Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Memulai Bisnis Konveksi dan Analisa Usahanya

Cara Memulai Bisnis Konveksi dan Analisa Usahanya

Cara memulai bisnis konveksi tidak serumit yang dibayangkan. Banyak orang beranggapan membuka usaha ini harus memiliki lahan besar, mesin jahit dalam jumlah besar, belum lagi tenaga kerja yang banyak. Padahal kenyataannya bisa dijalankan di rumah, dengan beberapa peralatan dan pekerja saja.

Perlu ada pemisahan dengan bisnis garment yang memang ditujukan untuk produksi skala besar. Konveksi lebih kecil dari itu serta menjangkau level rumahan. Permintaan di usaha ini cenderung stabil walaupun terdapat fluktuasi di harga bahan baku. 

Nah, lalu bagaimana peluang dan cara memulai bisnis konveksi ini? 

Simak selengkapnya yuk!

Potensi Bisnis Konveksi

Sebelum membahas lebih jauh, akan diberikan dulu sekilas pengertian tentang usaha ini. Yaitu, jenis bisnis yang mengerjakan produksi pakaian sesuai dengan pesanan baik dari segi model atau bahan. 

Umumnya, konveksi akan memproduksi kaos untuk kebutuhan distro, seragam, promosi, atau komunitas, kemudian jilbab, jaket, pakaian anak, dan lainnya.

Jika bicara potensi, maka usaha ini memiliki pasar sangat luas dan permintaan untuk produk sandang yang notabene merupakan kebutuhan pokok selalu ada. 

Perkembangan fashion juga menjadi salah satu faktor pendorong tumbuhnya bisnis konveksi. Menjalankan bisnis ini berpeluang meraup untuk yang besar apalagi jika merek akhirnya jadi terkenal.

Ada kekhawatiran bahwa modal membuka usaha konveksi sangat besar. Pendapat ini tidak sepenuhnya salah namun juga tak selalu benar. Besar kecilnya sangat tergantung pada skala bisnis. 

Ada yang skala besar (sehingga membutuhkan modal besar), dan ada pula yang skala kecil dengan modal minim.

Umumnya, untuk membuka konveksi yang ideal atau rata-rata bisa memproduksi sampai 500 produk per hari, dibutuhkan peralatan, lahan, dan tentu saja karyawan.

Cara memulai bisnis konveksi tidak akan lengkap tanpa pembahasan estimasi biaya yang harus dikeluarkan di awal:

Mesin Jahit                  : 2.500.000

Obras                            : 6.500.000

Mesin Rantai              : 5.500.000

Overdeck                    : 16.000.000

Mesin Steam              : 1.200.000

Mesin Potong             : 1.200.000

Meja                              : 400.000

Operasional                : 500.000 (listrik, dll)

Karyawan 2 orang        : 4.000.000

Total                                  : 39.300.000

Memang tampak seperti estimasi biaya yang besar, tapi ketika dengan perhitungan produksi dan penjualan sebanyak 500 potong per hari, dengan harga jual 35.000/pcs nya, maka kemungkinan bisa BEP dalam waktu 3-5 bulan. 

Menggiurkan, bukan? 

Dengan permintaan yang terus ada, seharusnya banyak orang berani menjalankan usaha ini.

Cara Memulai Bisnis Konveksi

Tertarik menjalankan usaha ini tapi bingung harus mulai dari mana? Perlu diingat bahwa perlu kegigihan dan keuletan ketika membuka usaha konveksi. 

Berikut ini adalah hal-hal yang harus dilakukan dan disiapkan sebelum terjun menjalankannya.

1.  Menentukan Produk

Karena usaha masih kecil, maka sebaiknya konsentrasilah pada satu jenis komoditi dulu. Ini sangat penting untuk menentukan proses produksi, pemasaran, dan promosi nantinya. 

Misalnya, membuat jilbab, baju muslim, kaos, atau kemeja. Pilih salah satu agar lebih mudah menentukan positioning serta branding yang nanti dilakukan. Dan tentu saja, menyiapkan modal awalnya.

2.  Tentukan Skema Bisnis

Menjalankan usaha konveksi bisa dijalankan dengan cara B2C atau B2B. 

Apabila ingin menjual langsung ke konsumen akhir, maka tentu saja memilih B2C. Maka, harga jual adalah harga eceran/satuan dengan potensi margin lebih besar. Namun, pembelian dari end customer biasanya lebih sedikit daripada agen, reseller, atau distributor.

Skema kedua yaitu B2B dimana produk dijual lagi ke sesama pemilik usaha. Misalnya memasukkan barang ke outlet-outlet, sistem reseller, atau menjual tanpa mereka kepada penjual pakaian yang belum bisa memproduksi sendiri. Ada banyak jenis bentuk penjualan pada skema yang satu ini.

Info Menarik Lainnya : Usaha Jasa Obras dan Toko Alat Jahit

3.  Lakukan Riset Supplier Bahan Baku

Ini sangat penting karena bisnis konveksi sangat tergantung pada ketersediaan kain, benang, kancing, dan resleting. Usahakan mendapat pemasok yang bisa menjamin pasokan selalu ada kemudian harganya juga tidak terlalu mahal untuk memaksimalkan keuntungan. 

Disarankan untuk memiliki beberapa penyedia bahan baku untuk mengantisipasi kelangkaan.

4.  Siapkan Lokasi Usaha

Cara memulai bisnis konveksi selanjutnya yaitu menentukan tempat produksi. Di awal, bisa menggunakan beberapa ruangan di rumah jika memungkinkan. Namun apabila tidak memadai, maka bisa dengan cara menyewa sebuah ruko yang tentunya akan berpengaruh pada biaya dan modal di awal.

Yang perlu diperhatikan dari lahan untuk konveksi adalah harus mudah diakses untuk keluar masuk barang/pengiriman. 

Kemudian juga tersedia cukup ruangan penyimpanan baik untuk bahan baku maupun yang sudah jadi. Pengaturan ini sangat penting untuk memudahkan proses produksi dan meminimalisir kecelakaan kerja.

Info Menarik Lainnya : Runtuhnya Era Penjahit Tailor dan Berganti Menjadi Usaha Permak Pakaian/Jeans/Levis

5.  Riset Pesaing

Pemain di usaha ini cukup banyak sehingga bisa dibilang persaingannya ketat. 

Contohnya saja jika memasukkan kata kunci konveksi kaos, akan muncul ratusan penyedia jasa ini dengan harga dan layanan yang sama. Melakukan penelitian soal apa yang dikerjakan pesaing dan bagaimana mereka menjalankan usahanya penting untuk menentukan positioning.

6.  Siapkan Dana/Modal

Keuangan adalah aspek yang sangat penting saat membuka usaha apalagi untuk konveksi yang bisa dibilang padat modal. 

Usahakan uang yang dipakai untuk memulai bisnis terpisah dari dana tabungan pribadi yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Pemisahan atau pengalokasian ini sangat penting untuk kelangsungan bisnis. Sejak awal, diperlukan disiplin pengelolaan keuangan.

Modal awal ini bisa didapatkan dari asset/tabungan pribadi, hasil partnership, atau pendanaan dari bank. 

Sebenarnya, ada trik bagaimana tidak terlalu banyak menggelontorkan dana. Yaitu, modal bisa mulai dicairkan atau digunakan saat pesanan sudah masuk. Memang tampak seperti gambling, namun dengan perhitungan yang cermat, cara ini menguntungkan.

Info Menarik Lainnya : Menyiasati Kelemahan Usaha Menjahit (Plus Solusinya)

Branding dan Promosi Konveksi

Di tengah ketatnya persaingan usaha memproduksi pakaian, perlu sebuah strategi agar merek bisa dikenal orang banyak. 

Inilah mengapa fokus pada satu jenis produk dulu akan memudahkan dalam proses branding. Audience atau konsumen perlu diyakinkan bahwa merek yang diusung memiliki nilai yang baik, berguna, dan bisa dipercaya.

Cara yang paling mudah yaitu dengan memperkenalkan brand lewat internet baik lewat media sosial, blog, atau website. Untuk bisa sukses membangun brand, diperlukan strategi pemasaran serta tools-tools nya. Contohnya dengan membuat konten-konten relevan agar bisa bertengger di puncak pencarian mesin pencari.

Bisa juga dengan memanfaatkan channel e-commerce atau blog guna memperkenalkan merek. 

Jangan lupa juga untuk terus mengamati apa yang sedang hit. Bisnis konveksi merupakan bagian tak terpisahkan dari fashion yang mana sangat dinamis. Pengetahuan soal model dan motif serta bahan baku apa yang sedang ngetren wajib dimiliki.

Usahakan juga memiliki website perusahaan yang user friendly dengan interface yang simple dan mudah dipahami. 

Kemudian juga kelola media sosial dengan baik dengan mengetahui cara kerja masing-masing aplikasi medsos yang dipilih. Yang terpenting adalah membuat konten yang SEO friendly sehingga merek atau usaha konveksi bisa mudah ditemukan di mesin pencari.

Itulah diatas cara memulai bisnis konveksi yang bisa dikulik beserta pembahasan peluang serta bagaimana brandingnya. 

Selain promosi yang gencar dan tepat sasaran, kunci sukses dari menjalankan bisnis ini adalah komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik. Pengerjaan sesuai pesanan dan pengiriman tepat waktu serta adalah yang utama.

Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda semua.

Rianda
Rianda Saya seorang penulis freelance

Post a Comment for "Cara Memulai Bisnis Konveksi dan Analisa Usahanya"