Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Digempur Teknologi, Tips Agar Mainan Odong-Odong Bertahan

Mainan odong-odong - Siapa sih yang tak kenal dengan mainan ini?

Ya, permainan ini berupa komedi putar mini yang terbuat dari mobil-mobilan atau karakter hewan. Biasanya, komedi putar mini tadi diletakkan di atas sebuah kereta dorong yang telah dimodifikasi. Pemilik mainan odong-odong biasanya menjajakan permainan ini berkeliling di komplek perumahan atau perkampungan warga.

Keberadaan mainan odong-odong ini sudah lama ada. Sejak awal kemunculannya, mainan ini selalu jadi buruan anak-anak. Walaupun bentuknya berubah-ubah, namun pada dasarnya cara bermainnya sama saja. Pada artikel kali ini akan diulas perkembangan mainan odong-odong hingga potensi bisnisnya.

Mainan Odong-Odong Dulu dan Kini


Era tahun 90an adalah masa kejayaannya mainan odong-odong. Biasanya mainan odong-odong ini sering ditemui di Mall atau wahana carousel (pasar malam). Disebut era kejayaan karena pada saat itu belum ada teknologi internet yang canggih seperti sekarang. Sehingga perhatian anak-anak di kala itu belum teralihkan secara signifikan (oleh game online seperti sekarang). Mereka sangat terhibur dengan mainan odong-odong, sehingga si abang odong-odong selalu panen rezeki ketika itu.

Di era 90an belum ada yang namanya game online. Paling banter permainan game yang ada pada saat itu adalah Nintendo dan Sega. Itupun tidak semua anak bisa memainkannya, karena harga kedua game tersebut cukup mahal, sehingga hanya anak orang berada saja yang bisa memainkannya.

Satu-satu permainan game yang bisa terjangkau oleh semua kalangan di era itu adalah jenis game arcade. Permainan arcade ini berbasis koin (sama seperti yang kini sering ditemui di Time Zone). Namun, jauh sebelum era Time Zone, anak-anak telah lebih dulu mengenal tempat bermain arcade (atau yang akrab disebut "dingdong"). Tempat bermain game arcade ini biasanya ada di setiap kota di Indonesia.

Berikut beberapa ciri khas mainan odong-odong:

Mainan Untuk Anak Kecil 5 Tahun Ke bawah


Permainan arcade di “dingdong” biasanya dimainkan oleh anak usia SD, remaja hingga orang dewasa. Sedangkan untuk anak di bawah usia itu (5 tahun ke bawah), biasanya memainkan jenis mainan lain, yaitu yang sekarang disebut mainan odong-odong. Entah siapa yang awalnya mempopulerkan nama "odong-odong" ini. Dulu, untuk bisa menaiki wahana mainan odong-odong yang berbentuk kendaraan atau hewan, maka anak-anak harus memasukkan koin ke dalamnya.

Sistem/Mekanisme Mainan Odong-Odong

Mainan odong-odong biasanya menggunakan beberapa sistem/mekanisme, di antaranya:

Sistem Koin


Mainan odong-odong sistem koin ini masih banyak ditemukan hingga kini. Contohnya adalah mainan odong-odong yang ada di depan minimarket, lobby hotel, atau juga di dalam pusat perbelanjaan. Pada mainan odong-odong sistem koin, satu koin untuk rentang waktu tertentu, biasanya sekitar 3-5 menit.

Jika ingin bermain lebih lama, maka harus membeli koin lagi. Jumlah rupiah yang harus dikeluarkan para orang tua bisa jadi lebih banyak, terutama jika anaknya betah duduk di dalam mobil-mobilan yang bisa bergerak dan berayun tersebut. Lihat contoh ilustrasinya di bawah ini.

Digempur Teknologi, Tips Agar Mainan Odong-Odong Bertahan

Model Kereta Panggung.


Model mainan odong-odong yang satu ini banyak di temui di arena pasar malam. Bisa juga ditemukan di arena pasar kaget/acara car free day. Lihat ilustrasinya di bawah ini.

Digempur Teknologi, Tips Agar Mainan Odong-Odong Bertahan

Mainan Odong-odong Sistem Gowes. 


Untuk mainan odong-odong jenis ini adalah yang biasa dijajakan secara berkeliling. Sumber tenaganya dengan cara gowes (di kayuh) oleh si abang mainan odong-odong. Lihat foto ilustrasinya di bawah ini.

Digempur Teknologi, Tips Agar Mainan Odong-Odong Bertahan


Info Menarik Lainnya : Tips Usaha Rental Mainan Anak Agar Bisa Sukses

Mainan Odong-Odong vs Game Online


Kini, mainan odong-odong harus bersaing di tengah gempuran game online yang tentu lebih menarik bagi anak-anak zaman now. Walaupun pangsa pasarnya tetap ada, namun minat bermain odong-odong tidak setinggi dulu lagi (era tahun 90an). Ini dikarenakan semakin banyaknya pilihan mainan yang lebih canggih dan menarik. Tentu ini merupakan pukulan berat bagi pelaku usaha mainan odong-odong.

Oleh karena itu, sekarang banyak dijumpai pemilik mainan odong-odong yang memarkir atau melapak di depan minimarket atau di perumahan. Mereka mengandalkan pengunjung minimarket yang membawa anaknya agar mau bermain odong-odong. Berkeliling tentu memerlukan tenaga yang besar dan belum tentu cukup untuk biaya operasional.

Beberapa strategi Agar Usaha Mainan Odong-Odong Tetap Diminati


Bisnis tak selamanya lancar. Walaupun rintangan yang dihadapi makin berat, namun pelaku bisnis ini harus gigih. Mereka harus selalu mencari cara agar usahanya terus berjalan dan tetap disukai oleh anak-anak.

Berikut ini adalah beberapa siasat agar usaha mainan odong-odong tetap berjalan:

Kenali Target Pasar


Walaupun sudah diketahui konsumen mainan odong-odong adalah anak-anak, tidak semua anak mau bermain odong-odong. Untuk anak berumur 7-8 tahun ke atas tentu mainan odong-odong bukan lagi seleranya. Mereka sudah beranjak besar dan mulai merasa malu untuk duduk di atas mobil-mobilan yang berputar-putar tersebut.

Jadi berapakah usia anak yang potensial untuk dijadikan target pasar?

Seperti yang telah sempat saya singgung di atas bahwa usia paling potensial sebagai pengguna mainan odong-odong adalah anak usia 5 tahun ke bawah (balita). 

Nah ketika target pasar ini sudah diketahui, maka pemilik odong-odong harus bisa lebih selektif dalam memilih lokasi usahanya. Carilah lokasi yang potensi keberadaan anak balitanya besar. Bagi balita hingga anak usia TK, mainan odong-odong ini masih menarik. Apalagi jika mainan odong-odongnya dilengkali dengan lagu-lagu yang ceria.

Info Menarik Lainnya : Usaha Mainan Anak Keliling Dan Tips Agar Jualan Laris Manis

Memilih Lokasi yang Tepat


Lokasi yang ramai sudah barang tentu potensial. Namun, jika ramai saja tanpa ada kehadiran balita dan anak usia TK, maka tetap saja sia-sia. Carilah lapak di dekat sekolah TK atau Bimba. Sepulang sekolah, kebanyakan anak-anak akan meminta bermain odong-odong dulu. Selain di dekat sekolah TK dan Bimba, pemilik mainan odong-odong bisa melapak di perumahan yang banyak keluarga muda.

Rata-rata perumahan baru diisi oleh keluarga muda yang memiliki anak balita. Selain itu, melapak di depan minimarket masih bisa jadi pilihan. Hal ini dikarenakan pengunjung minimarket sangat beragam. Tak sedikit yang sengaja datang ke minimarket hanya untuk bermain odong-odong. Hindari lokasi yang ramai namun sepi seperti di pinggir jalan besar.

Hadapi Persaingan dengan Pintar

Seperti diketahui bahwa mainan odong-odong ada yang berbasis koin. Biasanya, mainan odong-odong berbasis koin ini memiliki bentuk yang lebih bagus dan kuat. Yang lebih menarik lagi adalah; mainan odong-odong koin ini bisa bergerak otomatis. Odong-odong jenis ini biasanya ada di area luar minimarket, di dalam pusat perbelanjaan, di dalam toko mainan, dan tentunya di pusat permainan arcade seperti Time Zone.

Sebenarnya, dengan membebaskan anak bermain tanpa batasan waktu adalah siasat yang paling jitu. Siasat ini sudah banyak dijalankan oleh pemilik mainan odong-odong keliling ataupun yang melapak. Selain itu, bisa dengan menetapkan bonus sekali main setiap 10 kali permainan. Caranya, dengan memberikan potongan kupon. Kupon bisa dengan kertas yang dipotong kecil-kecil, tak perlu mencetak dengan desain yang mahal.

Perhatikan Aspek Keamanan


Mainan odong-odong bisa tampil dalam berbagai bentuk. Bahkan, gerbong kereta mini yang berkeliling komplek perumahanpun disebut "odong-odong". Untuk menghindarkan usaha dari kerugian, maka perhatikan aspek keamanan. Pastikan sabuk pengaman tersedia di setiap permainan. Selain itu, jangan lupakan juga perawatan mainan. Jangan sampai ada korsleting listrik, kerusakan mesin dan juga ketidaklengkapan pengaman pada mainan.

Selain itu untuk mendukung keselamatan, hindari membawa anak-anak yang sedang menaiki mainan odong-odong ke jalan raya. Sudah ada beberapa kasus kecelakaan ketika mainan odong-odong turun ke jalanan. Lebih baik hindari hal-hal yang bisa berpotensi pada kecelakaan.

Info Menarik Lainnya : Cari Mainan Mobil Aki Anak Pakai Remote yang Murah? 7 Toko Mainan di Asemka inilah Tempatnya

Bersikap Ramah pada Pelanggan

Karena konsumen mainan odong-odong adalah anak-anak, terutama balita, maka sikap ramah sangat diperlukan. Berlakulah lembut dan sopan tidak hanya kepada anak namun juga kepada orang tua. Jika anak belum mau turun dari mainan odong-odong, biarkan dulu sejenak, baru ajaklah untuk bergantian dengan teman yang lain. Biasanya, penjual dengan sikap yang ramah akan disukai anak dan orang tua.

Jaga Kebersihan Permainan


Walaupun terkesan sepele, namun aspek kebersihan harus diperhatikan. Ingat bahwa pengambil keputusan untuk konsumen anak-anak adalah orang tua. Orang tua biasanya sangat kritis terhadap kebersihan mainan anak balitanya. Oleh karena itu, tampilan mainan odong-odong haruslah bersih. Jika mainan sudah mulai berkarat atau mengelupas catnya, segera lakukan perbaikan.

Cuci sabuk pengaman secara berkala. Bersihkan area pijakan dan juga pegangan anak. Ketika mainan odong-odong bersih, orang tua akan merasa aman anaknya bermain disitu. Bisa jadi mereka akan kembali lagi. Kebersihan ini jangan sampai dilupakan karena ini salah satu faktor langgengnya usaha.

Mainan odong-odong telah melalui berbagai pergantian jaman, namun tetap bisa bertahan dan eksis hingga kini. Permainan ini juga telah menjadi mata pencaharian bagi sebagian masyarakat Indonesia. Anak-anak juga terbukti menyukai mainan ini. Dengan manajemen yang baik, insya Allah mainan ini masih akan tetap eksis kedepannya, Aammiin.

Info Menarik Lainnya : Cari Ahli Servis Mobil Aki Anak Recommended? NezaToys Servis Jawabannya!

Demikianlah ulasan tentang tips agar mainan odong-odong mampu terus bertahan ditengah perubahan zaman. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk Anda semuanya.

Salam.

Penulis by : Bang izal.
Bang izal
Bang izal Saya Seorang Praktisi Bisnis Mainan. Sangat hobi menulis dan suka berdiskusi. Saya ingin sekali saling berbagi ilmu, dan pengalaman, dengan teman-teman semua melalui blog ini.

Post a Comment for "Digempur Teknologi, Tips Agar Mainan Odong-Odong Bertahan"