Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Nabi Yusya AS dan Mukjizatnya Menahan Matahari Terbenam

Nabi Musa as memiliki seorang murid bernama Yusya’ bin Nun. Setelah Nabi Harun as dan Nabi Musa as wafat, maka kaum Bani Israil dipimpin oleh Nabi Yusya‘ bin Nūn as. Beliau ditunjuk oleh Nabi Musa as untuk menggantikannya. 

Beliau membawa ajaran Nabi Musa as ketika pertama kali tiba di ”Tanah Perjanjian”, Kanaan (Palestina sekarang). Beliau juga mengatur penempatan kedua belas suku Israel.

Kisah Nabi Yusya AS dan Mukjizatnya Menahan Matahari Terbenam
Ilustrasi Benteng Jericho

Dalam bahasa arab, Nabi Yusya‘ bin Nūn as dikenal dengan nama Yuwsya‘ bin Nūn, sedangkan didalam kitab Taurat disebut sebagai Joshua. 

Namanya tidak disebutkan secara langsung didalam Al-Qur'an. Namun ada beberapa surat dalam Al-Qur’an yang mereferensikannya sedang bersama dengan Nabi Musa as. Diantaranya didalam surah Al Maidah, Al Kahfi dan Al Waqi'ah. Salah satu kisah yang paling populer adalah perjalanan Yusya bin Nun dengan Nabi Musa dalam perjalanan untuk mencari Nabi Khidir as.

Runtuhnya Kota Jericho atau Yareho.

Nabi Yusya’ bin Nun as membawa Bani Israil ke luar dari padang pasir. Mereka berjalan hingga menyeberangi sungai Yordania, dan akhirnya sampai di kota Jericho atau Yareho.

Kota Jericho adalah sebuah kota yang mempunyai pagar dan pintu gerbang yang kuat. Bangunan-bangunan di dalamnya tinggi-tinggi serta berpenduduk padat. Nabi Yusya’ bin Nun as dan Bani Israil yang bersamanya datang mengepung kota tersebut sampai enam bulan lamanya.

Suatu hari, mereka bersepakat untuk menyerbu dan masuk ke dalam kota itu. Di iringi suara terompet dan pekik takbir serta semangat yang kuat, maka mereka pun akhirnya berhasil menghancurkan pagar pembatas kota, kemudian memasukinya.


Kisah Nabi Yusya AS dan Mukjizatnya Menahan Matahari Terbenam
Ilustrasi Penaklukan Kota Jericho

Setelah Kota Jericho berhasil dikuasai, mereka juga memerangi sejumlah raja yang berkuasa, seperti raja-raja yang berkuasa di Syam (Suriah sekarang).

Matahari Tunduk Kepada Nabi Yusya' bin Nun (atas izin Allah).

Nabi Yusya’ bin Nun as dan Bani Israil terus melanjutkan peperangan terhadap kaum kafir, sehingga akhirnya hampir seluruh jazirah Palestina berhasil dikuasai oleh mereka.

Ketika hendak merebut Baitul Maqdis, terjadilah keajaiban berkat doa Nabi Yusya bin Nun.

Hari itu hari Jum’at dan peperangan belum juga usai, sementara matahari sudah hampir terbenam. Berarti hari Jum’at akan berlalu, dan hari Sabtu akan tiba. Padahal, menurut syari’at pada saat itu, pada hari Sabtu dilarang melakukan peperangan.

Oleh karena itu, Nabi Yusya’ bin Nun kemudian berkata: “Wahai matahari, sesungguhnya engkau hanya mengikuti perintah Allah Ta'ala, begitu pula aku. Aku juga bersujud mengikuti perintahNya. Nabi Yusya pun berdoa: "Ya Allah, tahanlah matahari itu untukku agar tidak terbenam dulu!”.

Maka Allah kemudian mengabulkan doa Nabi Yusya, dan menahan matahari diwaktu ashar itu agar tidak terbenam. Sampai akhirnya beliau dan Bani Israil berhasil menaklukkan negeri itu.

Dari Abu Hurairah ra, beliau berkata, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda: “Sesungguhnya matahari itu tidak pernah tertahan/tidak terbenam hanya karena seorang manusia kecuali untuk Yusya’. Yakni pada malam-malam dia berjalan ke Baitul Maqdis (untuk jihad).’” (HR Ahmad dan sanad-nya sesuai dengan syarat Al-Bukhari).

Setelah Baitul Maqdis dapat dikuasai oleh kaum Bani Israil, maka mereka-pun hidup di dalamnya. Nabi Yusya’ bin Nun as selanjutnya memerintah dan memimpin mereka dengan tuntunan Kitab Taurat, sampai akhir hayatnya. 

Beliau kembali ke hadirat Allah SWT saat berumur seratus dua puluh tujuh tahun (dua puluh tujuh tahun setelah wafatnya Nabi Musa as). Semua tugas untuk mengatur kedua belas suku Bani Israil telah selesai dilakukannya sesuai dengan kehendak Allah.

Setelah Nabi Yusya‘ bin Nūn as wafat, Bani Israil kembali dalam keadaan terpecah belah. Mereka sering bertengkar sesama mereka sendiri, hingga akhirnya hilanglah kekuatan persatuan kedua belas suku Bani Israil, yang mengakibatkan tanah Palestina dapat diserbu dan kembali dikuasai oleh bangsa lain.

Hingga akhirnya mereka diberikan Allah jalan untuk bangkit kembali beberapa generasi kemudian. Yaitu pada saat Allah mengutus Thalut, Nabi Daud, dan mencapai puncak kejayaannya di zaman pemerintahan Nabi Sulaiman as.

Kisah lanjutannya akan saya tuliskan nanti di artikel terpisah, tunggu aja ya.  😉

Penulis by : Bang izal.
Yunita
Yunita Saya seorang ibu rumah tangga yang gemar menulis.

Post a Comment for "Kisah Nabi Yusya AS dan Mukjizatnya Menahan Matahari Terbenam"