Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Orang Paling Terakhir Dikeluarkan Dari Neraka, dan Terakhir Masuk Surga

 ORANG PALING TERAKHIR DIKELUARKAN DARI NERAKA DAN JUGA PALING TERAKHIR MASUK SURGA


Mungkin pernah timbul sebuah pertanyaan di dalam fikiran kita :

"Seandainya ada seorang muslim yang seumur hidupnya hampir tidak pernah sholat, tidak pernah puasa, serta banyak bergelimang dengan dosa-dosa, maka apakah dia masih bisa masuk ke dalam surga?"

Maka jawabannya : Bisa!

Yaitu di izinkan masuk surga karena Rahmat Allah. Dengan syarat, orang tersebut tidak pernah berbuat syirik, dan mengucapkan/meyakini syahadat ikhlas dengan hatinya.

Mungkin ada terbersit pertanyaan di fikiran kita:

"Bagaimana dengan dosa-dosanya yang sangat banyak itu?" Jika orang itu pernah membunuh, berzina, durhaka kepada orang tua, bersaksi palsu, atau bahkan mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri?"

"Bukankah semua dosa-dosa besar itu dapat menjadi penyebab orang itu di masukkan ke dalam neraka jahanam?"

Ya memang betul,,, dia memang di masukkan ke dalam neraka jahanam, tetapi tidak kekal di dalamnya seperti orang-orang kafir dan munafik.

Orang muslim yang berdosa, bahkan jika dosanya sangat banyak (fasik), namun keimanannya masih murni dari dalam hatinya (tidak syirik), maka akhirnya dia akan di ampuni oleh Allah.

Orang itu memang dimasukkan terlebih dahulu ke dalam neraka jahanam, untuk membersihkan semua dosa-dosanya. Setelah dia menjalani hukuman dalam waktu yang sangat panjang di neraka itu, akhirnya dia pun dikeluarkan (setelah semua dosa-dosanya dibersihkan).

Dia keluar dalam kondisi tubuh yang gosong terbakar, kecuali bekas-bekas sujud yang ada di tubuhnya.

Kondisi penghuni neraka jahanam yang banyak berbuat dosa ini, telah di ceritakan dalam sebuah hadits dari Ibnu Mas'ud.

Dari Ibnu Mas’ud : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :

إِنِّى لأَعْلَمُ آخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنْهَا وَآخِرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولاً الْجَنَّةَ رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ حَبْوًا فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلِ الْجَنَّةَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلأَى. فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلِ الْجَنَّةَ – قَالَ – فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلأَى فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلِ الْجَنَّةَ فَإِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا أَوْ إِنَّ لَكَ عَشَرَةَ أَمْثَالِ الدُّنْيَا – قَالَ – فَيَقُولُ أَتَسْخَرُ بِى – أَوْ أَتَضْحَكُ بِى – وَأَنْتَ الْمَلِكُ » قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ. قَالَ فَكَانَ يُقَالُ ذَاكَ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً

“Sesungguhnya aku mengetahui orang paling terakhir dikeluarkan dari neraka, dan juga paling terakhir masuk surga. Yaitu seorang laki-laki yang dia keluar dari neraka jahanam dengan kondisi merangkak.

Kemudian Allah berfirman (kepadanya) :

“Pergilah engkau, masuklah ke dalam surga.”

Maka orang itu pun mendatangi taman yang ada di pelataran surga. Saat ia melihat ke pintu surga, terbayang kepadanya seolah-olah surga itu telah terisi penuh.

Ia pun kembali dan berkata :

“Wahai Tuhanku, aku telah mendatangi surga, tetapi ku lihat sepertinya surga itu telah penuh.”

Allah berfirman (kepadanya) :

“Pergilah engkau dan masuklah ke dalam surga itu.”

Maka orang itu pun kembali mendatangi surga, akan tetapi masih terbayang dimatanya bahwa surga itu seakan telah penuh.

Kemudian ia pun kembali lagi, dan berkata:

“Wahai Tuhanku, aku telah kembali mendatangi surga itu, tetapi sepertinya ku lihat telah penuh.”

Allah kembali berfirman kepada orang itu :

“Pergilah engkau dan masuklah ke dalam surga, untukmu telah disediakan surga seperti dunia dan ditambah sepuluh kali lipatnya.”

Mendengar firman Allah tersebut, membuat orang itu terkesima, sehingga dia berkata :

“Ya Tuhanku, apakah Engkau hendak memperolok-olokku atau sedang mengejekku?, sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam dan Maha Raja Diraja?”

Dan orang itu pun akhirnya benar-benar masuk ke dalam surga. Dan di saat itu dia merasa sebagai orang yang paling beruntung.

Ibnu Mas’ud kemudian berkata :

“Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian tersenyum dan tertawa, sehingga tampak deretan gigi geraham beliau.

Kemudian beliau melanjutkan sabdanya :

“Itulah dia penghuni surga yang paling rendah derajatnya.” (Hadits riwayat Bukhari no. 6571, 7511 dan Muslim no. 186).

Dari hadits di atas tersirat bahwa sifat kebanyakan dari manusia (yang fasik) adalah terbiasa melanggar janji. Oleh karena itulah, laki-laki tersebut merasa terkesima dan tercengang mendengar janji Tuhannya.

Sebagai seorang pendosa, maka ia merasa layak diremehkan, atau hanya diberikan sesuatu yang bernilai remeh. Padahal Allah Ta'ala adalah Rabb yang mustahil mengingkari janjiNya.

إِنَّ اللَّهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ

“Sesungguhnya Allah tidaklah mengingkari janjiNya.” (QS. Ali Imran: 9).

Jika Allah berjanji, niscaya pasti akan ditepati.

Hadits di atas juga menyatakan bahwa derajat penghuni surga yang paling rendah akan memperoleh kenikmatan 10 kali lipatnya kenikmatan dunia. Sungguh luar biasa kenikmatan di surga itu, karena kenikmatan yang paling rendah saja sudah seluar biasa itu, apalagi nikmat surga yang tertinggi (surga Firdaus).

Hadits di atas juga mempertegas satu hal, bahwa seorang muslim yang masih memiliki iman didalam hatinya (walaupun sekecil zarah), maka dia akan tetap mendapatkan Rahmat Allah (dimasukkan ke dalam surga).

Benar, dia akan masuk neraka karena dosanya, namun tidak akan kekal di dalamnya. Inilah keyakinan ahlussunah wal jamaah. Tidak seperti keyakinan sebagian kalangan, yang mereka meyakini jika seorang pelaku dosa besar telah masuk ke neraka jahanam, maka dia tidak akan keluar lagi selama-lamanya.

Namun, apakah setelah kita membaca hadits ini, berarti kita jadi meremehkan dosa? Karena toh akhirnya akan di ampuni oleh Allah Ta'ala?

Tentu saja tidak seperti itu.

Sebagai seorang muslim kita mesti berlomba-lomba dalam beramal soleh dan berbuat kebaikan. Agar kelak di akhirat kita mendapatkan surga tertinggi, yaitu surga Firdaus dari Allah Ta'ala.

Jangan sampai kita menjadi seorang muslim yang menyesal kelak. Karena di akhirat itu tidak hanya orang kafir saja yang menyesal, namun orang-orang muslim juga menyesal kenapa tidak berbuat amal soleh sebanyak-banyaknya ketika mereka hidup di dunia.

Semoga Allah Ta'ala selalu memberikan petunjuk dan hidayahNya kepada kita semua. Dan kelak di akhirat menghisab kita dengan mudah, menyelamatkan kita dari siksa neraka, serta memasukkan kita dalam surgaNya. Aammiin Ya Rabbal Alamiin.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Jika anda menyukai isinya, maka silahkan bantu di share. Semoga isinya dapat dibaca dan bermanfaat pula untuk saudara, teman, dan sahabat-sahabat kita yang lainnya.

Sampai berjumpa lagi dengan artikel selanjutnya.

Salam.
Yunita
Yunita Saya seorang ibu rumah tangga yang gemar menulis.

Post a Comment for "Orang Paling Terakhir Dikeluarkan Dari Neraka, dan Terakhir Masuk Surga"