Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Yakinlah Doa Pasti Terkabul, Apapun Cobaan dan Ujian Hidup, Terus Berdoalah

 YAKINLAH DOA PASTI TERKABUL, APAPUN COBAAN DAN UJIAN HIDUPMU, TERUS BERDOALAH!


Dalam hidup, terkadang ada suatu kondisi yang membuat kita tidak berdaya. Di tempa suatu kenyataan berupa ujian berat. Dan kita seolah tidak punya pilihan, kecuali harus menghadapinya. 

Tentunya kita tidak ingin berputus asa bukan? Seperti lari dari kenyataan (terjerumus nark0ba, bunuh diri, dsb). Atau menyalahkan takdir Allah, dan menggerutu padaNya : "Mengapa semua ini harus terjadi padaku?"

Sesungguhnya dalam kehidupan pasti semua manusia akan di uji. Dan ujian manusia itu ada 2 macam, yaitu di uji dengan kebaikan (kelapangan), dan di uji dengan keburukan (kesempitan).

Hal ini telah disebutkan oleh Allah dalam firmannya berikut ini :

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan".

Ujian dalam kelapangan contohnya seperti seseorang yang diberikan harta berlimpah, diri dan keluarga yang sehat, serta selalu diberikan nikmat dalam kehidupan di dunia oleh Allah ta'ala.

Sedangkan ujian dalam kesempitan contohnya seperti kekurangan harta (fakir/miskin), dilanda penyakit berat (kanker, tumor, leukimia, dll), terkena bencana alam seperti gempa dan tsunami (sehingga hampir seluruh keluarganya wafat meninggalkan dia seorang diri). Dan masih banyak lagi ujian kesempitan lainnya.

Banyak yang berpendapat, bahwa seseorang akan cenderung gagal ketika dia di uji dengan kelapangan/kesenangan. Karena sudah menjadi sifat manusia, yaitu ketika mendapatkan nikmat cenderung membuatnya terlena. Cenderung membuatnya lupa bersyukur, dan condong memperturutkan hawa nafsunya.

Dan banyak sebagian yang lain berpendapat, bahwa seseorang akan lulus ujian ketika diberi cobaan berupa kesempitan hidup. Alasannya, karena ketika seseorang di uji dengan kesusahan maka dia tidak punya pilihan lain. Kecuali berdoa dan memohon bantuan kepada Tuhannya, agar diberikan jalan keluar dari permasalahan yang sedang melilitnya.

Kedua pendapat diatas memang ada benarnya, tapi tidak mutlak benar.

Apa alasannya?

Contoh #1 : Ada tipe orang yang diberikan nikmat berupa kekayaan dan kemudahan hidup, justru membuat dia semakin bersyukur kepada Allah. (memang betul, bahwa jumlah orang seperti ini tidak banyak).

Contoh #2 : Ada juga tipe orang yang ketika diberikan nikmat malah membuat dia menjadi sombong (kufur nikmat). Dan ketika Allah mencabut nikmat itu, kemudian membalikkan kondisinya ke dalam kesusahan, justru membuat dia semakin menjadi-jadi keingkarannya. Bahkan, dia malah menyalahkan Tuhannya. Seperti yang termaktub di ayat berikut :

فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (15) وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ

“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku“. (Qs. Al-Fajr : 15-16).

Nah, bagaimana dengan contoh/tipe orang yang ke #3?

Yaitu orang yang bertubi-tubi dan tidak henti-hentinya mendapatkan cobaan. Seolah permasalahannya itu sudah sedemikian membelenggu dan melilit dirinya. Sehingga seakan dia sudah tidak tahu lagi langkah apa yang mesti di lakukan. 

Dia benar-benar sudah tidak berdaya dan terjebak di puncak permasalahannya. Semua jalan dan usaha yang dilakukan seakan sudah buntu (kecuali jika Allah Berkehendak memberikannya jalan keluar).

Tipe orang ketiga ini pun ada 2 golongan, yaitu yang tetap tegar menerima dan bersabar dengan ujian Allah. Namun ada pula yang menyalahkan takdir Allah serta berputus asa dari pertolongan Allah. Diantara mereka ada yang lari dari kenyataan dengan cara menyakiti diri sendiri, seperti meminum minuman keras, memakai nark0ba, bahkan melakukan bunuh diri. Semoga kita semua di lindungan Allah dari sifat berputus asa tersebut.

Tipe orang ke #3 inilah topik dan bahasan utama di dalam artikel ini.

Memang,,,,, ketika manusia dalam kondisi di puncak cobaannya, sungguh itu benar-benar bukan hal yang mudah.

Terkadang kita dapat memahami teorinya kata "sabar", tapi amat sangat sulit sekali dalam mempraktekannya. 

Karena karakter, sifat dan kemampuan manusia pasti berbeda-beda. Ada yang sanggup dan tegar dalam kesabaran, namun ada juga yang tidak mampu menjalaninya.

Orang yang dalam kondisi di puncak permasalahan ini, sangat banyak sekali yang mengalaminya di kehidupan nyata. Jenis ujiannya pun bermacam-macam, lengkap dengan kerumitannya masing-masing.

Contoh :

Ada orang yang sedang terlilit hutang hingga ratusan juta, dan sudah tidak mampu lagi untuk membayarnya. 

Semua aset yang dimiliki telah habis dilelang (demi untuk menebus hutangnya), tapi masih ada saja sisa pokok hutang yang belum terbayar).

Ada juga orang yang punya masalah lain, yaitu tidak kunjung mendapatkan jodoh.

Akhirnya dicarikanlah jodoh oleh kedua orang tuanya. Nah, permasalahannya : ketika ada orang yang mau, dia-nya belum merasa sreg. Giliran dia-nya mau, eh malah ganti orang itu yang merasa tidak sreg. Sedangkan usia dan waktu terus berjalan dan tidak pernah bisa dihentikan.

Di sisi lain, ada orang yang bisa mendapatkan jodoh, namun sang anak dambaan hati tidak kunjung hadir. 

Sudah beberapa tahun menjalani biduk rumah tangga, tapi belum juga dikaruniai momongan. Segala terapi dan pengobatan telah dicoba. Baik pengobatan tradisional, pengobatan alternatif, akupuntur, urut, hingga ke metode pengobatan kedokteran modern dan tercanggih pun semua sudah dijalani.

Namun setelah semua ikhtiar maksimal itu telah dilakukan, namun belum juga ada hasilnya. Yang lebih membingungkan, ada orang yang tidak diketahui apa penyebabnya (kenapa sulit hamil). Istilah medisnya "Unexplained infertility". Bisakah anda bayangkan bagaimana bingungnya perasaan kedua pasangan suami istri itu?

- Ada lagi orang yang dilanda kemalangan ketika terjadi bencana alam. 

Seperti kejadian gempa di Poso beberapa waktu yang lalu. Ada seorang bapak-bapak yang kebingungan mencari istri dan anaknya yang hilang. Kejadian itu bermula ketika terjadi gempa di iringi gelombang tsunami di Poso itu. Pada saat itu, terjangan gelombang tsunami begitu cepat. Dan sang bapak ini tidak sempat menyelamatkan istri dan anaknya yang terbawa arus (karena dia sendiri juga hanyut).

Ternyata sang bapak selamat, tapi anak dan istrinya tidak diketahui hanyut kemana. Dia sudah mati-matian mencarinya, namun tidak juga ditemukan. Sampai-sampai dia tuliskan ciri-ciri dan pakaian istri dan anaknya itu disebuah kertas kardus, kemudian kertas itu digantung dibelakang punggungnya. Berharap agar supaya orang-orang dan relawan disana dapat menemukannya. Nah, dapatkah anda rasakan betapa pedih dan sedihnya perasaan si bapak itu?

- Ada pula kisah pilu sebuah keluarga yang anaknya bertubi-tubi mendapatkan cobaan berbagai penyakit. 

Bahkan keluarga itu sampai kehilangan salah seorang anaknya akibat penyakit tersebut. Dan keluarga itu tidak ingin kehilangan anaknya yang satunya lagi (Raffi), oleh karena itulah mereka mati-matian sekuat tenaga dan upaya untuk menyembuhkan anaknya itu.

Keluarga ini telah membuat iklan donasi (permohonan bantuan) di Facebook. Iklan donasi itu sudah saya bantu share di salah satu halaman fanspage milik saya. Berikut salinan ungkapan orang tua Raffi tersebut (di posting tanggal 26 November 2018) :

 "Semua akan saya lakukan dan berikan untuk Raffi, asalkan Raffi bisa sembuh".

Raffi sudah 13 tahun mengalami kelainan hati, sering panas sama muntah darah dari usia 4 tahun. Baru didiagnosis kalau Raffi menderita sirosis hati waktu usianya 13 tahun. Sampai sekarang sudah bolak-balik operasi sampai 48 kali.

Rumah dan mobil, serta hampir semua sudah saya jual untuk pengobatan Raffi. Saya sekarang mau jual rumah lagi untuk nutup utang yang kita sudah pakai buat pengobatan Raffi. Saya dulu sempat putus asa, tapi saya harus kuat demi Raffi.

Raffi juga mengalami kelainan darah, waktu itu sempat butuh transfusi darah, bahkan sampai 156 kali ambil darah supaya labunya penuh. Kakaknya Raffi meninggal waktu usianya 12 tahun karena kanker darah, waktu itu Raffi baru kelas 2 SD. Saya nggak mau kehilangan satu anak lagi. Pokoknya Raffi harus sembuh.

Sekarang, kondisi hati Raffi hanya tinggal 40% saja yang dapat berfungsi. Raffi membutuhkan transplantasi hati, dan biayanya bisa mencapai 1 milyar lebih. Saya bingung cari dananya harus kemana. Tapi, saya dan bapaknya akan terus berusaha dan berupaya agar supaya Raffi bisa transplantasi hati.” – Ibunda Raffi

Raffi adalah seorang anak remaja asal Bandung. Dia menderita berbagai macam penyakit sejak berusia 4 tahun. Raffi di diagnosa mengidap penyakit sirosis hati, mengalami kelainan darah type cold, dan varises esofagus. Sehingga akibat semua penyakit itu membuat Raffi sering mengalami muntah darah.

Ibu dan Ayah Raffi telah mengeluarkan ratusan juta rupiah untuk pengobatan Raffi. Tetapi orangtua Raffi berprinsip kalau ‘Harta sebanyak apapun tidak dapat menggantikan nyawa’.

Dokter mengatakan bahwa liver Raffi tinggal 40% saja yang berfungsi, sehingga tindakan transplantasi hati harus dilakukan untuk menyelamatkan nyawanya. Orang tua Raffi sudah kehabisan dana sehingga mereka berharap ada jalan untuk biaya pengobatan anaknya.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Demikianlah diatas ungkapan ibunda Raffi, sungguh sebuah perjuangan yang luar biasa demi anaknya. 

Keluarga Raffi (Ibu, ayah dan Raffi sendiri) inilah salah satu contoh orang-orang yang sangat sabar dan tegar ketika menghadapi musibah. Mereka pantang menyerah dan terus berusaha. Dan berkat kegigihan ibunda Raffi, akhirnya Allah menggerakkan hati para donatur untuk menyumbang dan membantu mereka. Sampai saat ini dana sumbangan yang terkumpul sudah senilai 27 juta lebih.

Berikut dibawah ini foto Raffi dan dana donasi yang telah terkumpul.

YAKINLAH DOA PASTI TERKABUL, APAPUN COBAAN DAN UJIAN HIDUPMU, TERUS BERDOALAH!

Inilah bukti bahwa Allah akan berbuat sesuai dengan prasangka dan kehendak hambanya. Jika hambanya berprasangka baik pada Allah, dan bersabar dengan cobaanNya, maka Dia akan memberikan jalan keluar yang tidak di sangka-sangka.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى

“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku” (Muttafaqun ‘alaih).

Oleh karena itulah sebagai seorang muslim dan mukmin kita harus selalu berprasangka baik kepada Allah. Karena segala sesuatu yang ditetapkan Allah kepada kita, baik takdir baik ataupun buruk, semua pasti ada hikmahnya. Dan Allah tidak akan menguji seseorang diluar kemampuan hambanya tersebut.

Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 286:

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”

Marilah kita selalu berdoa :

"Ya Allah,,, janganlah Engkau beri kami ujian dan cobaan di luar kemampuan kami,,,, dan terimalah doa-doa kami,,, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui setiap tangisan terdalam dari lubuk hati hamba-hambaMu,,,, Aamiin". 😢

Yakinlah doa pasti terkabul, apapun cobaan dan ujian hidupmu, terus berdoalah.

Sungguh janji Allah adalah benar, andaipun doa kita tidak dikabulkan di dunia, maka PASTI akan dikabulkan kelak di akhirat. Semoga Allah senantiasa memberikan pertolongan kepada kita semua, dan mengijabah setiap doa-doa kita. Aammiin Ya Robbal Alamiin.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semuanya. Jika Anda menyukai isi artikel ini, maka silahkan bagikanlah. Semoga isinya dapat bermanfaat pula untuk saudara, sahabat dan teman-teman kita yang lainnya.

Sampai berjumpa lagi di artikel islami selanjutnya. Salam.
Yunita
Yunita Saya seorang ibu rumah tangga yang gemar menulis.

Post a Comment for "Yakinlah Doa Pasti Terkabul, Apapun Cobaan dan Ujian Hidup, Terus Berdoalah"