagaimana cara menentukan margin keuntungan dalam bisnis mainan dan trik menghadapi persaingan harga.

Pertanyaan ini cukup sering ditanyakan oleh teman-teman yang baru mulai merintis bisnis mainan kepada saya, baik melalui bbm, chat, messengger maupun whatsapp.

Soal mengambil margin ini cukup pelik, karena kita tidak bisa membuat sebuah patokan/standar secara baku dalam angka tertentu. Karena banyak faktor-faktor yang mempengaruhi (dalam menetapkan margin tersebut). Sehingga ada pedagang mainan di suatu lokasi yang mengambil margin lebih tinggi daripada toko mainan di daerah lain, dan ada juga yang mengambil margin lebih rendah. 

Cara Menentukan Margin Keuntungan Bisnis Mainan dan Trik Menghadapi Persaingan Harga


Nah, faktor-faktor apakah yang mempengaruhi seorang pedagang untuk dapat menentukan jumlah margin yang tepat pada produk ditoko mainannya? Apa parameternya?


Berikut diantaranya : 

#1.Tingkat sosial ekonomi masyarakat disekitar toko.

Faktor ini jelas sangat berpengaruh pada penetapan margin (keuntungan). Kita harus benar-benar tahu dan harus dapat memahami tingkat sosial ekonomi masyarakat disekitar toko kita.

Kenapa?

Karena hal itu mempengaruhi tingkat daya beli!

Toko mainan yang berada di daerah pondok indah jakarta selatan (umumnya) memilik daya beli yang lebih tinggi daripada toko mainan yang berada diwilayah agak 'pinggiran' seperti daerah pasar minggu misalnya. 

Makanya margin yang ditetapkan oleh toko mainan di daerah pondok indah tersebut biasanya lebih tinggi. Ini adalah suatu hal lumrah, karena penetapan margin tinggi itu juga dipengaruhi oleh sewa toko didaerah elit tersebut yang pasti juga tidak murah. 

Jadi kelas sosial ekonomi masyarakat sekitar toko memang sangat berpengaruh dalam menentukan nilai margin. Pada toko-toko mainan di daerah pondok indah itu bisa mengambil margin hingga mencapai angka 100%.  

"Apa gak ketinggian ambil marginnya tuh bang izal?"

Ya nggaklah kalau bagi orang-orang disana mah, masalah harga bagi mereka (umumnya) itu urusan nomor sekian. hehe ☺  

Mereka lebih mementingkan sisi kepuasan dan hobi. 

Oleh karena itu pula sebabnya, jenis mainan yang dijual ditoko daerah elit tersebut juga bukanlah mainan sembarangan. Rata-rata berisi mainan hobi yang harganya mahal seperti gundam, die cast metal, action figure, drone dan berbagai mainan remote control.  

"Nah, bagaimana dengan cara menentukan margin bagi toko mainan yang berada di daerah agak 'ke-pinggir' bang izal?"

Oke, untuk menentukan margin toko mainan yang berada dilokasi agak pinggiran atau kelas ekonomi rata-rata (menengah kebawah) akan saya bahas di poin nomor 2 dan selanjutnya dibawah. 
Note : Pada bagian ini ada beberapa faktor lain yang perlu menjadi perhatian, yaitu : 

#2. Perhatikan pasaran harga dan tingkat persaingan toko mainan lain/kompetitor disekitar area toko kita (sehat atau tidak?)

Sebelum menetapkan harga, kita wajib harus men-survey terlebih dulu pasaran harga toko mainan disekitar kita. Ini penting dan wajib dilakukan! 

Jangan sampai ketika baru membuka usaha toko mainan, kemudian dengan pedenya langsung menetapkan harga sendiri, udah gitu harganya dibanderol tinggi lagi, ya alamat nggak pake lama paling langsung tewas! xixixixi ☺

Selain itu juga perlu diperhatikan, apakah persaingan harganya masih wajar atau tidak? Sehat atau tidak? Kalau persaingan harganya sehat dan wajar, ya kita tinggal mengikuti saja. 

Dan menjadi kreatiflah! Ya! kita harus bisa menjadi pebisnis yang kreatif.

Bersainglah secara sehat, fikirkan bagaimana cara terbaik untuk dapat menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya.

Masih belum paham gimana caranya? 

Saya telah pernah menulis sebuah artikel tentang teknik menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya. Boleh nanti teman-teman bedah (baca) sepuasnya. Ini dia artikelnya : TEKHNIK DAN STRATEGI PROMOSI YG AMPUH DI AWAL MEMULAI BISNIS MAINAN

Nah,,,, bagaimana kalau persaingannya tidak sehat?, margin hancur dan amburadul?


Kalau kondisinya seperti itu, teman-teman hanya punya dua pilihan, yaitu 

- Terus bertarung.
- Atau pindah mencari lokasi toko lain yang standar margin dan pasaran harganya masih sehat.


Bagi yang memilih untuk tetap bertarung, mesti harus siap-siap berjuang setengah mati. 
Bisa dikatakan terkadang kaki berubah posisi menjadi diatas, tangan dibawah (bahasanya lebay ya hehehe). Artinya perjuangan yang lintang pukang!

Tapi apa yang saya katakan diatas memang benar adanya. 
Apabila teman-teman kebetulan sedang 'apes' terlanjur mendapatkan lokasi toko yang pasaran harga dan marginnya sudah hancur, ya satu-satunya strategi yang dapat dimainkan yaitu dengan main quantity selling. Yaitu mengejar perputaran barang secara cepat. Margin sangat tipis, oleh karena itu harus di imbangi oleh omset yang tinggi. 

Nah, cara diatas hanya dapat dilakukan apabila kita memiliki modal besar dan telah memiliki ilmu strategi bisnis yang mumpuni. Dalam arti kata manajemen harus sudah benar-benar rapi, semua perhitungannya harus benar-benar ketat, pembukuan harus benar-benar rapi dan terstruktur. 

Jadi walaupun margin (keuntungan) sangat tipis namun karena omset tinggi dan juga ilmu sudah mumpuni, sehingga kita tetap dapat mampu bertahan ditengah kerasnya persaingan.

Tapi kalau kondisi sebaliknya : modal pas-pasan, apalagi ilmu juga masih pas-pasan, mendingan cepat pindah cari toko didaerah lain aja deh! Daripada kita 'mati' babak belur gara-gara dagang 'kerja bakti'! Dagang tapi tidak mendapatkan hasil apa-apa! hehehe ☺

Saya pernah mendengar sebuah cerita dari teman saya (yang juga pedagang mainan), bahwa ada seorang pemilik toko mainan yang pailit gara-gara menetapkan margin terlalu rendah secara serampangan tanpa ilmu. 

Kisahnya telah pernah saya tulis lengkap disini :  SEPATU RODA STORY, Prolog (Rugi Bandar) 

"Bang izal, emang ciri-ciri persaingan dan main margin harga yang gak sehat itu seperti apa sih?" 
"Dan apa ada tolok ukurnya?"

Pertanyaan bagus!

Ciri-ciri persaingan yang tidak sehat itu adalah : 

- Ketika mengambil margin terlalu rendah. 

- Ciri khas lainnya, margin rendah dilakukan semata-mata karena niat untuk menjatuhkan pedagang lain.

- Tidak memiliki sisi kreativitas, ilmu yang mereka ketahui hanya menjatuhkan harga.


Berapakah margin yang terlalu rendah itu? 

Yaitu mengambil margin terlalu tipis (10% - 15%) dan patokannya dihitung hanya dari jumlah modal barang, tanpa memasukan hitung-hitungan sewa toko, gaji karyawan, listrik, dan berbagai biaya tidak terduga lainnya. Sehingga ketika tutup buku diakhir bulan ternyata hasil yang didapat bukannya untung tapi malah buntung, karena habis untuk 'menombok' semua biaya diluar modal barang tadi.

"Jadi idealnya ambil margin paling rendah itu berapa persen bang izal?, khususnya untuk toko dilokasi kelas menengah kebawah?". 

Idealnya adalah diangka 35% hingga 50%, sebagian lagi bisa kita ambil margin hingga 100% (misal untuk mainan die cast metal Kinsmart yang tipe cukup langka) 

Nah agar hasil margin (keuntungan) yang kita dapatkan bisa lebih optimal, maka kita harus tahu ilmunya. Apa itu? 

Yaitu : 

- Kita harus paham mana barang yang bersifat pasaran dan mana barang yang tidak pasaran. Harus tahu mana barang yang bisa 'dimainkan' harganya dan mana barang yang harganya sudah 'saklek' alias tidak bisa 'dimainkan' lagi.    

Barang-barang yang bisa 'dimainkan' harganya (baca : dibanderol dengan margin agak tinggi, misal 50%), adalah barang mainan yang jenis dan modelnya selalu berganti setiap 4-6 bulan sekali. 

Jadi karena modelnya sering berganti sehingga pembeli tidak bisa menandai atau menghafal harganya. Nah pada mainan seperti inilah kita bisa menangguk keuntungan yang cukup besar. Selain itu untuk mainan hobi jenis langka kita bisa menetapkan margin hingga 100%. Hanya saja mainan tipe seperti ini jumlahnya tidak banyak, bisa dihitung dengan jari.  

Nah sebaliknya pada mainan yang jenis dan modelnya sudah pasaran, kita ambil margin keuntungan tipis saja. Karena mainan seperti ini harganya sudah jelas, yaitu standar harga pasaran minimal. 

Kenapa mainan jenis ini (yang sudah pasaran) tidak bisa dimainkan harganya?
Ya karena dari zaman dulu sampai sekarang tipe dan jenisnya kayak gitu-gitu aja, tidak pernah berubah. Sehingga harga pasarannya sudah banyak diketahui oleh semua orang. Contohnya seperti mainan Hot wheels, mainan puteran bayi merry go round, pianika, mobil remote QD Randa, mobil remote jeep off road Max 4 WD, dan lain-lain. 

Dengan menerapkan paduan margin 'subsidi silang' seperti diatas, maka sebuah toko mainan akan bisa terus berkembang. Karena akan ada hasil laba bersih yang didapatkannya setiap tutup buku diakhir bulan, bukan dagang 'kerja bakti' seperti cerita dibagian awal sebelumnya diatas. 

Nah seperti itulah trik cantik cara bermain harga/margin, yaitu pakai ilmu. Jadi bukan dengan cara menghancurkan harga serampangan ke semua jenis mainan. Kalau strategi seperti itu mah, anak TK juga bisa. wkwkwkwk ☺  Benar gak teman-teman? ☺

#3. Pahami tipe dan kelas produk mainan ditoko kita, apakah sama jenisnya dengan mainan yang banyak dijual di toko online/market store?

Maksudnya begini teman-teman,,,,,,

Di market store biasanya paling banyak dijual mainan untuk kalangan menengah keatas, dan tipe serta ukuran pada umumnya tidak terlalu besar. Kenapa kebanyakan toko online enggan menjual mainan yang ukuran volumenya terlalu besar? Karena yang jelas ongkos kirimnya jadi ikut besar, sehingga mainan seperti itu biasanya sulit laku (sebab mahal diongkos).

Mainan yang punya ciri volume besar biasanya adalah produk buatan lokal (dimainkan manual pakai tali atau dinaiki/non battery). Mainan seperti ini jarang ada toko online yang mau menjualnya. Nah pada jenis mainan ini tidak mengapa kita mengambil margin agak besar, karena mainan produk lokal termasuk bukan mainan pasaran (sehingga bisa 'dimainkan' harganya).

Sedangkan mainan yang paling banyak dijual ditoko online biasanya mainan-mainan populer dengan ukuran volume tidak terlalu besar. Contohnya mainan kasir-kasiran, mainan kitchen set, mainan celengan ATM, mainan talking tom, mobil remote ukuran kecil dan menengah, helikopter remote, dan lain-lain.

Nah apa hubungannya dengan toko fisik (offline)?

Yaitu kita harus paham kondisi segmen pasar/market, sehingga kita harus bisa menyesuaikan harga. Jika ditoko kita ada produk mainan yang sama jenisnya seperti mainan yang banyak dijual ditoko online diatas, maka surveylah. Berseluncurlah ke dunia maya, cek harganya dan sesuaikanlah! 

Note : harga tidak harus benar-benar sama persis dengan harga ditoko online ya teman-teman, karena itu juga tidak logis. Sebab ditoko online, mereka berani memasang harga pada hancur karena persaingan disana benar-benar sangat ketat, selain itu mereka juga tidak terbebani oleh biaya sewa toko seperti halnya kita. Jadi kalau kita benar-benar mengikuti pasaran harga mereka, ujung-ujungnya malah jadi dagang 'kerja bakti' juga.   

Sebaliknya jangan pula kita mengambil margin dan memasang banderol harga yang terpaut terlalu jauh (tinggi) dengan harga pasaran yang ada ditoko online. Karena sekarang ini informasi makin canggih dan semakin mudah didapatkan. Orang bisa mengecek harga mainan yang telah dia beli ditoko kita, kemudian membandingkan produk yang sama di market store dan e-commerce yang lainnya. Tidak butuh waktu sampai 5 menit, mereka sudah bisa mendapatkan informasinya!

Nah, kalau harga banderol yang kita tetapkan terlalu jauh selisihnya dengan harga ditoko online, bisa-bisa diwaktu berikutnya pembeli diatas tidak akan mau berbelanja lagi ke toko kita. 
Ngapain ih belanja ketoko itu,,, ogah ah! Barang ditoko itu mahal! Nah! Hhhhhhhhh,,,,,,☺ 

Zaman sekarang semakin banyak orang yang sudah melek dengan teknologi internet, terutama masyarakat dikota-kota besar. Jadi semua informasi saat ini sangat mudah sekali untuk didapatkan, termasuk salah satunya mendapatkan informasi harga melalui internet.

Terkecuali,,, ya ada satu pengecualiannya teman-teman. Yaitu toko teman-teman berlokasi didaerah luar kota besar, relatif masih amanlah dari masalah poin ke-3 ini.

Apa sebab? 

Karena umumnya orang diluar kota besar masih gaptek soal teknologi internet. Sehingga kita relatif masih bisa terhindar dari kejadian pembeli yang iseng membanding-bandingkan harga barang ditoko kita dengan harga barang di internet. ☺

Nah,,, Demikianlah teman-teman, cara menentukan margin keuntungan dalam bisnis mainan dan trik menghadapi persaingan harga. Semua yang saya tulis ini sebenarnya berdasarkan pengalaman pribadi dari adik dan ibu saya yang juga punya toko mainan didaerah condet pasar minggu. 

Alhamdulillah karena telah mengetahui trik diatas dan ilmunya, toko ibu dan adik saya mampu terus bertahan dan berkembang sampai sekarang. 

Besar harapan saya semoga yang saya tulis ini dapat pula bermanfaat untuk teman-teman semua.
Apabila teman-teman merasa tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ulang agar dapat bermanfaat pula untuk teman-teman yang lainnya.

Semoga sukses selalu untuk teman-teman semua.

Salam.

Penulis by : Bang izal.
Bang izal
Bang izal Saya Seorang Praktisi Bisnis Mainan. Sangat hobi menulis dan suka berdiskusi. Saya ingin sekali saling berbagi ilmu, dan pengalaman, dengan teman-teman semua melalui blog ini.

9 comments for "Cara Menentukan Margin Keuntungan Bisnis Mainan dan Trik Menghadapi Persaingan Harga"

  1. Bang Artikel Barunya Mana.... ? Udah Lelah Nulis ataukah lagi gencar2nya Promosi.... hehe ( bcanda ).

    atau jangan2 lagi panen uang dari Toko Mainannya, Kok ngk Bagi2.... ! hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha bisaan aja nih kang nata 😁

      Dua2nya mungkin om, sibuk promosi dan panen uang. 😜😝

      Delete
  2. Modal pas-pasan tidak berani bersaing dengan toko sebelah yang telah lama berpengalaman. Jika dipaksakan, tetap akan tewas pula.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya bisa om. 😀 Pengusaha bermodal pas-pasan namun mampu mengimbangi bahkan mengungguli pengusaha yg bermodal besar.

      Hanya saja,,,butuh strategi dan taktik dagang yg tinggi.
      Yaitu dengan cara bergerilya dan 'memata-matai' strategi kompetitor 😁

      Kisahnya sudah pernah saya tulis dalam dua buah artikel, berjudul :

      'Musuhku' adalah guruku yg terbaik.

      Dan artikel satunya lagi berjudul : 'Bagaikan nabi Daud melawan Jalut'.

      Coba om baca deh, dua buah artikel diatas itu berdasarkan true story. 😉

      Delete
  3. Bang izal..saya suka mati kutu,klo yg beli dagangan saya pedagang juga yg sdah tau pasaran harga grosiran dagangan saya,..apakah ada trik menghadapi orang sperti itu,thnks bang izal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau orang kayak gitu mah diabaikan aja om,,,, toh masih banyak ratusan bahkan ribuan pembeli lainnya.

      Betul? Hehehe 😉

      Delete
  4. Setujuuu bang izal 😆

    ReplyDelete
  5. kalo untuk tempat belanja di daerah jakarta yg murah dmn ya om..soalnya saya kesulitan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Info lengkap tentang tempat belanja grosir mainan yang murah sudah saya tulis di artikel berikut ini :

      http://www.bangizaltoy.com/2017/07/pusat-grosir-mainan-anak-dijakarta-pasar-pagi-asemka.html

      Silahkan dibaca artikelnya.

      Delete