Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Menghitung Margin Laba Bersih (Untung atau Rugi)

Cara menghitung margin laba bersih - Dalam menjalankan sebuah bisnis, salah satu tujuan utama yang pasti diinginkan oleh para pelaku usaha adalah mendapatkan laba yang maksimal. Sayangnya, masih banyak orang yang merasa sudah profit padahal nyatanya belum.

Oleh karena itu, ada baiknya para pelaku usaha belajar mengenai cara menghitung margin laba bersih.

 

Cara Menghitung Margin Laba Bersih (Untung atau Rugi)
Ilustrasi. Foto by : Pixabay.com

Secara umum, laba adalah keuntungan finansial yang didapatkan perusahaan dengan mengurangi biaya perusahaan dengan pendapatannya. Jadi, nilai pendapatan sebuah perusahaan harus lebih tinggi jika ingin mendapatkan laba.

Macam-macam Jenis Laba

Perlu diketahui bahwa terdapat banyak jenis biaya yang ada dalam biaya perusahaan. Seringkali pelaku usaha, melewatkan beberapa pembiayaan sehingga merasa sudah untung. Oleh karena itu, sebelum lanjut mengenai cara menghitung margin laba bersih, ada baiknya mengetahui jenis-jenis laba:

1. Laba Kotor

Laba inilah yang sering dijadikan patokan oleh para pengusaha. Ini adalah keuntungan yang didapatkan dengan mengurangi harga penjualan pokok dengan pendapatan. Dengan kata lain, harga yang diperhitungkan disini hanya biaya variabelnya saja. Sedangkan biaya tetapnya tidak diperhitungkan.

Padahal dalam menjalankan sebuah usaha, ada banyak biaya tetap yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha tersebut. Jadi, perlu diingat bahwa meskipun pendapatan sudah lebih besar dibandingkan HPP, belum tentu untung secara keseluruhan.

2. Laba Operasional

Sama halnya dengan laba kotor, laba operasional adalah sisa pendapatan dari hasil laba kotor yang dikurangi dengan biaya operasional. Yang dimaksud dalam biaya operasional disini adalah segala biaya yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Contohnya listrik, air dan mesin-mesin yang digunakan.

Pada tahap ini, perusahaan biasanya sudah mulai percaya diri bahwa usaha yang dijalankan telah untung. Namun, hal ini belum bisa dipastikan sebelum laba kotor dikurangi dengan biaya lainnya.

3. Laba Sebelum Pajak

Laba sebelum pajak adalah laba yang didapatkan dengan mengurangi sisa dari laba operasional dengan biaya bunga. Biaya ini biasanya timbul karena adanya pinjaman modal sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnis tersebut.

Biaya ini harus diperhitungkan dalam laba karena merupakan salah satu komponen dalam menjalankan usaha. Namun, apabila biaya ini tidak dikenakan, maka tidak perlu diperhitungkan.

4. Laba Bersih

Laba bersih adalah keuntungan yang diperoleh setelah mengurangi laba sebelum pajak dengan pajak penghasilan. Para pelaku usaha perlu ingat bahwa pembayaran pajak adalah wajib hukumnya, berapapun pendapatan yang didapatkan. Jumlah pajak yang harus dibayarkan akan sebanding dengan jumlah pendapatan setiap tahunnya. Jadi, semakin besar pendapatannya, semakin besar juga pajak yang harus dibayarkan.

Untuk para UMKM, untuk memudahkan dalam pembayaran pajaknya, ada baiknya mencatat setiap pendapatan yang didapatkan setiap bulannya. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari atau ketika diperiksa oleh konsultan pajak.

Jadi keempat jenis laba tersebut saling berhubungan dan menentukan jumlah laba bersih yang didapatkan oleh sebuah perusahaan. Jangan merasa untung apabila keempat biaya atau laba tersebut belum dikurangi dari pendapatan, karena itu adalah tanggung jawab perusahaan.

Cara Menghitung Margin Laba Bersih

Setelah mengetahui jenis-jenis labah serta cara perhitungannya, maka sudah bisa didapatkan cara menghitung margin laba bersih. Berikut adalah rumus simpelnya untuk menghitung margin laba bersih:

Margin = ((Pendapatan-HPP-Biaya Operasional- Biaya Lain - Bunga- Pajak)/Pendapatan) *100%

Jadi untuk bisa mengetahui nilai atau margin keuntungan, beberapa biaya yang perlu dicatat dan diketahui adalah HPP, biaya operasional hingga pajak. Jangan lupa juga untuk selalu mencatat pendapatan yang didapatkan setiap waktunya dalam periode tertentu.

Dalam menentukan margin laba bersih, jangan lupa untuk menentukan periode waktu yang sama untuk pendapatan serta biaya yang dikeluarkan. Contohnya, jika ingin menghitung laba bersih dalam waktu satu tahun, maka jumlah pendapatan serta biaya pengeluarannya pun juga harus menggunakan waktu yang sama.

Cara lain menghitung margin laba bersih adalah dengan mengurangi pendapatan dengan jenis-jenis laba yang telah disampaikan. Dengan begitu, para pengusaha bisa mengetahui pengeluaran terbesarnya ada di bagian mana.

Info Menarik Lainnya : Cara Menghitung Laba Kotor, Pengertian, dan Manfaatnya

Contoh Perhitungan Margin Laba Bersih

Untuk lebih memahami cara menghitung margin laba bersih, berikut adalah contoh kasusnya:

Seorang pengusaha memiliki sebuah pabrik yang memproduksi baju setiap harinya. Total HPP yang dikeluarkan selama periode 2019-2020 adalah Rp40.000.000. Sedangkan biaya operasionalnya untuk menjalankan pabrik serta membiayai seluruh pegawainya adalah Rp15.000.000.

Pengusaha tersebut juga dikenakan bunga setiap tahunnya sebesar Rp 2.000.000. Sedangkan untuk pajaknya dikenakan Rp4.000.000 per tahun.

Untuk pendapatan yang didapatkan, pengusaha tersebut bisa mendapatkan hingga Rp750.000.000/ tahun. Apakah dengan rincian tersebut, pengusaha mengalami keuntungan? Ataukah justru mengalami kerugian?

Info Menarik Lainnya : Contoh Laporan Keuangan Sederhana Toko Yang Mudah Dibuat

Berikut adalah cara menghitung margin laba bersih :


Margin = ((Pendapatan-HPP-Biaya Operasional- Biaya Lain - Bunga- Pajak)/Pendapatan) *100%

Margin = ((75.000.000 - 40.000.000 - 15.000.000 - 2.000.000- 4.000.000)/ 75.000.000) * 100% = 18.67%

Dari perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa pengusaha tersebut mengalami keuntungan sebesar 18.67% atau keuntungan sebesar Rp14.000.000.

Untuk sebuah industri retail, jumlah keuntungan tersebut tergolong cukup banyak dan bagus. Karena standar margin laba bersih dalam industri retail adalah 5% dari total pendapatan.

Standar Margin di Berbagai Industri


Cara lain untuk mengetahui apakah usaha yang dijalankan baik atau tidak, adalah dengan membandingkan hasil laba bersih dengan standarnya. Apabila nilainya lebih besar, maka bisa dianggap baik dan menguntungkan untuk dijalankan. Sedangkan jika kurang dari standar tersebut, butuh dikembangkan lebih lanjut. Berikut adalah detailnya:

Konstruksi       : 5%

Retail                : 5%

Restoran          : 15%

Transportasi   : 19%

Bengkel           : 12%

Standar ini tidak baku, namun bisa dijadikan patokan untuk bisa terus mengembangkan sebuah usaha. Perlu diingat bahwa margin laba tergantung pada faktor yang berbeda-beda. Beberapa diantaranya adalah jumlah karyawan ukuran bisnisnya hingga sistem operasinya. Semakin besar usahanya, semakin besar pula biaya-biaya yang harus dikeluarkan.

Info Menarik Lainnya : Cara Menentukan Harga Jual Produk (Untuk Pebisnis Pemula)

Bagi yang ingin meningkatkan margin keuntungannya, salah satu caranya adalah dengan menurunkan biaya pengeluarannya. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai macam seperti melakukan efisiensi kerja, Carilah vendor atau supplier yang termurah untuk bahan baku perusahaan. Selain itu, cobalah mengidentifikasi hal-hal yang berpotensi mengurangi profit.

Salah satu biaya terbesar yang dalam sebuah usaha adalah biaya operasionalnya. Beberapa biaya yang termasuk di biaya ini adalah biaya produksi, pegawai, listrik dan air. Cobalah mengurangi waste yang terjadi pada proses produksi hingga mengurangi biaya produksinya.

Dari segi pendapatan, cara mendapatkan margin laba yang lebih besar adalah dengan meningkatkan penjualan. Lakukan kegiatan atau promosi yang menarik untuk membuat orang ingin menggunakan produk atau jasa tersebut. Gunakan juga teknik up-selling dan cross-selling untuk menutupi produk yang HPP-nya tinggi.

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perhitungan laba margin bersih adalah data yang diinput. Oleh karena itu, penting sekali untuk setiap usaha memiliki data pendapatan dan pengeluaran. Jika ingin lebih profesional lagi, maka buatlah laporan keuangan bulanan untuk memudahkan perhitungan laba bersih.

Jadi, sebelum mengumumkan sebuah usaha untung atau tidak, maka gunakan cara menghitung margin laba bersih dengan rumus diatas. Apabila hasilnya positif, maka usaha tersebut untung. Namun jika hasilnya negatif maka usaha tersebut mengalami kerugian.

Info Menarik Lainnya : Cara Manajemen Karyawan untuk Usaha Kecil, Simak Yuk!

Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk Anda semuanya.

Salam.

Penulis by : Bang izal.

Bang izal
Bang izal Saya Seorang Praktisi Bisnis Mainan. Sangat hobi menulis dan suka berdiskusi. Saya ingin sekali saling berbagi ilmu, dan pengalaman, dengan teman-teman semua melalui blog ini.

Post a Comment for "Cara Menghitung Margin Laba Bersih (Untung atau Rugi)"