Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peluang Usaha Tanaman Hias (Bisnis Tahan Banting)

Peluang Usaha Tanaman Hias (Bisnis Tahan Banting)

Peluang usaha tanaman hias bisa dibilang selalu ada karena kebutuhan orang menghias rumahnya bahkan mendekorasi kantor. Di masa pandemi ini nyatanya justru terjadi peningkatan permintaan akan komoditi ini dikarenakan orang banyak beraktifitas di rumah. Kegiatan berkebun ternyata cukup efektif membunuh rasa bosan dan membuat “nagih”.

Oleh karena itu, tak heran jika harga komoditi ini meroket akibat tingginya permintaan ini. Keadaan ini tentu bisa dijadikan lahan mendulang rupiah bagi mereka yang pandai membaca peluang. 

Lalu, bagaimana memulainya? Yuk simak ulasannya hingga tuntas.

Tahan Gempur, Jangan Ragu Berbisnis Tanaman Hias

Di saat hampir semua sektor bisnis mengalami kontraksi, usaha gardening justru meroket. Sebenarnya, jauh sebelum pandemi datang, menjual berbagai tanaman sudah dijalankan sejumlah orang dan permintaannya selalu stabil. Semakin kesini, dibarengi dengan makin banyak waktu dirumah dan tren eco living, kebutuhan meningkat tajam.

Inilah mengapa peluang usaha tanaman hias selalu terbuka. Demand datang dari semua segmen, mulai dari kelas menengah sampai atas. Orang dengan lahan sempit maupun luas serta untuk kebutuhan industri seperti di perkantoran, restoran, serta hotel.

Yang menarik lagi, tren mengoleksi tanaman hias tertentu ternyata mampu mendongkrak harga. Misalnya, untuk jenis monstera adansonii atau masyarakat mengenalnya dengan janda bolong yang belakangan naik daun. Harganya bisa mencapai ratusan ribu untuk yang memiliki varigata.

Kemudian, tak perlu modal yang besar untuk dapat memulainya. Hanya perlu ketelatenan dan kesabaran saja. Mulai saja dengan membeli beberapa bibit tanaman yang sedang populer, cobalah membudidayakannya, lalu pasarkan dengan cara yang kreatif. Setidaknya dari pembibitan sampai bisa dijual sekitar 3 bulan.

Atau, jika ingin cepat, bisa dengan cara kulakan langsung ke petani kemudian memperbanyaknya sendiri. Cara-cara seperti ini bisa dijadikan awal mula membuka usaha berjualan tanaman hias yang permintaannya selalu ada.

Tips Sukses Berbisnis Tanaman Hias

Walaupun mudah dijalankan dan pasarnya terbuka lebar, seseorang yang ingin terjun ke bisnis ini perlu tahu seluk-beluknya terlebih dahulu. Kemudian harus juga memahami tips bagaimana agar usaha bisa berkembang dengan baik. 

Berikut ini beberapa langkah yang bisa dikulik para pemula:

1.  Perdalam Ilmu Membudidayakan Tanaman

Sebenarnya, usaha ini bisa dilakukan siapa saja. Namun, tentu akan lebih baik jika memiliki pengetahuan yang cukup tentang bagaimana memperlakukan, merawat, serta membudidayakannya. 

Hal ini diperlukan ketika berhadapan dengan pembeli yang juga pemula. Mereka akan melontarkan banyak pertanyaan mulai dari berapa kali penyiraman dilakukan, pemupukan, sampai mengapa tanaman mati.

Itulah sebabnya, perbanyak riset, membaca buku-buku tentang tanaman, sampai pada mempraktekkannya langsung. Gunakan bulan-bulan pertama untuk trial and error. Evaluasi kesalahan dalam perawatan. Tenang, ini semua bisa dilakukan sambil berjualan, kok.

2.  Jeli Membaca Tren

Bisnis ini tetap identik dengan tren. Misalnya saja, sekarang ini sedang ngetren indoor gardening. Maka, penjual harus tahu tanaman apa saja yang bisa ditanam di dalam rumah. Perdalam lagi pengetahuan soal bagaimana merawatnya. Dengan mengetahui hal ini, koleksi  yang akan dijual pun menjadi spesifik, karena menjual apa yang diminati calon konsumen.

Kemudian, cari tahu juga jenis-jenis varietas yang permintaannya sedang tinggi. Seperti sekarang, jenis Aglaonema atau sering disebut Sri Rejeki masih banyak dicari orang. Maka perbanyak koleksi variannya, lalu perdalam pengetahuan bagaimana membudidayakannya sendiri sehingga tak perlu terus-menerus kulakan.

Info Menarik Lainnya : Peluang Bisnis Ikan Hias, Omset Besar Dan Menguntungkan

3.  Jangan Asal Menentukan Harga

Tidak ada rumus baku soal nilai jual tanaman. Bahkan pada jenis-jenis yang naik daun sekalipun, penjual bisa mematok harga sesuka mereka. Namun semakin hari pembeli makin kritis, angka-angka yang tak masuk akal mulai dipertanyakan. Untuk itu, sebelum menjual dengan mahal, sebaiknya pertimbangkan dulu dengan kualitas, varieties, serta nilai di pasaran.

Ingat, usaha ini tidak hanya soal menjual mahal, tapi juga tentang bagaimana menjaga kualitas tanaman. Semakin sehat tentu nilainya makin tinggi. Walaupun memang beberapa jenis ada yang harganya murah, jangan ragu untuk tetap menjualnya. Karena, semakin banyak koleksi tentu akan makin menarik bagi pembeli.

4.  Jalin Kerjasama dengan Petani

Membeli atau kulakan dari tangan pertama sangat penting apalagi bagi pemula. Alasannya tentu karena harganya murah sehingga bisa dijual kembali dengan harga yang masuk akal. Selain itu, membeli dari petani ternyata ada nilai lebih lainnya. Yaitu bisa berkonsultasi dan menimba ilmu tentang merawat serta membudidayakan tanaman.

Petani umumnya tidak pelit membagi ilmu. Malahan dari mereka para penjual tanaman hias bisa mendapat bibit yang unggul, media tanam yang baik, serta pupuk yang tepat untuk tanamannya. Bahkan bisa juga bergabung ke komunitas, lho. Dari sini tentu akan lebih banyak lagi ilmu merawat tumbuhan yang bisa didapat, bukan?

Info Menarik Lainnya : 5 Cara Menata Taman Depan Rumah Agar Tampak Asri & Indah

5.  Pemasaran yang Tepat

Dengan banyaknya saluran pemasaran, peluang usaha tanaman hias semakin besar lagi. Alasannya adalah mampu menjangkau konsumen dimanapun. Contohnya saja yaitu dengan mempromosikan produk di e-commerce dan sosial media. Pembeli tak perlu datang ke tempat jualan dan hanya perlu melihat foto saja untuk membeli.

Promosi juga bisa dilakukan dengan mudah di sosmed. Instagram dan Facebook adalah salah satu yang paling sering digunakan. Trend live sell atau flash sale di kedua medsos ini cukup efektif untuk mendapatkan pembeli dalam waktu cepat. Selain itu, pada kanal ini, penjual bisa terus engage dengan konsumennya lewat rutin memposting konten.

6.  Perluas Lini Produk

Menjual tanaman hias bisa dikembangkan ke produk penyertanya misalnya pupuk, media tanam, pot, tiang penegak, sampai ke vitamin untuk tumbuhan. Lalu, jika dilihat lagi, sekarang bonggol pun bisa dijual. Contohnya adalah untuk jenis-jenis yang mahal seperti aglonema, monstera, philodendron, anggrek, dan anthurium. Ini pun merupakan peluang tersendiri.

Orang-orang yang tak memiliki cukup uang membeli tanaman jadi bisa membeli bonggolnya saja. Dengan begini, roda bisnis bisa terus berputar. Lalu, seperti yang disinggung di atas, jangan hanya menjual varian yang sedang populer saja. Tapi tambah koleksi ke jenis-jenis lain yang juga indah karena permintaan selalu ada dan meluas.

Info Menarik Lainnya : 5 Tanaman Indoor Pembersih Udara untuk Rumah Minimalis

7.  Jaga Kualitas Pengiriman

Tren belanja online terus meningkat termasuk juga ke pembelian tanaman. Sebagai produk yang rawan rusak atau mati, maka penjual perlu memperhatikan cara mengirim barang. Pengemasan menjadi kunci sukses lancarnya pengiriman. Kemudian juga jalin kerjasama dengan layanan antar jemput yang terpercaya.

Jangan bebankan tanggung jawab akan kerusakan pada kurir. Sebagai penjual, tentu ini merupakan komitmen yang tak bisa dihindari. Komunikasikan dengan pembeli jika mungkin ada biaya lebih untuk pengiriman demi menjaga kualitas, keindahan, serta daya hidupnya. Ini akan meningkatkan kepercayaan konsumen, lho.

Nah, itulah tadi peluang usaha tanaman hias yang sepertinya akan terus terbuka. Hobi berkebun semakin menjadi lifestyle, kesadaran akan lingkungan asri juga makin tinggi, maka besar kemungkinan permintaan terus naik. Ingin menjajal peruntungan di bisnis ini? Banyak-banyaklah riset dan berlatih.

Semoga bermanfaat dan sukses selalu untuk Anda.

Rianda
Rianda Saya seorang penulis freelance

Post a Comment for "Peluang Usaha Tanaman Hias (Bisnis Tahan Banting)"