Tips Belanja Online Saat Pandemi Untuk Generasi Z & Milenial
Foto by Yanie BeeCary |
Pada akhir 2018, warganet Indonesia tercatat sebagai yang tertinggi dalam hal belanja online. Sebanyak 86 persen dari pengguna internet di Indonesia melakukan transaksi di internet dari platform apapun. Artinya, pola belanja masyarakat di Indonesia sudah bergeser ke platform digital. Nah, untuk yang baru mau mencoba, ada tips belanja online yang harus diperhatikan.
Di masa pandemi karena virus corona ini, terjadi peningkatan aktivitas belanja online yang dilakukan masyarakat. Sedikitnya ada kenaikan sekitar 4,7 persen untuk aktivitas ini. Biasanya, orang mulai belanja online ketika berumur sekitar 15-18 tahun (Newbee).
Untuk para newbee (pemula), yuk simak tips belanja online dalam artikel ini, ya. 😉
Cekidot!
Umur Berapa sih Idealnya Orang Belanja Online?
Di tahun 2018, sebuah lembaga riset bernama Snapcart melakukan hasil penelitiannya bahwa yang paling banyak belanja online adalah millennials, yaitu orang-orang berusia 25-34 tahun. Sebanyak 50 persen pelaku belanja online adalah generasi ini.
Tapi, usia millennials bukanlah yang paling muda dalam hal belanja online. Ternyata, gen Z atau mereka yang berusia 15-24 tahun juga melakukan aktivitas belanja online. Jika digabungkan dengan millennials, maka jumlah pelaku belanja online di usia muda adalah sekitar 80 persen.
Karakter gen Z dan millennials yang sangat dekat dengan teknologi membuat pola belanja mereka juga berbasis digital. Apalagi untuk gen Z yang sudah terpapar teknologi sejak mereka lahir, teknologi adalah bagian dari keseharian mereka.
Tetapi, perilaku belanja pada gen Z tidak sekritis pada generasi millennials. Gen Z cenderung cepat memutuskan untuk membeli tanpa melakukan riset yang dalam.
Ini karena mereka adalah generasi yang praktis dan ingin semuanya serba instan dan cepat. Jadi, banyak juga dari mereka yang mengalami masalah saat belanja online.
Untuk itu, sebagai pemula dalam hal bertransaksi online, ada tips belanja online yang harus diketahui oleh gen Z ini. Terutama di saat pandemi, dimana aktivitas fisik dibatasi, maka mau tak mau apapun dibeli secara online. Baik itu untuk tujuan lifestyle, sekolah, dan juga hobi.
Sebagian besar gen Z masih belum memiliki pendapatan sendiri, artinya masih ada campur tangan orang dewasa dalam hal pembayaran belanjaan. Umumnya mereka membayar belanjaan mereka di merchant-merchant retail seperti indomaret atau alfamart. Tetapi, ada juga yang menggunakan dompet digital.
Karena mudahnya cara belanja online bagi para pemula ini, banyak yang tergoda ingin membeli semuanya secara online. Sehingga mereka ini cenderung sangat boros. Tentunya perlu pengawasan dan kontrol dari orang tua atau orang yang lebih dewasa dalam hal pola belanja gen Z ini.
Info Menarik Lainnya : Belanja Hemat Pakai Kode Promo Tokopedia, Simak Caranya Yuk!
Agar Tidak Boros, Berikut Ini Tips Belanja Online untuk Pemula saat Pandemi
Lebih banyak waktu di rumah membuat aktifitas di internet meningkat. Selain dari platform e-commerce, belanja online juga bisa dipicu dari penawaran-penawaran di media sosial seperti Instagram dan Facebook. Nah, bagaimana tips belanja online yang aman agar tidak menguras tabungan? Simak penjelasan beikut ini.
1. Pisahkan antara Kebutuhan dan Keinginan
Bagi pemula, hal ini memang cenderung sulit dilakukan. Usia muda membuat orang memiliki segudang keinginan yang disejajarkan dengan kebutuhan. Untuk itu, latihlah diri memisahkan apakah barang yang diinginkan merupakan kebutuhan atau keinginan.
Caranya dengan membuat simulasi jika barang yang diinginkan tidak bisa dimiliki, efek negatif apa yang akan menimpa diri. Jika tidak ada atau tidak prinsipil, maka tentu itu bukan kebutuhan. Suatu hal dikatakan kebutuhan adalah ketika barang itu tidak ada maka ada efek buruk pada diri seseorang. Misalnya kebutuhan akan makanan, pendidikan, dan kebutuhan pokok lainnya.
2. Belanja dari Situs yang Kredibel
Tips belanja online yang satu ini sangat penting bagi pemula. Belanjalah di situs-situs yang memang sudah terpercaya dan bisa dimintai pertanggungjawaban ketika ada masalah. Jika belanja di online shop, baca reviewnya terlebih dahulu. Jika konsumen puas, atau reviewnya baik di Google, maka bisa dilanjutkan.
Begitu pula dengan belanja di E-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan lainnya. Baca review dan penilaian pada seller-seller di sana. Hati-hati dengan review yang terlalu bagus, karena tidak sedikit juga seller yang menggunakan review palsu untuk menjaring pembeli.
Info Menarik Lainnya : Ongkir Olshop Mahal? Intip Cara Gratis Ongkir Tokopedia Ini
3. Beli Produk dalam Negeri
Di saat pandemi seperti ini, maka penjual-penjual dari dalam negeri sangat membutuhkan pendapatan. Untuk itu, belanjalah produk dari dalam negeri dan urungkan niat belanja dari luar negeri. Selain untuk meningkatkan penjualan produk lokal, belanja dari luar negeri juga beresiko tinggi.
Perlu diketahui bahwa salah satu resiko belanja di luar negeri adalah sulitnya melakukan komplain. Misalnya barang datang dalam keadaan rusak atau kurang, maka perlu ada usaha yang lebih keras dalam melakukan komplain. Selain itu, belum tentu juga komplain ditangani dengan cepat dan baik.
4. Konfirmasikan Ketersediaan Barang
Daripada langsung memilih kemudian membayar, ada baiknya menanyakan dulu ketersediaan barangnya. Walaupun pada situs-situs e-commerce ada opsi pengembalian dana jika barang habis atau kurang, tapi lebih baik jika hal ini dikonfirmasi dulu di awal.
Tanyakan pada seller melalui kolom chat yang tersedia di sana. Selain untuk mengetahui ketersediaan barang, hal ini juga bisa digunakan untuk melihat respon penjual. Penjual yang baik tentu akan cepat menanggapi pertanyaan dari pelanggan.
5. Waspada Belanja di Instagram
Saat ini, Instagram juga sering digunakan untuk menjual dan mempromosikan produk. Bagi pemula tentu lebih menarik belanja di Instagram karena foto-foto produk tampil lebih menarik. Namun, belanja di Instagram perlu kewaspadaan yang lebih tinggi.
Instagram tidak dirancang sebagai platform belanja online. Pembelian biasanya dilakukan secara person to person, dimana keamanan dan jaminan barang akan dikirim relatif kecil. Perhatikan review dari para pembeli sebelumnya, atau lihat apakah akun Instagram juga punya toko resmi di e-commerce.
6. Jangan Mudah Percaya Produk yang Terlalu Murah
Gen Z cenderung mempercayai informasi yang paling cepat diterimanya. Ini menyebabkan mereka sering percaya pada hal yang belum tentu benar. Harga barang yang terlalu murah memang menarik, tapi jangan dulu percaya. Apalagi untuk barang-barang bermerek.
Waspadai jika barang bermerek namun dijual dengan harga yang sangat murah, bisa jadi barang itu palsu. Atau, akun online shop atau seller adalah akun palsu. Lakukan survey ke seller-seller lain yang juga menjual produk serupa. Telaah dulu sebelum membeli sebuah produk.
Info Menarik Lainnya : Tokopedia Pulsa Promo, Pemburu Pulsa Murah Yuk Mari Merapat!
7. Hati-Hati Memberikan Data Pribadi
Ketika belanja di online shop, hindari memberikan informasi mengenai data pribadi keuangan seperti PIN, kode OTP, kode CVV kartu kredit, password email, dan juga password atau user id internet banking. Jika seller atau online shop meminta data-data ini ketika proses pembayaran, bisa jadi mereka adalah penipu berkedok online shop.
Itulah tadi beberapa tips belanja online yang bisa dilakukan oleh newbee di masa pandemi ini. Sebagai generasi tech savvy, hendaknya menjadi konsumen yang cerdas dan kritis. Teliti sebelum membeli dan jangan pernah belanja online dengan tergesa-gesa. Pastikan semua sesuai prosedur keamanan bertransaksi online dan jangan lupa untuk selalu membeli produk lokal.
Semoga bermanfaat.
Penulis by : Bang izal.
Post a Comment for "Tips Belanja Online Saat Pandemi Untuk Generasi Z & Milenial"