Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kelebihan & Kekurangan Bisnis Properti Syariah Beserta Cara Menjalankannya

Saat ini semua hal tentang syariah sudah semakin diperhatikan orang, dan mulai di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya dari soal pakaian, sekolah, atau acara di televisi saja, namun juga pada urusan bisnis properti. Semua itu muncul sebagai reaksi atas bisnis properti konvensional yang ada saat ini. Dan bisnis properti syariah dianggap sebagai salah satu jalan keluar dan solusi pemecahannya.

Bisnis satu ini mulai populer sejak tahun 2015, dan fenomenanya terus meningkat sampai saat ini. Semua itu bisa terjadi karena kegiatan bisnis properti secara syariah ini dianggap lebih baik (dalam kacamata agama Islam).

Kelebihan & Kekurangan Bisnis Properti Syariah Beserta Cara Menjalankannya


Seperti Apa Ciri Bisnis Properti Secara Syariah Itu?

Berbeda dengan bisnis properti pada umumnya, pada bisnis properti syariah tidak membicarakan mengenai konsep suatu hunian, namun mengatur skema kepemilikan rumah sesuai dengan cara syariah. Bisnis properti syariah ini akan sedapat mungkin menghindari segala cara dan prosedur bisnis yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.

Contoh kecilnya tentang bunga atau masalah uang riba lainnya yang saat ini sedang menjamur disetiap transaksi. Dalam bisnis properti syariah ini tidak akan ditemui sistem pinjaman berbunga seperti itu.

Berikutnya, yang menjadi ciri utama dari bisnis syariah ini adalah; semua kegiatan jual beli harus dapat mematuhi aturan dan hukum syariat. Dimana transaksinya harus melalui akad syariah, seperti contohnya dalam transaksi jual beli properti. Serta tentu saja dalam transaksi syariah tidak diperkenankan melakukan kegiatan jual beli yang menjurus ke praktek suap.

Lalu ciri yang ketiga adalah; bisnis syariah ini tidak bersifat monopoli seperti yang seringkali terjadi pada bisnis properti konvensional. Dalam monopoli tersebut, seorang pebisnis properti yang menguasai pasar adalah pemain tunggal, akibatnya dialah yang akan memperoleh keuntungan yang paling besar.

Akibat dari monopoli tersebut, sehingga naik turunnya nilai suatu saham jadi mempengaruhi jumlah yang harus dibayar pebisnis properti. Berbeda sekali dengan bisnis syariah, yang pembayaran di akadnya akan tetap sama hingga akhir kerjasama bisnis selesai.
Artikel Menarik Lainnya : Peluang Usaha Peralatan dan Perabotan Rumah Tangga (Plus Strategi Menghadapi Persaingan)

Kelebihan Menjalankan Bisnis Properti Syariah.

Semua penjelasan di atas sudah menggambarkan beberapa kelebihan yang akan didapatkan jika kita menjalankan bisnis secara syariah. Selain diatas itu, masih banyak lagi kelebihan bisnis properti syariah lainnya.

Berikut beberapa kelebihan menjalankan bisnis properti syariah yang perlu diketahui:

1. Investasi Sesuai Syariat Islam.

Seperti yang dijelaskan pada bisnis properti syariah di atas, bahwa segala urusan bisnis dijalankan sesuai dengan syariat islam, termasuk dalam urusan investasi. Hal itulah yang membuat masyarakat muslim memilih menggunakan bisnis ini dengan sistem syariah.

Contohnya dalam pembelian rumah. Insya Allah 100% transaksinya halal, karena telah sesuai dengan kaidah syariat islam dalam berjual beli.

2. Bisa Dilakukan Tanpa Adanya Pihak Ketiga.

Jika bisnis properti konvensional biasanya mengharuskan adanya pihak ketiga (contohnya Bank), maka tidak seperti itu dengan bisnis properti syariah.

Pada properti syariah, maka konsumen dapat langsung membeli rumah ke pihak developer, baik itu membayar tunai ataupun kredit. Jadi semua transaksi jual beli tidak memerlukan bank dan tentu saja jadi tidak ada bunga.

3. Tanpa Adanya Denda.

Hal yang membuat sebagian orang enggan ambil kredit pada properti konvensional adalah; karena semakin lama melunasi kreditannya, maka dendanya akan makin menunggak. Berbeda jika dia memilih membeli rumah pada properti syariah, tunggakan denda seperti itu tidak akan terjadi. Biasanya pihak developer akan memberikan tambahan waktu, dan jika tetap tidak sanggup juga untuk membayar, maka properti akan dijual, dan sisa selisih uang akan dikembalikan kepada si pembeli.
Info Menarik Lainnya : Panduan Ikut Lelang Rumah yang Aman

4. Tanpa Adanya Sita.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa jika tidak dapat melunasi (setelah diberi waktu tambahan) maka properti akan dijual dan tidak akan disita. Namun tenang saja, jika harga jual properti melebih harga beli awal, maka sisa keuntungan akan diberikan ke pembeli.

5. Tanpa Adanya Riba.

Dalam dunia jual beli saat ini, riba justru seringkali terjadi. Karena dianggap menguntungkan beberapa pihak tertentu. Dan ini adalah sebuah bentuk ketidakadilan (zalim). Oleh karena itulah, transaksi properti secara syariah akan selalu menjauhi segala kegiatan yang mengandung riba.

6. Jauh Lebih Aman.

Transaksi yang dilakukan pada sebuah bisnis syariah memiliki aturan tentang tidak boleh adanya penipuan (misal memberi informasi palsu yang menyesatkan investor). Dalam bisnis secara syariah jauh lebih amanah, karena sesuai dengan syariat islam.

Kekurangan Menjalankan Bisnis Properti Syariah.

Tentu saja di setiap ada kelebihan, pasti juga ada kekurangannya, begitu pula dengan menjalankan bisnis secara syariah. Walaupun demikian, kekurangan yang ada tidaklah sebesar kelebihannya. Masih jauh lebih besar kelebihan dan manfaat bisnis syariah dibandingkan dengan kekurangnnya.

Berikut kekurangan menjalankan bisnis properti secara syariah:


- Diharuskan menyediakan angsuran.

Tidak jauh berbeda dengan bisnis properti lainnya, dimana jika menginginkan rumah inden, maka diharuskan menyediakan uang angsuran. Hal itu bertujuan agar proses pembangunan properti berjalan lancar tanpa hambatan.

- Waktu proses pembangunan sesuai angsuran.

Jika menginginkan rumah cepat dibangun tentu saja harus memberikan angsuran yang cukup besar. Semua itu karena lama proses pembangunan semuanya tergantung oleh besaran angsuran yang diberikan.
Artikel Menarik Lainnya : 10 Usaha Sampingan Ibu Rumah Tangga, Direkomendasikan Untuk Penghasilan Tambahan

Cara Memulai Sebuah Bisnis Properti Secara Syariah Yang Menguntungkan.

Setelah membaca semua penjelasan di atas, maka bisa jadi akan banyak diantara pembaca yang tertarik untuk memulai bisnis properti secara syariah (karena begitu banyak segi kelebihannya).

Karena kekurangannya tidaklah terlalu banyak, maka antara sang penjual dengan si pembeli dapat saling menguntungkan. Semua itu bisa terjadi karena bisnis ini berbasis syariah Islam, pasti akan mendatangkan berkah jika didasari oleh niat yang ikhlas.

Berikut cara memulai sebuah bisnis properti syariah yang dapat dijadikan referensi:

1. Cari Konsultan Bisnis Dengan Prinsip Syariah.

Jika ingin memulai bisnis secara syariah, tentu saja hal utama yang harus dilakukan adalah mencari konsultan bisnis. Konsultan tersebut harus memiliki prinsip dan kaidah syariah Islam (yang menjadi patokannya).

Sehingga pada setiap tahap konsultasi akan sesuai dengan alur syariah, dan juga sesuai dengan keinginan Anda di awal. Seorang konsultan itu juga-lah yang nantinya akan mengatur segala hal terkait, yakni tentang ilmu dasar bisnis syariah (yang akan dijalankan).

Namun tentu saja jika ingin memulai suatu bisnis, apa lagi secara syariah, maka Anda harus mempelajari ilmu dasarnya terlebih dahulu. Sehingga pada saat menghadap konsultan, setidaknya Anda telah paham walau hanya sedikit.

2. Modal Harus Disediakan.

Berbicara tentang bisnis, maka tentu saja tidak bisa terlepas dari urusan modal, karena memang itulah kunci utama dalam sebuah bisnis. Dan hal itu juga berlaku dengan bisnis properti syariah. Modal memang harus disediakan, sehingga pembangunan properti dapat berjalan lancar. Bahkan jika Anda memiliki modal yang cukup besar, maka bisnis itu dapat terus berkembang dengan lebih pesat lagi.

Seorang pebisnis pemula dapat memberikan kredit ke developer selama 18 bulan hingga 2 tahun (tentunya tanpa adanya bunga tambahan). Pemilik properti hanya perlu membagi harga rumah dengan lama angsuran yang di inginkan si pembeli. Sehingga tentu saja pembeli akan tertarik, karena sesuai dengan harga yang disepakati di awal.

3. Adanya Lahan Properti.

Lahan adalah hal utama selanjutnya selain modal, dimana tentunya dengan memiliki lahan, bisnis akan berjalan lebih lancar. Apa lagi jika lahan yang ada letaknya sangat strategis, maka selain dapat menarik konsumen, juga akan bernilai jual lebih tinggi.

Tentu saja lahan yang digunakan harus jauh dari unsur yang haram. Selain itu keamanan juga harus terjamin. Contohnya seperti perumahan syariah di area perkotaan yang segmentasi pasarnya lebih luas.

4. Hal-Hal Dalam Perjanjian Syariah Harus Terpenuhi.

Perjanjian yang ada pada bisnis properti secara syariah tentu saja berbeda dengan bisnis konvensional pada umumnya. Pada properti syariah, segala dokumen jual beli properti menggunakan cara yang sesuai syariat Islam. Contohnya seperti lama pengerjaan dan penjadwalan serah terima harus sesuai kesepakatan. Jadi tidak boleh ada penaikan harga secara sepihak. Semuanya harus sesuai dengan kesepakatan awal kedua belah pihak, sehingga tidak ada unsur kezaliman didalamnya.

Tentu saja karena ini bisnis syariah, sehingga tidak ada boleh ada unsur riba di dalamnya. Juga tidak boleh ada keuntungan di salah satu pihak, namun merugikan pihak yang lainnya. Jadi setelah perjanjian syariah telah terpenuhi, maka bisa dilanjutkan ke tahap akhir.

5. Gunakan Strategi Soft Launching Secara Syariah.

Sama halnya dengan bisnis pada umumnya, jadi walaupun berbisnis secara syariah, tapi tentu saja tetap membutuhkan strategi promosi yang tepat didalamnya. Setelah lahan siap, maka tahap selanjutnya perlu untuk menentukan strategi promosi yang tepat.

Contohnya seperti menonjolkan unsur syariah dalam setiap proses promosi. Yaitu dengan cara membuat brosur yang menerangkan di dalamnya bisnis properti syariah tanpa riba itu yang seperti apa. Sehingga masyarakat yang membutuhkan sistem jual beli sesuai syariat islam, jadi merasa tertarik untuk membeli properti syariah yang baru dibangun tersebut.

Selain itu, skema syariah juga harus dilakukan dalam kegiatan akad properti. Semua itu karena keuntungan dalam menjalankan bisnis properti secara syariah adalah nilai jual rumah. Serta tentu saja penting untuk selalu di ingat, bahwa unsur bunga riba yang ada pada kreditan properti, itu bukanlah cara mengambil keuntungan yang diperbolehkan. "Say NO to RIBA!"
Artikel Menarik Lainnya : Warung Sembako Modal 5 Juta, Solusi Penghasilan Tambahan Untuk Keluarga

Itulah diatas semua hal yang terkait mengenai bisnis properti syariah yang wajib untuk diketahui, dan semoga dapat dijadikan referensi.
 

Tentu saja dalam menjalankan bisnis secara syariah ini, cara dan sistemnya jauh berbeda dengan sistem bisnis konvensional pada umumnya. Biasanya akan terasa berat dan asing bagi orang yang belum terbiasa dengan sistem syariah. Namun walau perbedaannya cukup mencolok, insya Allah bisnis secara syariah ini tidaklah sulit untuk dijalani. Asalkan diniatkan dengan ikhlas untuk memperoleh ridho dan berkah dari Allah Ta'ala. Yakinlah: Allah Maha Kaya dan Maha Pemberi Rezeki.

Semoga dapat bermanfaat dan sampai ketemu lagi di artikel menarik selanjutnya. Salam.

Penulis by : Bang izal.
Bang izal
Bang izal Saya Seorang Praktisi Bisnis Mainan. Sangat hobi menulis dan suka berdiskusi. Saya ingin sekali saling berbagi ilmu, dan pengalaman, dengan teman-teman semua melalui blog ini.

Post a Comment for "Kelebihan & Kekurangan Bisnis Properti Syariah Beserta Cara Menjalankannya"